Syed Muhammad Naquib al-Attas on Human Origin

Fiqih Risallah, T. Denisova
{"title":"Syed Muhammad Naquib al-Attas on Human Origin","authors":"Fiqih Risallah, T. Denisova","doi":"10.21111/tsaqafah.v15i2.3382","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract This paper aims to reflect on al-Attas’ conception of human creation. It argues that human creation model in Islamic perspective differs from evolutionary and positivist model. The issue centers upon a question as to when Adam was initially present on earth. Al-Attas asserts that human knowledge of his origin is limited in such a way that only through revelation it is truly revealed. Divine information is crucial without which knowledge of his origin would be a matter of purely speculative presumption. By employing a taw ḥ i d approach, al-Attas managed to establish the time frame of Adam first appearance with a view to clarifying that his arrival along with his wife was in approximately between 7000 and 8000 years ago, not in terms of hundreds of thousands of years ago. This estimative calculation can only be done when the definition of human being is clearly justified. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq is more than a mere rational animal , conceived as having a connection with prior organism. Al-Attas defines it a living being that speaks signifying his given power to apprehend what knowledge communicates and to communicate what it apprehends. This paper found that human being is a special and a new creation, and Adam is the Father of mankind nothing to do with biological evolutionary theory. This creation is a recent event in the history of time. Hence, human was created with purpose justifying that his existence on earth is a grace and his life historically is purposeful. Keywords: al-Attas, Human Being, Human Origin, Missing Link, Prophet Adam.  Abstrak Artikel ini bertujuan untuk merefleksikan konsepsi al-Attas tentang penciptaan manusia. Menyatakan bahwa model penciptaan manusia dari perspektif Islam bertentangan dengan model dari kelompok evolusionis dan positivis. Permasalahan utamanya berkaitan dengan pertanyaan kapan Adam hadir di bumi pertama kali. Al-Attas menegaskan bahwa pengetahuan manusia tentang asal-usulnya sangat terbatas sehingga hanya melalui perantaraan wahyu hal itu bisa terungkap. Informasi ilahi sangat krusial yang dengan tanpanya, pengetahuan manusia terhadap asal-usulnya akan menjadi anggapan yang bersifat spekulatif. Dengan menerapkan pendekatan tawḥ i d , al-Attas berhasil menetapkan jangkaan waktu keberadaan Adam pertama kali di bumi yang bertujuan untuk mengklarifikasi bahwa kedatangannya bersama istrinya adalah berkisar antara 7000 sampai 8000 tahun yang lalu; bukan ratusan ribu tahun yang lalu. Kalkulasi ini hanya dapat dilakukan jika definisi tentang manusia telah diformulasikan dengan benar dan tepat. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq tidak hanya sekedar bermaksud ‘hewan rasional’ yang dianggap memiliki keterkaitan dengan organisme sebelumnya. Al-Attas mendefinisikannya sebagai makhluk hidup yang bertutur-kata yang menunjukkan akan kekuatan yang dimilikinya untuk mampu memahami apa yang dikomunikasikan sebagai pengetahuan dan mampu mengkomunikasikan apa yang ditangkapnya. Artikel ini menemukan bahwa  asal-usul manusia adalah sebagai ciptaan khusus dan baru, dan Adam merupakan bapak umat manusia yang tidak ada hubungannya dengan teori evolusi biologis. Penciptaannya termasuk dalam kategori peristiwa baru dalam sejarah waktu. Karenanya, manusia diciptakan dengan tujuan yang bermaksud bahwa keberadaanmya di muka bumi adalah sebuah rahmat dan secara historis kehidupannya memiliki tujuan. Kata Kunci: al-Attas, Manusia, Asal-Usul Manusia, Missing Link, Nabi Adam.