Efikasi Diri Siswa Sekolah sebagai Layperson Pemberian Pertolongan Pertama Cedera

Eky Madyaning Nastiti, Rida Darotin, Feri Ekaprasetia
{"title":"Efikasi Diri Siswa Sekolah sebagai Layperson Pemberian Pertolongan Pertama Cedera","authors":"Eky Madyaning Nastiti, Rida Darotin, Feri Ekaprasetia","doi":"10.46815/jk.v12i1.133","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cedera dapat dialami siapa saja tanpa melihat usia dan usia anak sekolah menjadi salah satu kelompok rentan cedera. Lingkungan sekolah menjadi lokasi tertinggi kedua tempat terjadinya cedera. Tindakan pemberian pertolongan pertama pada kasus cedera di lingkungan sekolah menjadi hal penting agar siswa dapat menjadi seorang layperson yang ideal diperlukan dasar keyakinan diri. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efikasi diri anak sekolah menengah pertama sebagai Layperson dalam penanganan kasus cedera. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional berupa deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 di sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Jember. Sebanyak 239 siswa yang duduk di kelas VIII menggunakan kuesioner General Efficacy Scale. Mayoritas tingkat efikasi diri siswa sekolah menengah pertama sebagai layperson pemberian pertolongan pertama cedera memiliki tingkat efikasi diri sedang sebanyak 60.1%, baik sebanyak 20,8% dan kurang 19,1%. Dalam pemberian pertolongan pertama yang dilakukan anak usia sekolah perlu memperhatikan karakterikstik usia. Pada anak usia sekolah menunjukkan karakterisitk sehubungan dengan keterampilan kognitifnya sesuai penalaran dan kesadaran akan diri yang terus berkembang. Untuk memaksimalkan peran siswa sebagai layperson salah satu stimulus yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat kognitif yang dimiliki agar selaras dengan perkembangan efikasi diri mereka sehingga anak usia sekolah mampu mempersiapkan diri sebagai salah satu layperson penanganan cedera. Stimulus yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menginisiasi edukasi pertolongan pertama pada siswa. Diharapkan dengan edukasi sejak dini mampu mempersiapakan efikasi diri siswa dalam pemberian pertolongan pertama cedera.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.133","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Cedera dapat dialami siapa saja tanpa melihat usia dan usia anak sekolah menjadi salah satu kelompok rentan cedera. Lingkungan sekolah menjadi lokasi tertinggi kedua tempat terjadinya cedera. Tindakan pemberian pertolongan pertama pada kasus cedera di lingkungan sekolah menjadi hal penting agar siswa dapat menjadi seorang layperson yang ideal diperlukan dasar keyakinan diri. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efikasi diri anak sekolah menengah pertama sebagai Layperson dalam penanganan kasus cedera. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional berupa deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 di sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Jember. Sebanyak 239 siswa yang duduk di kelas VIII menggunakan kuesioner General Efficacy Scale. Mayoritas tingkat efikasi diri siswa sekolah menengah pertama sebagai layperson pemberian pertolongan pertama cedera memiliki tingkat efikasi diri sedang sebanyak 60.1%, baik sebanyak 20,8% dan kurang 19,1%. Dalam pemberian pertolongan pertama yang dilakukan anak usia sekolah perlu memperhatikan karakterikstik usia. Pada anak usia sekolah menunjukkan karakterisitk sehubungan dengan keterampilan kognitifnya sesuai penalaran dan kesadaran akan diri yang terus berkembang. Untuk memaksimalkan peran siswa sebagai layperson salah satu stimulus yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat kognitif yang dimiliki agar selaras dengan perkembangan efikasi diri mereka sehingga anak usia sekolah mampu mempersiapkan diri sebagai salah satu layperson penanganan cedera. Stimulus yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menginisiasi edukasi pertolongan pertama pada siswa. Diharapkan dengan edukasi sejak dini mampu mempersiapakan efikasi diri siswa dalam pemberian pertolongan pertama cedera.
将学生描述为受伤的急救人员
伤害可能发生在任何人身上,而不考虑学童的年龄和年龄。学校环境是第二大受伤地点。在学校受伤个案中进行急救行动,使学生成为理想的中流学生,这是基本的自信所必需的。本研究的目的是确定一名中学生在处理受伤案件时的外行人身份。该研究是一种具有分析性描述性方法的定量研究。这项研究于2022年9月在贾贝尔县的一所初中进行。八年级的239名学生使用了一般的Efficacy Scale问卷。中学生以自我为中心的自雷化率,作为第一名受伤的中学生,主要以自我为中心,为60.1%,为20.8%,为19.1%。在小学阶段,学龄儿童需要考虑年龄的特征。在学龄儿童中,他的认知技能在不断发展的推理和自我意识中表现出了isitk的性格。为了最大限度地发挥学生作为外行人的作用,可以做到的事情之一是加强他们的认知能力,使他们与自己的生理机能相协调,这样学龄儿童就能作为受伤的外行人之一做好准备。其中之一就是通过对学生进行急救教育。希望通过早期的教育,让学生能够为受伤的急救做好准备。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
22
审稿时长
16 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信