Mirror Neurons dan Konsep Uswatun Hasanah dalam Pendidikan Islam

Afidz Nurrohman, Suyadi
{"title":"Mirror Neurons dan Konsep Uswatun Hasanah dalam Pendidikan Islam","authors":"Afidz Nurrohman, Suyadi","doi":"10.19105/TJPI.V15I2.3924","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam kajian neurosains terdapat bagian otak manusia yang disebut mirror neurons. Neuron ini dapat memantulkan kembali tindakan yang dilihat oleh seseorang dan membuat orang tersebut terdorong untuk menirukan dan melakukan hal yang sama. Berawal dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori mirror neurons dalam pendidikan Islam terutama kaitannya dengan metode uswatun hasanah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan kualitatif dan analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode uswatun hasanah atau keteladanan dalam pendidikan Islam memiliki pola yang sama dengan mirror neurons. Titik temu keduanya terdapat pada proses aktifitas peniruan (imitation) dan pengamatan terhadap perilaku (modeling) yang dilakukan antar individu selama proses belajar atau interaksi sosial. Mirror neurons bekerja bukan hanya pada tindakan fisik saja tetapi emosi pun dapat direspon oleh neuron ini. Konsekuensinya adalah pendidik sebagai model peniruan harus menunjukkan keteladanan dengan memperhatikan aspek tindakan, psikologi dan emosional seseorang sehingga menumbuhkan sikap empati. Empati inilah salah satu produk dari mirror neurons. Uswatun hasanah yang dilakukan secara terus menerus yang disertai dengan penguatan dapat memperkuat sambungan sirkuit di dalam otak termasuk mirror neurons, sehingga memori tidak mudah terhapus dan akan menjadi tata nilai dalam diri seseorang.","PeriodicalId":32034,"journal":{"name":"Tadris Jurnal Pendidikan Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tadris Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19105/TJPI.V15I2.3924","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam kajian neurosains terdapat bagian otak manusia yang disebut mirror neurons. Neuron ini dapat memantulkan kembali tindakan yang dilihat oleh seseorang dan membuat orang tersebut terdorong untuk menirukan dan melakukan hal yang sama. Berawal dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori mirror neurons dalam pendidikan Islam terutama kaitannya dengan metode uswatun hasanah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan kualitatif dan analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode uswatun hasanah atau keteladanan dalam pendidikan Islam memiliki pola yang sama dengan mirror neurons. Titik temu keduanya terdapat pada proses aktifitas peniruan (imitation) dan pengamatan terhadap perilaku (modeling) yang dilakukan antar individu selama proses belajar atau interaksi sosial. Mirror neurons bekerja bukan hanya pada tindakan fisik saja tetapi emosi pun dapat direspon oleh neuron ini. Konsekuensinya adalah pendidik sebagai model peniruan harus menunjukkan keteladanan dengan memperhatikan aspek tindakan, psikologi dan emosional seseorang sehingga menumbuhkan sikap empati. Empati inilah salah satu produk dari mirror neurons. Uswatun hasanah yang dilakukan secara terus menerus yang disertai dengan penguatan dapat memperkuat sambungan sirkuit di dalam otak termasuk mirror neurons, sehingga memori tidak mudah terhapus dan akan menjadi tata nilai dalam diri seseorang.
在神经科学中,人类大脑中有一部分叫做镜像神经元。这个神经元可以逆转人们看到的动作,并使他们有动力模仿和做同样的事情。从那时起,本研究旨在发展伊斯兰教育中镜像神经元的理论,特别是与hasanah的使用有关的理论。本研究是一项文献研究,使用定性方法和使用分析描述性方法进行的数据分析。研究表明,伊斯兰教育中篡夺习惯或成瘾的方法与镜像神经元具有相同的模式。相遇的两个点是在学习过程或社会互动过程中模仿和监控个体之间的行为(建模)。镜像神经元不仅对身体动作起作用,而且这种神经元也可以对情绪做出反应。其结果是,作为发明的典范,教育者必须通过关注自己的行为、心理和情感方面来表现出宽容,以增加同理心。这种同理心是镜像神经元的产物之一。激情的持续锻炼伴随着负荷,可以加强大脑内的电路连接,包括镜像神经元,这样记忆就不容易被抹去,并将成为一个人体内的价值体系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
25 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信