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tsaqafah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v15i2.3382","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Abstract This paper aims to reflect on al-Attas’ conception of human creation. It argues that human creation model in Islamic perspective differs from evolutionary and positivist model. The issue centers upon a question as to when Adam was initially present on earth. Al-Attas asserts that human knowledge of his origin is limited in such a way that only through revelation it is truly revealed. Divine information is crucial without which knowledge of his origin would be a matter of purely speculative presumption. By employing a taw ḥ i d approach, al-Attas managed to establish the time frame of Adam first appearance with a view to clarifying that his arrival along with his wife was in approximately between 7000 and 8000 years ago, not in terms of hundreds of thousands of years ago. This estimative calculation can only be done when the definition of human being is clearly justified. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq is more than a mere rational animal , conceived as having a connection with prior organism. Al-Attas defines it a living being that speaks signifying his given power to apprehend what knowledge communicates and to communicate what it apprehends. This paper found that human being is a special and a new creation, and Adam is the Father of mankind nothing to do with biological evolutionary theory. This creation is a recent event in the history of time. Hence, human was created with purpose justifying that his existence on earth is a grace and his life historically is purposeful. Keywords: al-Attas, Human Being, Human Origin, Missing Link, Prophet Adam.  Abstrak Artikel ini bertujuan untuk merefleksikan konsepsi al-Attas tentang penciptaan manusia. Menyatakan bahwa model penciptaan manusia dari perspektif Islam bertentangan dengan model dari kelompok evolusionis dan positivis. Permasalahan utamanya berkaitan dengan pertanyaan kapan Adam hadir di bumi pertama kali. Al-Attas menegaskan bahwa pengetahuan manusia tentang asal-usulnya sangat terbatas sehingga hanya melalui perantaraan wahyu hal itu bisa terungkap. Informasi ilahi sangat krusial yang dengan tanpanya, pengetahuan manusia terhadap asal-usulnya akan menjadi anggapan yang bersifat spekulatif. Dengan menerapkan pendekatan tawḥ i d , al-Attas berhasil menetapkan jangkaan waktu keberadaan Adam pertama kali di bumi yang bertujuan untuk mengklarifikasi bahwa kedatangannya bersama istrinya adalah berkisar antara 7000 sampai 8000 tahun yang lalu; bukan ratusan ribu tahun yang lalu. Kalkulasi ini hanya dapat dilakukan jika definisi tentang manusia telah diformulasikan dengan benar dan tepat. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq tidak hanya sekedar bermaksud ‘hewan rasional’ yang dianggap memiliki keterkaitan dengan organisme sebelumnya. Al-Attas mendefinisikannya sebagai makhluk hidup yang bertutur-kata yang menunjukkan akan kekuatan yang dimilikinya untuk mampu memahami apa yang dikomunikasikan sebagai pengetahuan dan mampu mengkomunikasikan apa yang ditangkapnya. Artikel ini menemukan bahwa  asal-usul manusia adalah sebagai ciptaan khusus dan baru, dan Adam merupakan bapak umat manusia yang tidak ada hubungannya dengan teori evolusi biologis. Penciptaannya termasuk dalam kategori peristiwa baru dalam sejarah waktu. Karenanya, manusia diciptakan dengan tujuan yang bermaksud bahwa keberadaanmya di muka bumi adalah sebuah rahmat dan secara historis kehidupannya memiliki tujuan. Kata Kunci: al-Attas, Manusia, Asal-Usul Manusia, Missing Link, Nabi Adam.
赛义德·穆罕默德·纳奎布·阿塔斯谈人类起源
本文旨在反思阿塔斯的人类创造观。它认为伊斯兰视角下的人类创造模式不同于进化论和实证主义模式。这个问题的核心是亚当最初出现在地球上的时间。阿塔斯断言,人类对其起源的了解是有限的,只有通过启示才能真正揭示。神圣的信息是至关重要的,如果没有这些信息,对他的起源的了解将是纯粹的推测。通过采用taw[UNK]i d方法,al-Attas设法确定了亚当首次出现的时间框架,以澄清他和妻子的到来大约在7000年至8000年前,而不是数十万年前。只有当人类的定义明确合理时,才能进行这种估算。Al-[UNK]ayawân-Al-nâṭiq不仅仅是一种理性的动物,被认为与先前的生物体有联系。Al Attas将其定义为一种有生命的存在,它说话意味着他有能力理解知识所传达的内容,并传达它所理解的内容。本文发现,人类是一个特殊的、新的创造物,亚当是人类之父与生物进化论无关。这是时间史上最近发生的一件事。因此,人类是有目的地被创造的,证明他在地球上的存在是一种恩典,他的生活在历史上是有目的的。关键词:阿塔斯,人类,人类起源,缺失的环节,先知亚当。本文的摘要旨在反映阿塔斯的人类创造观。它指出,从伊斯兰的角度来看,人类创造的模式与进化和积极群体的模式相矛盾。主要的问题是亚当第一次来到地球的时候。真主是宽恕的,仁慈的。神圣的信息是至关重要的,如果没有它,人类对其起源的了解将是一种推测性的假设。通过应用taw’i d的方法,al-Attas能够确定亚当第一次出现在地球上的时间,以澄清他和妻子的到来是在7000年至8000年前;而不是几十万年前。只有正确准确地制定了人类的定义,才能进行这种计算。Al-[UNK]ayawân-Al-nâṭiq不仅意味着一种被认为与早期生物体有关联的“理性动物”。Al Attas将其定义为一种会说话的生物,它显示了他必须理解作为知识传播的东西并传播所捕获的东西的力量。本文认为,人类起源是一种特殊的、新的创造,亚当是与生物进化论无关的人类之父。该创建包含在时间历史中的新事件类别中。因此,人被创造出来的目的意味着他在地球上的存在是一种仁慈,他的生活在历史上是有目的的。关键词:阿塔斯,人,古人,缺失的环节,先知亚当。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
7
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信