{"title":"Keragaman kelelawar (Chiroptera) dan karakteristik lokasi bertenggernya di ekosistem gua lava, Gua Lawa dan Lorong Kereta","authors":"Sufraha Islamia, Dwinda Mariska Putri","doi":"10.24843/jbiounud.2023.v27.i01.p05","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelelawar menempati berbagai habitat sebagai lokasi bertenggernya, salah satu lokasi potensial adalah gua lava (lava tube). Gua merupakan ekosistem yang memiliki faktor lingkungan spesifik namun rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia. Perubahan lingkungan yang terjadi di dalam gua berpotensi mengganggu aktivitas bertengger kelelawar di dalam gua, sehingga dapat menyebabkan penurunan populasi kelelawar. Ekosistem gua lava digunakan sebagai lokasi bertengger oleh kelelawar namun masih sedikit informasi mengenai keragaman kelelawar dan faktor lingkungan gua yang berpengaruh terhadap keragamannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan kelelawar dan hubungannya dengan faktor lingkungan. Pencuplikan kelelawar dilakukan melalui pemasangan jaring kabut di depan pintu masuk gua untuk mendapatkan data kelimpahan dan kekayaan spesies kelelawar. Kekayaan spesies dan indeks diversitas dianalisis menggunakan program SpadeR (Species-Richness Prediction and Diversity Estimation with R), sedangkan analisis hubungan antara faktor lingkungan terhadap keragaman kelelawar dianalisis menggunakan korelasi Spearman menggunakan Rstudio 4.1.1. Kelelawar yang didapatkan merupakan kelelawar pemakan serangga yang terdiri dari tiga famili (Vespertilinoidae, Rhinolophidae, dan Hipposideridae). Jumlah spesies yang didapatkan sebanyak tujuh spesies dengan total 121 individu tertangkap, yaitu Miniopterus austalis, Rhinolophus affinis, R. pusillus, R. canuti, Hipposideros ater, H. diadema, dan H. larvatus. Kelembapan adalah faktor lingkungan yang berkorelasi positif signifikan (p<0.01) terhadap kekayaan spesies dan kelimpahan kelelawar di ekosistem gua lava. Keragaman kelelawar di ekosistem gua lava yang relatif tinggi (H’=1.4±0.1, H’=1.2±0.1), menandakan bahwa lingkungan gua masih menjadi pilihan kelelawar sebagai lokasi bertengger, meskipun kedua gua di dalam ekosistem ini mengalami gangguan berupa kunjungan manusia akibat kegiatan wisata.","PeriodicalId":53348,"journal":{"name":"Jurnal Biologi Udayana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbiounud.2023.v27.i01.p05","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kelelawar menempati berbagai habitat sebagai lokasi bertenggernya, salah satu lokasi potensial adalah gua lava (lava tube). Gua merupakan ekosistem yang memiliki faktor lingkungan spesifik namun rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia. Perubahan lingkungan yang terjadi di dalam gua berpotensi mengganggu aktivitas bertengger kelelawar di dalam gua, sehingga dapat menyebabkan penurunan populasi kelelawar. Ekosistem gua lava digunakan sebagai lokasi bertengger oleh kelelawar namun masih sedikit informasi mengenai keragaman kelelawar dan faktor lingkungan gua yang berpengaruh terhadap keragamannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan kelelawar dan hubungannya dengan faktor lingkungan. Pencuplikan kelelawar dilakukan melalui pemasangan jaring kabut di depan pintu masuk gua untuk mendapatkan data kelimpahan dan kekayaan spesies kelelawar. Kekayaan spesies dan indeks diversitas dianalisis menggunakan program SpadeR (Species-Richness Prediction and Diversity Estimation with R), sedangkan analisis hubungan antara faktor lingkungan terhadap keragaman kelelawar dianalisis menggunakan korelasi Spearman menggunakan Rstudio 4.1.1. Kelelawar yang didapatkan merupakan kelelawar pemakan serangga yang terdiri dari tiga famili (Vespertilinoidae, Rhinolophidae, dan Hipposideridae). Jumlah spesies yang didapatkan sebanyak tujuh spesies dengan total 121 individu tertangkap, yaitu Miniopterus austalis, Rhinolophus affinis, R. pusillus, R. canuti, Hipposideros ater, H. diadema, dan H. larvatus. Kelembapan adalah faktor lingkungan yang berkorelasi positif signifikan (p<0.01) terhadap kekayaan spesies dan kelimpahan kelelawar di ekosistem gua lava. Keragaman kelelawar di ekosistem gua lava yang relatif tinggi (H’=1.4±0.1, H’=1.2±0.1), menandakan bahwa lingkungan gua masih menjadi pilihan kelelawar sebagai lokasi bertengger, meskipun kedua gua di dalam ekosistem ini mengalami gangguan berupa kunjungan manusia akibat kegiatan wisata.