PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB

Maneger Nasution
{"title":"PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB","authors":"Maneger Nasution","doi":"10.32832/TAWAZUN.V10I2.1162","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejak dahulu perdebatan tentang HAM selalu mengemuka; apalagi di jaman sekarang isu HAM telah menjadi isu penting. Hampir semua relasi antarnegara baik secara politik, ekonomi maupun budaya selalu berhimpitan pada HAM. Konsep HAM sebagai salah satu pranata global merupakan instrumen strategis dalam mengawal peradaban modern agar lebih humanis dan bermartabat. Namun ketika HAM diimplementasikan pada level pemahaman HAM universal berbasis pengalaman masyarakat Barat (HAM liberal) maka HAM liberal itu dapat mendegradasi kedaulatan negara dan kesucian agama dibelahan dunia yang lain. Masalah HAM dalam kaitannya dengan syariat Islam juga merupakan subyek perdebatan yang penting di kalangan sarjana Muslim. Masing-masing telah mengembangkan wacana tentang HAM dan mengajukan berbagai pendapat yang berbeda. Sekalipun hampir semua sarjana Muslim merujuk kepada nilai-nilai dan syariat Islam, tetapi pemahaman dan penafsiran mereka terhadap syariat sangat beragam, lebih-lebih jika dikaitkan dengan konsepsi HAM universal versi masyarakat Barat (HAM liberal). Di Indonesia Pancasila sebenarnya telah menutup rapat bagi konsep “HAM Sekular-Liberal” yang bisa dilekatkan pada kata “perikemanusiaan” saja. Dengan demikian konsep “HAM Sekular-Liberal” bukan saja tidak sesuai dengan Islam, Pancasila, UUDNRI tahun 1945, dan budaya Indonesia, tetapi juga tidak adil dan tidak beradab.Keywords : HAM, Indonesia, Adil dan Beradab ","PeriodicalId":52883,"journal":{"name":"Tawazun","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tawazun","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32832/TAWAZUN.V10I2.1162","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sejak dahulu perdebatan tentang HAM selalu mengemuka; apalagi di jaman sekarang isu HAM telah menjadi isu penting. Hampir semua relasi antarnegara baik secara politik, ekonomi maupun budaya selalu berhimpitan pada HAM. Konsep HAM sebagai salah satu pranata global merupakan instrumen strategis dalam mengawal peradaban modern agar lebih humanis dan bermartabat. Namun ketika HAM diimplementasikan pada level pemahaman HAM universal berbasis pengalaman masyarakat Barat (HAM liberal) maka HAM liberal itu dapat mendegradasi kedaulatan negara dan kesucian agama dibelahan dunia yang lain. Masalah HAM dalam kaitannya dengan syariat Islam juga merupakan subyek perdebatan yang penting di kalangan sarjana Muslim. Masing-masing telah mengembangkan wacana tentang HAM dan mengajukan berbagai pendapat yang berbeda. Sekalipun hampir semua sarjana Muslim merujuk kepada nilai-nilai dan syariat Islam, tetapi pemahaman dan penafsiran mereka terhadap syariat sangat beragam, lebih-lebih jika dikaitkan dengan konsepsi HAM universal versi masyarakat Barat (HAM liberal). Di Indonesia Pancasila sebenarnya telah menutup rapat bagi konsep “HAM Sekular-Liberal” yang bisa dilekatkan pada kata “perikemanusiaan” saja. Dengan demikian konsep “HAM Sekular-Liberal” bukan saja tidak sesuai dengan Islam, Pancasila, UUDNRI tahun 1945, dan budaya Indonesia, tetapi juga tidak adil dan tidak beradab.Keywords : HAM, Indonesia, Adil dan Beradab 
与伊斯兰和印度尼西亚接触的伤害决定;一个和一个
长期以来,有关人权的辩论一直备受关注;特别是在当今,人权问题已经成为一个关键问题。几乎所有国家之间的政治、经济和文化关系都依赖于人权。人权概念作为全球目标之一,是确保现代文明更人性化、更有尊严的战略工具。但是,当人权在西方社会经验(自由主义人权)的普遍理解水平上落实时,自由人权可以贬低世界其他地方的国家主权和宗教神圣性。与伊斯兰教关系中的人权问题也是穆斯林学者进行的重要辩论的主题。每个人都发展了关于人权的论述,提出了不同的观点。虽然几乎所有的穆斯林学者都提到伊斯兰教的价值观和教派,但他们对伊斯兰教的理解和解释是非常不同的,但更多的是与西方自由主义的普遍人权概念有关。在印度尼西亚,潘卡西拉已经对“世俗自由主义人权”的概念进行了严格的审查,这可能只适用于“人道主义”一词。因此,“世俗自由主义人权”的概念不仅与伊斯兰教、潘卡西拉、1945年的UUDNRI和印度尼西亚文化不一致,而且是不公平和不文明的。印度尼西亚的人权和文明
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
20
审稿时长
20 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信