Malnutrisi Energi Protein Berat: Laporan Kasus

Peter Prayogo Hsieh, Putri Dariyanti Wijaya, Putri Aziana, Prahara Wahyu Purnomo, Sitti Radhiah
{"title":"Malnutrisi Energi Protein Berat: Laporan Kasus","authors":"Peter Prayogo Hsieh, Putri Dariyanti Wijaya, Putri Aziana, Prahara Wahyu Purnomo, Sitti Radhiah","doi":"10.25077/jka.v10i3.1799","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Malnutrisi pada balita masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan erat kaitannya dengan perawatan rumah sakit. Laporan kasus ini ditulis untuk memberi gambaran mengenai kasus gizi buruk sehingga semakin ditingkatkannya perhatian terhadap gizi anak oleh para tenaga kesehatan di lapangan.Kasus: Anak perempuan berusia 12 bulan datang dengan keluhan sudah 1 bulan berat badan tidak bertambah dan nafsu makan berkurang. Keluhan disertai batuk dan pilek  berulang serta demam. Ayah dan ibu merupakan keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah sehingga anak hanya diberi makan seadanya. Pada pemeriksaan fisik, anak sadar, tampak sangat kurus dan sakit sedang, didapatkan berat badan menurut usia, panjang badan menurut usia, berat badan menurut panjang badan di bawah -3 SD grafik pertumbuhan WHO. Pemeriksaan toraks menunjukkan kecurigaan terhadap infeksi pada paru kanan. Hasil laboratorium menunjukkan anemia defisiensi besi dengan peningkatan CRP dan foto toraks memperlihatkan adanya infiltrat pada paru kanan. Anak dirawat di rumah sakit dengan pemberian terapi cairan, antibiotik, dan intervensi diet. Dalam 2 minggu keadaan anak menujukkan perbaikan yang bermakna dan dapat dipulangkan dengan memberi edukasi terkait gizi anak, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pentingnya imunisasi.Simpulan: Gizi buruk pada balita harus menjadi perhatian karena 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode perkembangan otak yang paling pesat. Pemahaman yang baik oleh tenaga medis di lapangan mengenai gizi anak sangat diperlukan dalam rangka memberi edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi angka kejadian gizi buruk pada balita Indonesia.Kata kunci: Gizi buruk, balita, edukasi ABSTRACTIntroduction: Malnutrition in toddlers is still a problem in Indonesia and is related to hospitalization. This case is written to give an overview about severe malnutrition in children so that we, as healthcare workers will be more aware to children’s nutrition.Case: Twelve – month – old baby girl came with chief complaint of difficulty in gaining weight. This complaint was accompanied by reduced appetite and fever with repeated cough and cold. Her parents were from middle – to low – income family so this baby wasn’t fed well. On examination, she looked extremely thin. She was alert with weight – for – age, height – for – age, and weight – for – height <3 Z – score WHO growth chart. Thoracal examinations showed abnormalities on right chest. Laboratory findings showed anemia hypochromic microcytic and increased CRP. Chest radiograph showed infiltrates on right lung. She was hospitalized and treated with fluid therapy, antibiotic, and diet intervention. After 2 weeks, her conditions improved and she was discharged. Her parents were educated about feeding practices in children, hygiene, and the importance of immunization.Conclusion: Malnutrition in toddlers has to be a concern because the first 1000 days are the most dramatic phase of neurobehavioral development. Understanding children’s nutrition is essential to all healthcare workers in order to decrease the incidence of malnutrition in Indonesia.Keywords: Malnutrition, children, education","PeriodicalId":30736,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Andalas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Andalas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/jka.v10i3.1799","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Malnutrisi pada balita masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan erat kaitannya dengan perawatan rumah sakit. Laporan kasus ini ditulis untuk memberi