Isabelle Sarah Astari, Juanna Judith Huliselan, M. Jong
{"title":"Customer Showrooming Behavior and the Effect on Salesperson Performance","authors":"Isabelle Sarah Astari, Juanna Judith Huliselan, M. Jong","doi":"10.19166/DEREMA.V12I2.525","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia has become the biggest market for e-commerce as it has 250 million inhabitants. Growth of internet and online shopping has made retailers expand their businesses via smartphones. Shopping channels via the internet has given customers another channel to get information and buy products without visiting brick-and-mortar stores. This channel multiplicity potentially leads customers to do showrooming. In this research, showrooming in Indonesia will be explored with sunglasses as the research object and optic salespersons as the research subject. There are 178 samples collected in total for this research with 154 of them being used. Primary data is taken from optic salespersons at a prominent optics store in Jakarta. Partial Least Square (PLS) is used as the data analysis method. The research results show that perceived showrooming behavior has a positive and significant effect on self-efficacy and salesperson performance. Moreover, salesperson self-efficacy also has a positive and significant effect on salesperson performance. Meanwhile, coping and cross-selling strategies have a moderate positive but not a significant effect. These results reflect that salespersons do not respond negatively to customer’s showrooming behavior such as price comparison, window shopping, product information, product availability, and shopping via smartphone in front of the salesperson. Salespersons feel optimistic and confident when customers come because they have been trained for customer orientation, availability of supervisory support, and belief that the customer will do their transaction in brick-and-mortar stores if they give a good explanation about the product. Bahasa Indonesia Abstrak: Indonesia telah menjadi pasar E-Commerce terbesar yang memiliki 250 Juta pengguna pertumbuhan Internet dan online shopping telah menjadikan Retailer berkembang bisnisnya melakui smart phone. Berbelanja melalui saluran Internet telah memberikan pelanggan untuk mendapatkan informasi dan membeli produk-produk tanpa mengunjungi toko secara fisik. Dengan cara ini pelanggan berpotensi untuk melakukan Showrooming. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai showrooming di Indonesia Produk yang akan diteliti adalah kaca mata sebagai objek dan tenaga penjual di optik sebagai subjek penelitian. Dari 178 sample yang dikumpulkan untuk penelitian ini hanya 154 yang dapat digunakan, data Primar diambil dari tenaga penjual di toko kaca mata di Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perceived Showrooming Behavior memiliki pengruh positif dan signifikan, terhadap self efficacy dan Kinerja tenaga penjual. Dan juga Self Efficacy memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja tenaga penjual Toko Kacamata, sementara itu Coping dan Cross Selling Strategies memiliki pengaruh yang moderat positif namun tidak berpengaruh signifikan. Hasilnya menunjukan bahwa tenaga penjual tidak menanggapi secara negatif terhadap showrooming yang dilakukan oleh Pelanggan antara lain seperti perbndingan harga, window shooping, informasi produk, ketersediaan barang, berbelanja online didepan tenaga penjual, Tenaga penjual tetap optimis dan percaya diri ketika kedatangan pelanggan karena mereka telah di latih umtuk berorientasi terhadap pelanggan ketersediaanya dukungan dari Supervisi dan percaya bahwa pelanggan akan bertransaksi pada toko fisik apabila mereka menjelaskan dengan baik terhadap produk yang di jual.","PeriodicalId":31092,"journal":{"name":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DeReMa Development Research of Management Jurnal Manajemen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19166/DEREMA.V12I2.525","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Abstract
