Exploring students’ imaginative process: Analysis, evaluation, and creation in mathematical problem-solving

Sri Rahayuningsih, Muhammad Nurhusain, Sirajuddin Sirajuddin
{"title":"Exploring students’ imaginative process: Analysis, evaluation, and creation in mathematical problem-solving","authors":"Sri Rahayuningsih, Muhammad Nurhusain, Sirajuddin Sirajuddin","doi":"10.20414/betajtm.v16i1.537","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"[English]: The role of imagination as a means of learning mathematics, unlike in other fields such as art and literature, is not well defined. The present study aims to examine the process of students’ imagination in solving mathematics problems. It involved three grade 8 students which were purposively selected based on their scores in a given test. Students’ answers to the test and the results of interviews were examined qualitatively referring to the three stages of creative problem-solving that involve imagination: analysis, evaluation and creation. The results show that, in the analysis phase, imagination was found in the students’ ability to define problems in general (common visual). As the first step in solving a problem, they analysed mathematical knowledge needed to solve the problem. In the evaluation phase, imagination was formed as students completed the final answer by creating visual representations from previous experiences as artifacts taken together and gathering necessary knowledge. In the last phase, creation, imagination was identified when students engaged in a cyclical thought process to find new ideas in solving the problem. This process repeated until the students found no other ideas or ways to solve the problem.\n[Bahasa]: Peran imajinasi sebagai sarana belajar matematika belum didefinisikan dengan baik, tidak seperti pada bidang lain seperti seni dan sastra. Penelitian ini bertujuan menelusuri proses imajinasi siswa selama melakukan pemecahan masalah matematika. Penelitian ini melibatkan tiga siswa kelas 8 yang dipilih melalui purposive sampling, berdasarkan nilai tertinggi hasil tes pemecahan masalah matematika. Jawaban siswa dan hasil wawancara dianalisis secara kualitatif dengan merujuk pada tiga tahapan proses kreatif yang melibatkan imajinasi: analisis, evaluasi dan kreasi. Hasil penelitian menunjukkan, pada tahap analisis, imajinasi yang terbentuk ditandai dengan kemampuan siswa menetapkan masalah secara umum (common visual). Sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah, siswa melakukan koreksi dengan cara memikirkan kembali pengetahuan matematika yang dibutuhkan. Proses imajinasi pada tahap evaluasi ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menyimpulkan jawaban akhir dengan cara membangun visual dari pengalaman sebelumnya sebagai artefak yang diambil bersama serta mengumpulkan pengetahuan yang diperlukan. Pada tahap kreasi, kemampuan siswa melakukan proses berpikir secara siklis dalam memikirkan ide baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi menunjukkan proses imajinasi pada tahap ini. Proses ini berlangsung secara berulang, sampai siswa tidak memiliki ide lagi untuk menyelesaikan masalah.","PeriodicalId":31758,"journal":{"name":"Beta Jurnal Tadris Matematika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Beta Jurnal Tadris Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20414/betajtm.v16i1.537","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

[English]: The role of imagination as a means of learning mathematics, unlike in other fields such as art and literature, is not well defined. The present study aims to examine the process of students’ imagination in solving mathematics problems. It involved three grade 8 students which were purposively selected based on their scores in a given test. Students’ answers to the test and the results of interviews were examined qualitatively referring to the three stages of creative problem-solving that involve imagination: analysis, evaluation and creation. The results show that, in the analysis phase, imagination was found in the students’ ability to define problems in general (common visual). As the first step in solving a problem, they analysed mathematical knowledge needed to solve the problem. In the evaluation phase, imagination was formed as students completed the final answer by creating visual representations from previous experiences as artifacts taken together and gathering necessary knowledge. In the last phase, creation, imagination was identified when students engaged in a cyclical thought process to find new ideas in solving the problem. This process repeated until the students found no other ideas or ways to solve the problem. [Bahasa]: Peran imajinasi sebagai sarana belajar matematika belum didefinisikan dengan baik, tidak seperti pada bidang lain seperti seni dan sastra. Penelitian ini bertujuan menelusuri proses imajinasi siswa selama melakukan pemecahan masalah matematika. Penelitian ini melibatkan tiga siswa kelas 8 yang dipilih melalui purposive sampling, berdasarkan nilai tertinggi hasil tes pemecahan masalah matematika. Jawaban siswa dan hasil wawancara dianalisis secara kualitatif dengan merujuk pada tiga tahapan proses kreatif yang melibatkan imajinasi: analisis, evaluasi dan kreasi. Hasil penelitian menunjukkan, pada tahap analisis, imajinasi yang terbentuk ditandai dengan kemampuan siswa menetapkan masalah secara umum (common visual). Sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah, siswa melakukan koreksi dengan cara memikirkan kembali pengetahuan matematika yang dibutuhkan. Proses imajinasi pada tahap evaluasi ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menyimpulkan jawaban akhir dengan cara membangun visual dari pengalaman sebelumnya sebagai artefak yang diambil bersama serta mengumpulkan pengetahuan yang diperlukan. Pada tahap kreasi, kemampuan siswa melakukan proses berpikir secara siklis dalam memikirkan ide baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi menunjukkan proses imajinasi pada tahap ini. Proses ini berlangsung secara berulang, sampai siswa tidak memiliki ide lagi untuk menyelesaikan masalah.
探索学生的想像力过程:数学解题的分析、评价与创造
想象作为学习数学的一种手段,与艺术和文学等其他领域不同,它的作用并没有得到很好的定义。本研究旨在考察学生在解决数学问题时的想象过程。它涉及三名八年级的学生,他们是根据自己在特定测试中的成绩有目的地选择的。学生对测试的回答和访谈结果进行了定性检查,参考了创造性解决问题的三个阶段,包括想象力:分析、评估和创造。结果表明,在分析阶段,学生对一般问题(常见视觉)的定义能力存在想象力。作为解决问题的第一步,他们分析了解决问题所需的数学知识。在评估阶段,当学生完成最终答案时,想象力就形成了,他们将以前的经历作为人工制品进行视觉表征,并收集必要的知识。在最后一个阶段,当学生参与一个循环的思维过程,以寻找解决问题的新想法时,就会发现创造力和想象力。这个过程不断重复,直到学生们找不到其他解决问题的想法或方法。[语言]:与艺术和文学等其他领域不同,想象作为学习数学的一种方式的作用还没有得到很好的定义。本研究旨在探究学生在解决数学问题时的想象过程。本研究以数学问题解决测试的最高值为基础,通过有目的的抽样选出三名八年级学生。学生的反应和访谈结果通过参考涉及想象力的三个创造性过程阶段进行定性分析:分析、评估和创造。研究结果表明,在分析层面上,学生解决一般问题的能力(普通视觉)塑造了想象力。作为解决问题的早期步骤,学生通过重新思考他们需要的数学知识来进行纠正。评估阶段的成像过程表现为学生通过将以前的经验构建成一个假象并收集必要的知识来得出最终答案的能力。在创作阶段,学生在思考一个新的想法以解决他们面临的问题时,能够进行一个循环思维的过程,这表明了这个阶段的想象过程。这个过程一次又一次地进行,直到学生们不再知道如何解决问题。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
7
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信