PERBANDINGAN RAGAM HIAS KERETA KYAI GARUDA KENCANA DAN GARUDA YAKSA

Harianto Wibowo
{"title":"PERBANDINGAN RAGAM HIAS KERETA KYAI GARUDA KENCANA DAN GARUDA YAKSA","authors":"Harianto Wibowo","doi":"10.24832/fa.v31i1.453","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Carriage is a material manifestation from the highest social structure in the Javanese culture, the kraton. But, studies on this subject are still considered as scarce and having narrow contexts. These two considerations have led this research to adopt not only Javanese, but also European culture paradigm. Using those paradigms, we compared royal carriages ornaments of Kraton Kasunanan Surakarta (named Garuda Kencana) and Kasultanan Yogyakarta (Garuda Yaksa). This study aims to uncover ornaments differences or similarities, how those ornaments symbolized the status of kraton, and how they relate to the social culture at that time. The method being use was qualitative by inductive reasoning. Data were compared and interpreted with combining field and literature data. This research concludes that those carriages are using style and symbolization concept of European ornament. Those similarities are highlighting the social realities that at 19th Century Java, European Dutch culture were dominant among the elites. Kereta adalah salah satu manifestasi bendawi dari struktur sosial tertinggi di kebudayaan Jawa, kraton. Sayangnya, penelitian atas artefak ini masih sedikit dan beberapa penelitian sebelumnya pun konteksnya tidak begitu luas. Dilatari oleh penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini mempertimbangkan tidak hanya budaya Jawa, namun juga budaya Eropa. Konteks artefak yang lebih luas dengan dua sudut pandang itu kemudian digunakan untuk membandingkan ragam hias antara kereta-kereta kebesaran Kraton Kasunanan Surakarta dan Kraton Kasultanan Yogyakarta. Dua kereta yang diambil sebagai bahan perbandingan adalah kereta kebesaran di kedua kraton, yaitu Garuda Kencana dan Garuda Yaksa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan atau persamaan ragam hias, bagaimana penyimbolan status kerajaan melalui ragam hias itu, dan bagaimanakah pula hubungannya dengan konteks sosial budaya pada masa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan penalaran induktif. Hasil analisis diinterpretasikan dengan menggabungkan data primer dari observasi langsung dengan data sekunder studi pustaka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua kereta tersebut menggunakan gaya ragam hias dan konsep penyimbolan kerajaan pada budaya Eropa. Persamaan tersebut mengungkapkan realita bahwa budaya Eropa Belanda pada abad ke-19 dominan di antara para elit Jawa.","PeriodicalId":52717,"journal":{"name":"Forum Arkeologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Forum Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/fa.v31i1.453","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Carriage is a material manifestation from the highest social structure in the Javanese culture, the kraton. But, studies on this subject are still considered as scarce and having narrow contexts. These two considerations have led this research to adopt not only Javanese, but also European culture paradigm. Using those paradigms, we compared royal carriages ornaments of Kraton Kasunanan Surakarta (named Garuda Kencana) and Kasultanan Yogyakarta (Garuda Yaksa). This study aims to uncover ornaments differences or similarities, how those ornaments symbolized the status of kraton, and how they relate to the social culture at that time. The method being use was qualitative by inductive reasoning. Data were compared and interpreted with combining field and literature data. This research concludes that those carriages are using style and symbolization concept of European ornament. Those similarities are highlighting the social realities that at 19th Century Java, European Dutch culture were dominant among the elites. Kereta adalah salah satu manifestasi bendawi dari struktur sosial tertinggi di kebudayaan Jawa, kraton. Sayangnya, penelitian atas artefak ini masih sedikit dan beberapa penelitian sebelumnya pun konteksnya tidak begitu luas. Dilatari oleh penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini mempertimbangkan tidak hanya budaya Jawa, namun juga budaya Eropa. Konteks artefak yang lebih luas dengan dua sudut pandang itu kemudian digunakan untuk membandingkan ragam hias antara kereta-kereta kebesaran Kraton Kasunanan Surakarta dan Kraton Kasultanan Yogyakarta. Dua kereta yang diambil sebagai bahan perbandingan adalah kereta kebesaran di kedua kraton, yaitu Garuda Kencana dan Garuda Yaksa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan atau persamaan ragam hias, bagaimana penyimbolan status kerajaan melalui ragam hias itu, dan bagaimanakah pula hubungannya dengan konteks sosial budaya pada masa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan penalaran induktif. Hasil analisis diinterpretasikan dengan menggabungkan data primer dari observasi langsung dengan data sekunder studi pustaka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua kereta tersebut menggunakan gaya ragam hias dan konsep penyimbolan kerajaan pada budaya Eropa. Persamaan tersebut mengungkapkan realita bahwa budaya Eropa Belanda pada abad ke-19 dominan di antara para elit Jawa.
测试他的家庭有一个家庭和家庭
马车是爪哇文化中最高社会结构克拉通的物质表现。但是,关于这一主题的研究仍然被认为是稀缺和狭隘的背景。这两个考虑导致本研究不仅采用爪哇文化范式,而且采用欧洲文化范式。利用这些范式,我们比较了卡拉顿·卡苏南·苏拉塔(Garuda Kencana)和卡苏南·日惹(Garuda Yaksa)的皇家马车装饰。本研究旨在揭示饰品的异同,这些饰品如何象征着克拉顿的地位,以及它们与当时社会文化的关系。所使用的方法是归纳推理定性。结合现场资料和文献资料对资料进行比较和解释。本研究认为,这些车厢都采用了欧式装饰的风格和符号化概念。这些相似之处凸显了19世纪爪哇的社会现实,即欧洲荷兰文化在精英阶层中占主导地位。Kereta adalah salah satu manifestasi bendawi dari structurr social tingi di kebudayaan java, kraton。Sayangnya, penelitian atas artefak ini masih sedikit and beberapa penelitian sebelumnya pun konteksnya tidak begitu luas。Dilatari oleh penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini mempertimbangkan tidak hanya budaya爪哇,namun juga budaya欧洲。Konteks artefak yang lebih luas dengan dua sudut pandang, kemudian digunakan untuk, untuk membandingkan ragam hias, antara kereta-kereta kebesaran Kraton Kasunanan Surakarta Kraton Kasultanan日惹。Dua kereta yang diambil sebagai bahan perbandingan adalah kereta kebesaran di kedua kraton, yitu Garuda Kencana dan Garuda Yaksa。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan atau persamaan ragam hias, bagaimana penimbolan status kerajaan melalui ragam hias itu, dan bagaimanakah pula hubungannya dengan konteks social budaya pada masa tersebut。方法yang digunakan dalam penelitian ini adalah quality of dengan penalan工业。Hasil分析,diinterprettasikan dengan, menggabungkan数据,primer, dari observasi, langsung dengan数据,sekunder studka。Penelitian ini menypulkan bahwa kedua kereta tersebut menggunakan gaya ragam hias dan konsep penyimbolan kerajaan pada budaya eropya。在爪哇岛上,印度人的生活很美好,但他们的生活很美好。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信