{"title":"Preservation of Indonesian in the border area of Aruk, Indonesia and Sarawak, Malaysia","authors":"E. Sulastriana, H. Herlina, T. Hariadi","doi":"10.17977/um015v50i22022p237","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Preservation of Indonesian in the border area of Aruk, Indonesia and Sarawak, MalaysiaWest Kalimantan is one of the provinces in Indonesia which has three border areas with Malaysia. Community interactions between countries that have been going on for centuries undeniably lead to language contact which results in people choosing local language so that communication can run effectively. The purpose of this study was to determine the variety of language used around the area, language attitudes, and the preservation of Indonesian in the border area of Aruk, Indonesia and Sarawak, Malaysia. Quantitative and qualitative methods were used in which the data were obtained through observation, questionnaires, and interviews with a total of 150 respondents. The results show that the variety of languages used by students, traders and government circles as the target speakers is Indonesian. Furthermore, the language serves as an instructional language in education settings, the language of communication, a unifying tool as well as the language of government administration, while the other local and regional languages are used in certain limited contexts. Regarding the attitudes, the people on the border of Aruk, Indonesia and Malaysia show a very positive attitude towards Indonesian. The defense strategy is carried out by students, traders, and the local government.Pelestarian bahasa Indonesia di daerah perbatasan Aruk, Indonesia dan Sarawak, MalaysiaKalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tiga wilayah perbatasan dengan Malaysia. Interaksi masyarakat antar negara yang telah berlangsung selama berabad-abad tidak dapat dipungkiri menyebabkan terjadinya kontak bahasa yang mengakibatkan masyarakat memilih bahasa daerah agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ragam bahasa yang digunakan di sekitar kawasan, sikap bahasa, dan pelestarian bahasa Indonesia di kawasan perbatasan Aruk, Indonesia dan Sarawak, Malaysia. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif di mana data diperoleh melalui observasi, kuesioner, dan wawancara dengan total 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam bahasa yang digunakan oleh kalangan pelajar, pedagang dan pemerintah sebagai penutur sasaran adalah bahasa Indonesia. Selanjutnya, bahasa tersebut berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, bahasa komunikasi, alat pemersatu serta bahasa penyelenggaraan pemerintahan, sedangkan bahasa lokal dan regional lainnya digunakan dalam konteks terbatas tertentu. Mengenai sikap, masyarakat di perbatasan Aruk, Indonesia dan Malaysia menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap bahasa Indonesia. Strategi pertahanan dilakukan oleh mahasiswa, pedagang, dan pemerintah setempat.","PeriodicalId":55791,"journal":{"name":"Bahasa dan Seni Jurnal Bahasa Sastra Seni dan Pengajarannya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bahasa dan Seni Jurnal Bahasa Sastra Seni dan Pengajarannya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um015v50i22022p237","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Preservation of Indonesian in the border area of Aruk, Indonesia and Sarawak, MalaysiaWest Kalimantan is one of the provinces in Indonesia which has three border areas with Malaysia. Community interactions between countries that have been going on for centuries undeniably lead to language contact which results in people choosing local language so that communication can run effectively. The purpose of this study was to determine the variety of language used around the area, language attitudes, and the preservation of Indonesian in the border area of Aruk, Indonesia and Sarawak, Malaysia. Quantitative and qualitative methods were used in which the data were obtained through observation, questionnaires, and interviews with a total of 150 respondents. The results show that the variety of languages used by students, traders and government circles as the target speakers is Indonesian. Furthermore, the language serves as an instructional language in education settings, the language of communication, a unifying tool as well as the language of government administration, while the other local and regional languages are used in certain limited contexts. Regarding the attitudes, the people on the border of Aruk, Indonesia and Malaysia show a very positive attitude towards Indonesian. The defense strategy is carried out by students, traders, and the local government.Pelestarian bahasa Indonesia di daerah perbatasan Aruk, Indonesia dan Sarawak, MalaysiaKalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tiga wilayah perbatasan dengan Malaysia. Interaksi masyarakat antar negara yang telah berlangsung selama berabad-abad tidak dapat dipungkiri menyebabkan terjadinya kontak bahasa yang mengakibatkan masyarakat memilih bahasa daerah agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ragam bahasa yang digunakan di sekitar kawasan, sikap bahasa, dan pelestarian bahasa Indonesia di kawasan perbatasan Aruk, Indonesia dan Sarawak, Malaysia. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif di mana data diperoleh melalui observasi, kuesioner, dan wawancara dengan total 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam bahasa yang digunakan oleh kalangan pelajar, pedagang dan pemerintah sebagai penutur sasaran adalah bahasa Indonesia. Selanjutnya, bahasa tersebut berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, bahasa komunikasi, alat pemersatu serta bahasa penyelenggaraan pemerintahan, sedangkan bahasa lokal dan regional lainnya digunakan dalam konteks terbatas tertentu. Mengenai sikap, masyarakat di perbatasan Aruk, Indonesia dan Malaysia menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap bahasa Indonesia. Strategi pertahanan dilakukan oleh mahasiswa, pedagang, dan pemerintah setempat.
印度尼西亚阿鲁克和马来西亚沙捞越边境地区的印尼语保存西加里曼丹是印度尼西亚与马来西亚有三个边境地区的省份之一。几个世纪以来,国家之间的社区互动不可否认地导致了语言接触,导致人们选择当地语言,以便有效地进行交流。本研究的目的是确定该地区周围使用的语言种类,语言态度,以及印度尼西亚阿鲁克和马来西亚沙捞越边境地区印尼语的保存情况。采用定量和定性相结合的方法,通过观察、问卷调查和访谈等方式获得数据,共150名受访者。结果表明,学生、商人和政府部门作为目标说话者使用的语言多种多样。此外,该语言在教育环境中充当教学语言,沟通语言,统一工具以及政府行政语言,而其他地方和区域语言仅在某些有限的环境中使用。在态度上,阿鲁克、印尼和马来西亚边境的人们对印尼语表现出非常积极的态度。防御策略由学生、商人和地方政府执行。阿拉伯文为印尼语,印尼语为沙捞越语,马来语为阿拉伯文,马来语为阿拉伯文,马来语为阿拉伯文,马来语为阿拉伯文,马来语为阿拉伯文。中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ragam bahasa yang digunakan di sekitar kawasan, sikap bahasa, dan pelestarian bahasa Indonesia di kawasan perbatasan Aruk,印度尼西亚,沙捞越,马来西亚。方法杨迪库纳坎、阿达拉坎、丹瓦万卡、丹登等共150名受访者进行了数据分析。Hasil penelitian menunjukkan bawa ragam bahasa yang digunakan oleh kalangan pelajar,教师dan peremintah sebagai penutur sasaran adalah bahasa Indonesia。马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语。马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语“战略”是一种“教育”,一种“教育”,一种“教育”。