{"title":"Perbandingan preferensi oviposisi lalat tentara hitam (Hermetia illucens) terhadap berbagai media penarik bertelur","authors":"Rachel Anggia, Ramadhani Eka Putra","doi":"10.24843/jbiounud.2021.v25.i02.p07","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) merupakan serangga yang sekarang digunakan sebagai salah satu agen hayati untuk mengendalikan limbah organik dengan merubahnya menjadi biomasa tubuh yang bernilai ekonomi. Dalam hal memaksimalkan kemampuan dari serangga ini, maka pemeliharaan buatan dan rekayasa siklus hidup lalat tentara hitam perlu dilakukan sehingga didapatkan proses pengurangan limbah organik yang optimal serta peningkatan biomassa panen. Salah satu faktor pembatas dalam pemanfaatan serangga ini dalam skala besar adalah pada produksi telur. Pada produksi telur digunakan perangkap telur yang dikombinasikan dengan media atraktan. Penggunaan perangkap telur dan media atraktan bertujuan untuk memfasilitasi panen telur agar lebih efektif karena telur akan terkonsentrasi pada satu lokasi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kinerja dari berbagai media atraktan dalam upaya mencari bahan yang paling optimal dalam menarik lalat tentara hitam meletakkan telur pada perangkap telur. Media atraktan yang digunakan adalah sayur kol busuk, buah pepaya busuk, ampas tahu dan pakan ikan. Kinerja media atraktan kemudian dievaluasi berdasarkan berat telur yang didapat pada perangkap telur. Studi ini melaporkan bahwa sebagian besar atraktan dapat menarik lalat tentara hitam. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Kruskal-Wallis diketahui terdapat perbedaan signifikan pada berat telur yang didapat dari setiap atraktan yang digunakan dimana atraktran berupa tepung ikan merupakan atraktan yang paling efektif dengan berat telur rata-rata per perangkap adalah 2,17 gr. Di sisi lain atraktan yang terbuat dari ampas tahu merupakan atraktan yang paling tidak diminati dimana berat rata-rata telur per perangkap adalah 0,06 gr.","PeriodicalId":53348,"journal":{"name":"Jurnal Biologi Udayana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbiounud.2021.v25.i02.p07","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) merupakan serangga yang sekarang digunakan sebagai salah satu agen hayati untuk mengendalikan limbah organik dengan merubahnya menjadi biomasa tubuh yang bernilai ekonomi. Dalam hal memaksimalkan kemampuan dari serangga ini, maka pemeliharaan buatan dan rekayasa siklus hidup lalat tentara hitam perlu dilakukan sehingga didapatkan proses pengurangan limbah organik yang optimal serta peningkatan biomassa panen. Salah satu faktor pembatas dalam pemanfaatan serangga ini dalam skala besar adalah pada produksi telur. Pada produksi telur digunakan perangkap telur yang dikombinasikan dengan media atraktan. Penggunaan perangkap telur dan media atraktan bertujuan untuk memfasilitasi panen telur agar lebih efektif karena telur akan terkonsentrasi pada satu lokasi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kinerja dari berbagai media atraktan dalam upaya mencari bahan yang paling optimal dalam menarik lalat tentara hitam meletakkan telur pada perangkap telur. Media atraktan yang digunakan adalah sayur kol busuk, buah pepaya busuk, ampas tahu dan pakan ikan. Kinerja media atraktan kemudian dievaluasi berdasarkan berat telur yang didapat pada perangkap telur. Studi ini melaporkan bahwa sebagian besar atraktan dapat menarik lalat tentara hitam. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Kruskal-Wallis diketahui terdapat perbedaan signifikan pada berat telur yang didapat dari setiap atraktan yang digunakan dimana atraktran berupa tepung ikan merupakan atraktan yang paling efektif dengan berat telur rata-rata per perangkap adalah 2,17 gr. Di sisi lain atraktan yang terbuat dari ampas tahu merupakan atraktan yang paling tidak diminati dimana berat rata-rata telur per perangkap adalah 0,06 gr.