gambaran mengenai kasus gizi buruk sehingga semakin ditingkatkannya perhatian terhadap gizi anak oleh para tenaga kesehatan di lapangan.Kasus: Anak perempuan berusia 12 bulan datang dengan keluhan sudah 1 bulan berat badan tidak bertambah dan nafsu makan berkurang. Keluhan disertai batuk dan pilek  berulang serta demam. Ayah dan ibu merupakan keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah sehingga anak hanya diberi makan seadanya. Pada pemeriksaan fisik, anak sadar, tampak sangat kurus dan sakit sedang, didapatkan berat badan menurut usia, panjang badan menurut usia, berat badan menurut panjang badan di bawah -3 SD grafik pertumbuhan WHO. Pemeriksaan toraks menunjukkan kecurigaan terhadap infeksi pada paru kanan. Hasil laboratorium menunjukkan anemia defisiensi besi dengan peningkatan CRP dan foto toraks memperlihatkan adanya infiltrat pada paru kanan. Anak dirawat di rumah sakit dengan pemberian terapi cairan, antibiotik, dan intervensi diet. Dalam 2 minggu keadaan anak menujukkan perbaikan yang bermakna dan dapat dipulangkan dengan memberi edukasi terkait gizi anak, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pentingnya imunisasi.Simpulan: Gizi buruk pada balita harus menjadi perhatian karena 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode perkembangan otak yang paling pesat. Pemahaman yang baik oleh tenaga medis di lapangan mengenai gizi anak sangat diperlukan dalam rangka memberi edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi angka kejadian gizi buruk pada balita Indonesia.Kata kunci: Gizi buruk, balita, edukasi ABSTRACTIntroduction: Malnutrition in toddlers is still a problem in Indonesia and is related to hospitalization. This case is written to give an overview about severe malnutrition in children so that we, as healthcare workers will be more aware to children’s nutrition.Case: Twelve – month – old baby girl came with chief complaint of difficulty in gaining weight. This complaint was accompanied by reduced appetite and fever with repeated cough and cold. Her parents were from middle – to low – income family so this baby wasn’t fed well. On examination, she looked extremely thin. She was alert with weight – for – age, height – for – age, and weight – for – height <3 Z – score WHO growth chart. Thoracal examinations showed abnormalities on right chest. Laboratory findings showed anemia hypochromic microcytic and increased CRP. Chest radiograph showed infiltrates on right lung. She was hospitalized and treated with fluid therapy, antibiotic, and diet intervention. After 2 weeks, her conditions improved and she was discharged. Her parents were educated about feeding practices in children, hygiene, and the importance of immunization.Conclusion: Malnutrition in toddlers has to be a concern because the first 1000 days are the most dramatic phase of neurobehavioral development. Understanding children’s nutrition is essential to all healthcare workers in order to decrease the incidence of malnutrition in Indonesia.Keywords: Malnutrition, children, education
高蛋白能量营养不良:病例报告
背景:幼儿营养不良仍然是印尼的健康问题,与医院护理密切相关。这份报告是为了说明营养不良的情况,从而增加了野战卫生工作者对儿童营养的关注。案例:一个12个月大的女孩抱怨已经好几个月了,体重没有增加,胃口也没有增加。咳嗽、感冒和发烧。父亲和母亲是一个中等经济环境较低的家庭,他们的孩子吃得很少。在体检中,有意识的孩子看起来又瘦又痛,根据年龄体重,根据年龄体重,根据卫生组织3 - SD生长图的长度体重。胸腔检查显示怀疑右肺感染。实验室显示,缺乏铁因缺乏CRP而增加的截瘫性贫血和胸腔照片显示右肺入侵。儿童正在医院接受液体治疗、抗生素和饮食干预治疗。在两周内,儿童的健康状况通过教育儿童营养、清洁和健康的生活行为以及免疫的重要性,证明了有意义的改善和可能的遣返。结论:婴儿营养不良应该引起注意,因为前1000天是大脑发育最快的时期。为了教育社会,减少印尼幼儿营养不良事件的发生率,该领域的卫生保健工作者对儿童营养状况有良好的了解。关键词:营养不良、幼儿、教育抽象:在印尼,儿童营养不良仍然是一个问题,与住院有关。这个案例是关于儿童中几个营养不良的观察,所以我们,作为健康工作者,会对儿童的营养更加敏感。案例:12——一个月——一个小女孩来了,她和头儿抱怨体重的困难。这首歌是由反复无常的cough和cold所赞助的。她的父母从中间到低调地进来,这样孩子就不会吃饱了。在调查中,她显得特别瘦。她担心体重——for age, height——for age, and weight——for——Thoracal exations在右胸上显示异常。实验室发现了一种罕见的微细胞吸收性贫血和增加的CRP。Chest放射器在右龙出现了filtrates。她接受了放射治疗、抗生素和饮食干预。两周后,她的条件被改善,她被取消了资格。她的父母受过教育,学习如何在儿童、卫生和免疫的重要性。结论:侏儒症必须担心,因为头1000天是神经行为发展最严重的阶段。了解儿童的营养对所有健康工作人员来说都是有效的,可以消除印尼营养不良的根源。营养不良,儿童,教育
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
25
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信