Akulturasi Budaya Arsitektur Masjid Sendang Duwur

Novita Siswayanti
{"title":"Akulturasi Budaya Arsitektur Masjid Sendang Duwur","authors":"Novita Siswayanti","doi":"10.15408/BAT.V24I2.6642","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mosque of Sendang Duwur is broadcasting cultural heritage Sunan Sendang Duwur acculturated with the architectural vernacular of traditional Javanese and Hindu culture. This paper uses research methods descriptive analysis by describing the components of the mosque as analysis and interpretation. So that encountered a form of acculturation appears in the Sendang Duwur mosque architecture of the building is typical Joglo Javanese building forms, which were disputed by the four pillar , mustaka on the roof of the mosque bertumpang three similar buildings Meru in Hindu, the arch-shaped mihrab mosque Kalamakara like a temple, a mosque pulpit carved Jepara florish and the lotus -shaped , arch -shaped monument mosque briefly remind clicking on the shape of the building in the complex kedathon kori the Hindu kingdom. In the foyer there is candrasengkala Javanese writing on a wooden board that reads: gurhaning sarira tirta hayu ( 1483 S = 1561 AD)---Masjid Sendang Duwur adalah jejak peninggalan dakwah kultural Sunan Sendang Duwur yang gaya aristekturnya berakulturasi antara vernacular tradisi Jawa dengan Hindu.Artikel ini menggunakan metode penelitian deskripsi analisis dengan mendeskripsikan komponen-komponen masjid kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Masjid Sendang Duwur berarsitektur Joglo dengan empat soko guru yang menyanggah bangunan masjid merepresentasikan bangunan khas vulnacular daerah Jawa. Mustaka pada atap masjid bertumpang tiga mirip meru pada bangunan Hindu, mihrab masjid yang berbentuk lengkungan kalamakara seperti candi, mimbar masjid berukiran Jepara berbentuk florish dan bunga teratai, gapura masjid berbentuk tugu bentar mengingatkan pada bentuk bangunan kori pada kedathon di komplek Kerajaan Hindu. Pada serambi terdapat candrasengkala tulisan Jawa pada sebuah papan kayu yang berbunyi:gurhaning sarira tirta hayu (1483 S=1561 M).","PeriodicalId":33743,"journal":{"name":"Buletin AlTuras","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin AlTuras","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/BAT.V24I2.6642","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Mosque of Sendang Duwur is broadcasting cultural heritage Sunan Sendang Duwur acculturated with the architectural vernacular of traditional Javanese and Hindu culture. This paper uses research methods descriptive analysis by describing the components of the mosque as analysis and interpretation. So that encountered a form of acculturation appears in the Sendang Duwur mosque architecture of the building is typical Joglo Javanese building forms, which were disputed by the four pillar , mustaka on the roof of the mosque bertumpang three similar buildings Meru in Hindu, the arch-shaped mihrab mosque Kalamakara like a temple, a mosque pulpit carved Jepara florish and the lotus -shaped , arch -shaped monument mosque briefly remind clicking on the shape of the building in the complex kedathon kori the Hindu kingdom. In the foyer there is candrasengkala Javanese writing on a wooden board that reads: gurhaning sarira tirta hayu ( 1483 S = 1561 AD)---Masjid Sendang Duwur adalah jejak peninggalan dakwah kultural Sunan Sendang Duwur yang gaya aristekturnya berakulturasi antara vernacular tradisi Jawa dengan Hindu.Artikel ini menggunakan metode penelitian deskripsi analisis dengan mendeskripsikan komponen-komponen masjid kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam kajian ini ditemukan bahwa Masjid Sendang Duwur berarsitektur Joglo dengan empat soko guru yang menyanggah bangunan masjid merepresentasikan bangunan khas vulnacular daerah Jawa. Mustaka pada atap masjid bertumpang tiga mirip meru pada bangunan Hindu, mihrab masjid yang berbentuk lengkungan kalamakara seperti candi, mimbar masjid berukiran Jepara berbentuk florish dan bunga teratai, gapura masjid berbentuk tugu bentar mengingatkan pada bentuk bangunan kori pada kedathon di komplek Kerajaan Hindu. Pada serambi terdapat candrasengkala tulisan Jawa pada sebuah papan kayu yang berbunyi:gurhaning sarira tirta hayu (1483 S=1561 M).
清真寺建筑学养殖
Sendang Duwur清真寺正在传播文化遗产Sunan Sendang Duwur融合了传统爪哇和印度教文化的建筑风格。本文采用描述性分析的研究方法,通过对清真寺各组成部分的描述进行分析和阐释。因此,在Sendang Duwur清真寺的建筑中出现了一种遭遇文化融合的形式,该建筑是典型的Joglo爪哇建筑形式,其中有四根柱子、穆塔卡清真寺屋顶上的bertumpang三座类似印度教Meru的建筑、卡拉马卡拉清真寺的拱形寺庙、,拱门形状的纪念碑清真寺简要提醒点击形状的建筑在复杂的kedathonkori印度教王国。门厅里有一块木板上写着爪哇语的文字:gurhaning sarira tirta hayu(公元1483年=1561年)---僧寺是文化控诉的痕迹,其建筑风格介于爪哇传统和印度教之间然后对清真寺进行了分析和解读。在这项研究中,Duwur博物馆组织了Joglo和四位学者,他们声称这座清真寺建筑代表了爪哇的一座特殊的古建筑。三条腿的清真寺屋顶上的清真寺类似于印度教的建筑,清真寺像糖果一样形成卡拉马卡拉的拱门,清真寺的梦想被塑造成艳丽高大的花朵,加普拉清真寺的形状让人想起印度教王国建筑群中凯达通上的珊瑚建筑的形状。在这条蛇上是坎德拉森卡拉·贾瓦在一块木板上写的,上面写着:抛弃哈尤丝绸纱丽(1483 S=1561 M)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信