{"title":"Islamic Theological Perspective on Panacasila Textbook in Higher Education","authors":"Khalimi Khalimi, Abul Khaer","doi":"10.15408/TJEMS.V7I1.16718","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract This reasearch aims to describe the reconstruction of the worldview of Islamic theology within the Pancasila course textbook used at Islamic institutes of higher education. The authors’ observation, research, and knowledge indicate that the majority of students taking compulsory subjects in both general and Islamic tertiary institutions tend to assume that there is no link between the teachings of Pancasila and the teachings of Islamic theology. On the contrary, according to the formulators of Pancasila and the founding fathers of Indonesia, Pancasila is an essence of religious teachings. For example, Soekarno explained that the reason for naming the nation's philosophy Pancasila was because it was inspired by the five pillars of Islam. This research is qualitative in nature by exploring and examining available data in more depth and detail. This type of research places emphasis on library research. Up to the present time, various findings and discussions seem to indicate that the virtuous theological values of Pancasila, with its many variants of scientific studies, are discussed and studied separately from the ‘life and death’ struggle of its theological concept throughout the history of Pancasila to become the nation’s philosophical foundation. Pancasila education has long been considered as a pure knowledge free from any practical involvement of its initiators. The theological concept of Pancasila, which later evolved to become part of subject material in Pancasila Education, demonstrated that it was, in fact, played a role in the zeitgeist, which caused quite a commotion stir during its formulation days. Abstrak Penelitian bertujuan untuk menggambarkan rekonstruksi pandangan dunia teologi Islam dalam buku ajar kursus Pancasila yang digunakan di lembaga pendidikan tinggi Islam. Pengamatan, penelitian, dan pengetahuan penulis menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang mengambil mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan umum dan Islam cenderung berasumsi bahwa tidak ada hubungan antara ajaran Pancasila dan ajaran teologi Islam. Sebaliknya, menurut perumus Pancasila dan para pendiri bangsa Indonesia, Pancasila adalah inti dari ajaran agama. Misalnya, Soekarno menjelaskan bahwa alasan penamaan filsafat bangsa Pancasila adalah karena ia terinspirasi oleh lima rukun Islam. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan mengeksplorasi dan memeriksa data yang tersedia secara lebih mendalam dan terperinci. Jenis penelitian ini menekankan pada penelitian kepustakaan. Hingga saat ini, berbagai temuan dan diskusi tampaknya mengindikasikan bahwa nilai-nilai teologis Pancasila yang saleh, dengan banyak varian studi ilmiahnya, dibahas dan dipelajari secara terpisah dari perjuangan 'hidup dan mati' dari konsep teologisnya sepanjang sejarah Pancasila menjadi landasan filosofis bangsa. Pendidikan Pancasila telah lama dianggap sebagai pengetahuan murni yang bebas dari keterlibatan praktis penggagasnya. Konsep teologis Pancasila, yang kemudian berkembang menjadi bagian dari materi pelajaran dalam Pendidikan Pancasila, menunjukkan bahwa itu sebenarnya memainkan peran dalam zeitgeist, yang menyebabkan keributan yang cukup besar selama hari-hari perumusannya . How to Cite : Khalimi., khaer, A. (2020). Islamic Theological Perspective on Pancasila Textbook in Higher Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (1), 102-118. doi:10.15408/tjems.v7i1.16718.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"102-118"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I1.16718","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract This reasearch aims to describe the reconstruction of the worldview of Islamic theology within the Pancasila course textbook used at Islamic institutes of higher education. The authors’ observation, research, and knowledge indicate that the majority of students taking compulsory subjects in both general and Islamic tertiary institutions tend to assume that there is no link between the teachings of Pancasila and the teachings of Islamic theology. On the contrary, according to the formulators of Pancasila and the founding fathers of Indonesia, Pancasila is an essence of religious teachings. For example, Soekarno