Deep Flow Technique (Dft) Hidroponik Menggunakan Media Nutrisi Limbah Cair Tahu dan Kayu Apu (Pistia Stratiotes L) Untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman
Maria Yustiningsih, Yolanda Getrudis Naisumu, A. Berek
{"title":"Deep Flow Technique (Dft) Hidroponik Menggunakan Media Nutrisi Limbah Cair Tahu dan Kayu Apu (Pistia Stratiotes L) Untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman","authors":"Maria Yustiningsih, Yolanda Getrudis Naisumu, A. Berek","doi":"10.31943/mangiferaedu.v4i1.532","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Limbah tahu merupakan salah satu jenis limbah yang mengandung bahan organik yangtinggi, namun sering dibuang ke lingkungan tanpa melalui pengolahan. Metode hidroponikDeep Flow Technique (DFT) merupakan metode tanam tanpa menggunakan media tanah tetapimeletakkan akar tanaman pada larutan nutrisi pada kedalaman 4-6 cm pada sirkulasi nutrisiterus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendapatkan ratio limbah tahu dan EM4 yangoptimal yang digunakan sebagai nutrisi media hidroponik, (2) mengidentifikasi adanya potensipeningkatan produktivitas tanaman menggunakan media nutrisi limbah cair tahu menggunakanmetode hidroponik DFT dan (3) mengidentifikasi perubahan kualitas fisik dan kimia limbahcair hasil fermentasi menggunakan EM4 dan kayu apu yang digunakan pada media hidroponikPenelitian dilakukan dalam 4 tahap yaitu aktivasi EM4, optimasi ratio EM4 dan limbahcair tahu menggunakan perbandingan 1:5;1:10; dan 1:20, perlakuan penanaman pada mediahidroponik serta pengamatan pertumbuhan tanaman. Parameter yang diamati adalah parameterfisik, kimia-biologi limbah tahu pada tahap optimasi dan parameter pertumbuhan tanaman.Penelitian menggunakan rancangan acak Lengkap (RAL) dengan membandingkan tigapopulasi tanaman yang ditumbuhkan pada 3 (tiga) perlakuan yaitu pertumbuhan tanaman padamedia nutrisi hidroponik AB mix (A1), pertumbuhan tanaman pada media nutrisi limbah tahu(A2) dan pertumbuhan tanaman pada media nutrisi limbah tahu dan tanaman akumulator kayuapu (Pistia stratiotes L). Jumlah populasi tiap perlakuan adalah 39 tanaman dan 10 tanamanmenjadi sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratio EM4 dan limbah tahu yang optimaldigunakan untuk media hidroponik adalah ratio 1 :5 karena mempunyai suhu 270C, pH 7,6kadar BOD 412,12 mg/L, kadar COD 913 mg/L dan TSS 200 mg/l ; atau paling mendekatistandar baku mutu limbah cair menurut Permen LH NO 5 Tahun 2014. Hasil pertumbuhantanaman selada (Lactuna sativa L) menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi adalah padaperlakuan menggunakan nutrisi AB mix (A1) yang mempunyai rata – rata ukuran tanamanpaling tinggi 15,14 cm, jumlah daun paling banyak 11,7 dan biomassa paling besar 20,96 gr.Uji lanjutan menggunakan DMRT juga menunjukkan bahwa antar perlakuan terdapat bedanyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah tahumenggunakan EM4 mampu mengurangi kadar polutan walaupun masih dibawah standar bakumutu. Limbah tahu dapat digunakan sebagai media nutrisi hidroponik meskipun denganpertumbuhan yang lebih rendah.","PeriodicalId":33764,"journal":{"name":"Jurnal Mangifera Edu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Mangifera Edu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31943/mangiferaedu.v4i1.532","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Limbah tahu merupakan salah satu jenis limbah yang mengandung bahan organik yangtinggi, namun sering dibuang ke lingkungan tanpa melalui pengolahan. Metode hidroponikDeep Flow Technique (DFT) merupakan metode tanam tanpa menggunakan media tanah tetapimeletakkan akar tanaman pada larutan nutrisi pada kedalaman 4-6 cm pada sirkulasi nutrisiterus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendapatkan ratio limbah tahu dan EM4 yangoptimal yang digunakan sebagai nutrisi media hidroponik, (2) mengidentifikasi adanya potensipeningkatan produktivitas tanaman menggunakan media nutrisi limbah cair tahu menggunakanmetode hidroponik DFT dan (3) mengidentifikasi perubahan kualitas fisik dan kimia limbahcair hasil fermentasi menggunakan EM4 dan kayu apu yang digunakan pada media hidroponikPenelitian dilakukan dalam 4 tahap yaitu aktivasi EM4, optimasi ratio EM4 dan limbahcair tahu menggunakan perbandingan 1:5;1:10; dan 1:20, perlakuan penanaman pada mediahidroponik serta pengamatan pertumbuhan tanaman. Parameter yang diamati adalah parameterfisik, kimia-biologi limbah tahu pada tahap optimasi dan parameter pertumbuhan tanaman.Penelitian menggunakan rancangan acak Lengkap (RAL) dengan membandingkan tigapopulasi tanaman yang ditumbuhkan pada 3 (tiga) perlakuan yaitu pertumbuhan tanaman padamedia nutrisi hidroponik AB mix (A1), pertumbuhan tanaman pada media nutrisi limbah tahu(A2) dan pertumbuhan tanaman pada media nutrisi limbah tahu dan tanaman akumulator kayuapu (Pistia stratiotes L). Jumlah populasi tiap perlakuan adalah 39 tanaman dan 10 tanamanmenjadi sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratio EM4 dan limbah tahu yang optimaldigunakan untuk media hidroponik adalah ratio 1 :5 karena mempunyai suhu 270C, pH 7,6kadar BOD 412,12 mg/L, kadar COD 913 mg/L dan TSS 200 mg/l ; atau paling mendekatistandar baku mutu limbah cair menurut Permen LH NO 5 Tahun 2014. Hasil pertumbuhantanaman selada (Lactuna sativa L) menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi adalah padaperlakuan menggunakan nutrisi AB mix (A1) yang mempunyai rata – rata ukuran tanamanpaling tinggi 15,14 cm, jumlah daun paling banyak 11,7 dan biomassa paling besar 20,96 gr.Uji lanjutan menggunakan DMRT juga menunjukkan bahwa antar perlakuan terdapat bedanyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah tahumenggunakan EM4 mampu mengurangi kadar polutan walaupun masih dibawah standar bakumutu. Limbah tahu dapat digunakan sebagai media nutrisi hidroponik meskipun denganpertumbuhan yang lebih rendah.