Indonesia has become the biggest market for e-commerce as it has 250 million inhabitants. Growth of internet and online shopping has made retailers expand their businesses via smartphones. Shopping channels via the internet has given customers another channel to get information and buy products without visiting brick-and-mortar stores. This channel multiplicity potentially leads customers to do showrooming. In this research, showrooming in Indonesia will be explored with sunglasses as the research object and optic salespersons as the research subject. There are 178 samples collected in total for this research with 154 of them being used. Primary data is taken from optic salespersons at a prominent optics store in Jakarta. Partial Least Square (PLS) is used as the data analysis method. The research results show that perceived showrooming behavior has a positive and significant effect on self-efficacy and salesperson performance. Moreover, salesperson self-efficacy also has a positive and significant effect on salesperson performance. Meanwhile, coping and cross-selling strategies have a moderate positive but not a significant effect. These results reflect that salespersons do not respond negatively to customer’s showrooming behavior such as price comparison, window shopping, product information, product availability, and shopping via smartphone in front of the salesperson. Salespersons feel optimistic and confident when customers come because they have been trained for customer orientation, availability of supervisory support, and belief that the customer will do their transaction in brick-and-mortar stores if they give a good explanation about the product. Bahasa Indonesia Abstrak: Indonesia telah menjadi pasar E-Commerce terbesar yang memiliki 250 Juta pengguna pertumbuhan Internet dan online shopping telah menjadikan Retailer berkembang bisnisnya melakui smart phone. Berbelanja melalui saluran Internet telah memberikan pelanggan untuk mendapatkan informasi dan membeli produk-produk tanpa mengunjungi toko secara fisik. Dengan cara ini pelanggan berpotensi untuk melakukan Showrooming. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai showrooming di Indonesia Produk yang akan diteliti adalah kaca mata sebagai objek dan tenaga penjual di optik sebagai subjek penelitian. Dari 178 sample yang dikumpulkan untuk penelitian ini hanya 154 yang dapat digunakan, data Primar diambil dari tenaga penjual di toko kaca mata di Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perceived Showrooming Behavior memiliki pengruh positif dan signifikan, terhadap self efficacy dan Kinerja tenaga penjual. Dan juga Self Efficacy memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja tenaga penjual Toko Kacamata, sementara itu Coping dan Cross Selling Strategies memiliki pengaruh yang moderat positif namun tidak berpengaruh signifikan. Hasilnya menunjukan bahwa tenaga penjual tidak menanggapi secara negatif terhadap showrooming yang dilakukan oleh Pelanggan antara lain seperti perbndingan harga, window shooping, informasi produk, ketersediaan barang, berbelanja online didepan tenaga penjual, Tenaga penjual tetap optimis dan percaya diri ketika kedatangan pelanggan karena mereka telah di latih umtuk berorientasi terhadap pelanggan ketersediaanya dukungan dari Supervisi dan percaya bahwa pelanggan akan bertransaksi pada toko fisik apabila mereka menjelaskan dengan baik terhadap produk yang di jual.
印尼拥有2.5亿人口,已成为全球最大的电子商务市场。互联网和网上购物的发展使得零售商通过智能手机拓展业务。通过互联网的购物渠道为消费者提供了另一种无需前往实体店即可获取信息和购买产品的渠道。这种渠道的多样性可能会导致客户进行展厅参观。在本研究中,将以太阳镜为研究对象,以光学销售人员为研究对象,探索印度尼西亚的展厅现象。本研究共收集了178个样本,其中154个样本被使用。主要数据来自雅加达一家著名光学商店的光学销售人员。采用偏最小二乘法(PLS)作为数据分析方法。研究结果表明,感知到的展厅行为对自我效能感和销售人员绩效有显著的正向影响。此外,销售人员自我效能感对销售人员绩效也有显著的正向影响。同时,应对策略和交叉销售策略具有中等正向作用,但不显著。这些结果反映了销售人员不会对顾客在销售人员面前的价格比较、橱窗购物、产品信息、产品可用性和通过智能手机购物等店内行为做出负面反应。当顾客来的时候,销售人员会感到乐观和自信,因为他们接受过以顾客为导向的培训,得到了主管的支持,并且相信如果他们对产品做了很好的解释,顾客就会在实体店进行交易。摘要:印度尼西亚telah menjadi pasar电子商务terbesar yang memiliki 250 Juta pengguna pertumbuhan互联网丹网上购物telah menjadikan零售商berkembang bisnisnya melakui智能手机。Berbelanja melalui saluran互联网电视会员pelanggan untuk mendapatkan informasi会员产品-产品tanpa mengunjungi toko secara fisik。登根卡拉ini pelanggan berpotensi untuk melakukan Showrooming。Pada penelitian ini akan diteliti mengenai showrooming di Indonesia product yang akan diteliti adalah kaca mata sebagai object dan tenaga penjual di optik sebagai subject penelitian。Dari 178样本yang dikumpulkan untuk penelitian ini hanya 154 yang dapat digunakan,数据Primar diambil Dari tenaga penjual di toko kaca mata di Jakarta。感知展厅行为记忆效应与正向显著性、自我效能感的关系。自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能、自我效能。Hasilnya menunjukan bahwa tenaga penjual tidak menanggapi secara negatihahadap showroom yang dilakukan oleh Pelanggan antara lain perdingingand harga,橱窗购物,信息产品,ketersediaan barang, berbelanja online didepan tenaga penjual,Tenaga penjual tetap optimis dan peraya diri ketika kedatangan pelanggan karena mereka telah di latih untuk berorienta terhadap pelanggan ketersediaanya dukungan dari监督danpercaya bahwa pelanggan akan bertransaksi pako fisik apabila mereka menjelaskan dengan baik terhadap produck yang di jual。