explained that the reason for naming the nation's philosophy Pancasila was because it was inspired by the five pillars of Islam. This research is qualitative in nature by exploring and examining available data in more depth and detail. This type of research places emphasis on library research. Up to the present time, various findings and discussions seem to indicate that the virtuous theological values of Pancasila, with its many variants of scientific studies, are discussed and studied separately from the ‘life and death’ struggle of its theological concept throughout the history of Pancasila to become the nation’s philosophical foundation. Pancasila education has long been considered as a pure knowledge free from any practical involvement of its initiators. The theological concept of Pancasila, which later evolved to become part of subject material in Pancasila Education, demonstrated that it was, in fact, played a role in the zeitgeist, which caused quite a commotion stir during its formulation days. Abstrak Penelitian bertujuan untuk menggambarkan rekonstruksi pandangan dunia teologi Islam dalam buku ajar kursus Pancasila yang digunakan di lembaga pendidikan tinggi Islam. Pengamatan, penelitian, dan pengetahuan penulis menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang mengambil mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan umum dan Islam cenderung berasumsi bahwa tidak ada hubungan antara ajaran Pancasila dan ajaran teologi Islam. Sebaliknya, menurut perumus Pancasila dan para pendiri bangsa Indonesia, Pancasila adalah inti dari ajaran agama. Misalnya, Soekarno menjelaskan bahwa alasan penamaan filsafat bangsa Pancasila adalah karena ia terinspirasi oleh lima rukun Islam. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan mengeksplorasi dan memeriksa data yang tersedia secara lebih mendalam dan terperinci. Jenis penelitian ini menekankan pada penelitian kepustakaan. Hingga saat ini, berbagai temuan dan diskusi tampaknya mengindikasikan bahwa nilai-nilai teologis Pancasila yang saleh, dengan banyak varian studi ilmiahnya, dibahas dan dipelajari secara terpisah dari perjuangan 'hidup dan mati' dari konsep teologisnya sepanjang sejarah Pancasila menjadi landasan filosofis bangsa. Pendidikan Pancasila telah lama dianggap sebagai pengetahuan murni yang bebas dari keterlibatan praktis penggagasnya. Konsep teologis Pancasila, yang kemudian berkembang menjadi bagian dari materi pelajaran dalam Pendidikan Pancasila, menunjukkan bahwa itu sebenarnya memainkan peran dalam zeitgeist, yang menyebabkan keributan yang cukup besar selama hari-hari perumusannya . How to Cite : Khalimi., khaer, A. (2020). Islamic Theological Perspective on Pancasila Textbook in Higher Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (1), 102-118. doi:10.15408/tjems.v7i1.16718.
摘要本研究旨在描述伊斯兰高等教育机构使用的潘卡西拉课程教科书中伊斯兰神学世界观的重建。作者的观察、研究和知识表明,在普通和伊斯兰高等教育机构中选修必修科目的大多数学生倾向于认为潘卡西拉教义和伊斯兰神学教义之间没有联系。相反,根据潘卡西拉的提出者和印度尼西亚的开国元勋,潘卡西拉是宗教教义的精髓。例如,苏加诺解释说,之所以将国家哲学命名为潘卡西拉,是因为它受到伊斯兰教五大支柱的启发。本研究通过更深入和详细地探索和检查现有数据,本质上是定性的。这种类型的研究强调图书馆研究。到目前为止,各种发现和讨论似乎表明,潘卡西拉的道德神学价值及其许多科学研究变体,是与潘卡西拉历史上神学概念的“生死”斗争分开讨论和研究的,以成为国家的哲学基础。Pancasila教育长期以来被认为是一种纯粹的知识,没有任何实际参与的发起者。潘卡西拉的神学概念,后来演变成为潘卡西拉教育的主题材料的一部分,表明它实际上在时代精神中发挥了作用,在其形成的日子里引起了相当大的骚动。[摘要]Penelitian bertujuan untuk menggambarkan rekonstruksi pandangan dunia teologi Islam dalam buku ajar kursus Pancasila yang digunakan di lembaga pendidikan tinggi Islam。penamatan, penpengetahuan penulis menunjukkan bahwa mayoritas iswa yang mengbill mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan umum dan Islam.(印度尼西亚)在印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚和印度尼西亚。印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度。Misalnya, suekarno menjelaskan bahwa alasan penamaan filsafat bangsa Pancasila adalah karena在terinspirasi oleh lima rukun Islam。Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:Jenis penelitian ini menekankan pada penelitian kepustakaan。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”Pendidikan Pancasila telah lama dianggap sebagai pengetahuan murni yang bebas dari keterlibatan praktis pengagasnya。中文翻译为:Konsep teologologpanasila, yang kemudian berkembang menjadi bagian dari materi pelajaran dalam Pendidikan Pancasila, menunjukkan bahwa itu sebenarya memainkan peran dalam zeitgeist, yang menyebabkan keributan yang cuup besar selama hari-hari perumusannya。如何引用:哈利米。(2020)。高等教育潘卡西拉教材的伊斯兰神学视角。[j] .教育学报,2007,(1):102-118。doi: 10.15408 / tjems.v7i1.16718。