{"title":"The Shaping of Form and Structure in Informal Settlements: A Case Study of Order and Rules in Lebak Siliwangi, Bandung, Indonesia","authors":"Paul Jones","doi":"10.5614/JPWK.2019.30.1.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper explores the relations between order and informality by focusing on the rules by which the physical form and structure evolve and is shaped in informal settlements. Central to improved planning and management of informal settlements and the city generally is a deeper understanding of what constitutes order and the underlying rules by which the physical ordering of densely populated informal settlements takes place. This is important as the existing spatial and related patterns in informal settlements are portrayed as chaotic, dysfunctional, and unplanned, with many residents seen as a source of social problems to be ‘fixed’ by physical solutions. Such negative stenotypes strongly influence the nature of ‘top-down’ policies underpinning upgrading programs. Using a case study of kampung Lebak Siliwangi in northern Bandung, Indonesia, this paper contextualizes notions of local and ‘bottom up’ order by identifying the rules by which the physical order and resulting spatial patterns unfold. The notion of order as seen in Lebak Siliwangi is locally self-made, not top-down, with the layout and arrangement of the complex urban fabric defined by clear patterns of sequencing and a systematic aggregation of adaptations. In this setting, the paper identifies the contextual rules, principles and activities that shape the form and structure of settlement in Lebak Siliwangi with a focus on settlement structure, public/private interface form types, and the nature of progressive change to housing. Abstrak. Makalah ini mengeksplorasi hubungan antara keteraturan dan informalitas dengan fokus pada aturan-aturan dimana bentuk fisik dan struktur berkembang dan dibentuk dalam permukiman informal. Hal yang penting dalam perencanaan dan pengelolaan permukiman informal dan kota pada umumnya adalah pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang merupakan keteraturan dan aturan yang mendasari dimana keteraturan fisik dari permukiman informal yang padat terjadi. Ini penting karena pola spasial dan terkait yang ada di permukiman informal digambarkan sebagai kacau, disfungsional, dan tidak terencana, dengan banyak penduduk dipandang sebagai sumber masalah sosial yang harus 'diperbaiki' dengan solusi fisik. Stenotip negatif semacam itu sangat memengaruhi sifat kebijakan 'top-down' yang mendukung program peningkatan. Dengan menggunakan studi kasus pada kampung Lebak Siliwangi di Bandung bagian utara, Indonesia, makalah ini mengontekstualisasi gagasan tatanan lokal dan 'bottom up' dengan mengidentifikasi aturan-aturan yang dengannya tatanan fisik dan pola spasial yang dihasilkan berkembang. Gagasan keteraturan seperti yang terlihat di Lebak Siliwangi adalah buatan lokal, bukan top-down, dengan tata letak dan pengaturan struktur perkotaan yang rumit yang ditentukan oleh pola pengurutan yang jelas dan agregasi adaptasi yang sistematis. Dalam situasi ini, makalah ini mengidentifikasi aturan kontekstual, prinsip dan kegiatan yang membentuk bentuk dan struktur pemukiman di Lebak Siliwangi dengan fokus pada struktur pemukiman, jenis bentuk antarmuka publik/pribadi, dan sifat perubahan progresif ke perumahan. Kata Kunci. keteraturan, aturan, evolusi, bentuk, struktur, informalitas, permukiman informal.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"33","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/JPWK.2019.30.1.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 33
Abstract
This paper explores the relations between order and informality by focusing on the rules by which the physical form and structure evolve and is shaped in informal settlements. Central to improved planning and management of informal settlements and the city generally is a deeper understanding of what constitutes order and the underlying rules by which the physical ordering of densely populated informal settlements takes place. This is important as the existing spatial and related patterns in informal settlements are portrayed as chaotic, dysfunctional, and unplanned, with many residents seen as a source of social problems to be ‘fixed’ by physical solutions. Such negative stenotypes strongly influence the nature of ‘top-down’ policies underpinning upgrading programs. Using a case study of kampung Lebak Siliwangi in northern Bandung, Indonesia, this paper contextualizes notions of local and ‘bottom up’ order by identifying the rules by which the physical order and resulting spatial patterns unfold. The notion of order as seen in Lebak Siliwangi is locally self-made, not top-down, with the layout and arrangement of the complex urban fabric defined by clear patterns of sequencing and a systematic aggregation of adaptations. In this setting, the paper identifies the contextual rules, principles and activities that shape the form and structure of settlement in Lebak Siliwangi with a focus on settlement structure, public/private interface form types, and the nature of progressive change to housing. Abstrak. Makalah ini mengeksplorasi hubungan antara keteraturan dan informalitas dengan fokus pada aturan-aturan dimana bentuk fisik dan struktur berkembang dan dibentuk dalam permukiman informal. Hal yang penting dalam perencanaan dan pengelolaan permukiman informal dan kota pada umumnya adalah pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang merupakan keteraturan dan aturan yang mendasari dimana keteraturan fisik dari permukiman informal yang padat terjadi. Ini penting karena pola spasial dan terkait yang ada di permukiman informal digambarkan sebagai kacau, disfungsional, dan tidak terencana, dengan banyak penduduk dipandang sebagai sumber masalah sosial yang harus 'diperbaiki' dengan solusi fisik. Stenotip negatif semacam itu sangat memengaruhi sifat kebijakan 'top-down' yang mendukung program peningkatan. Dengan menggunakan studi kasus pada kampung Lebak Siliwangi di Bandung bagian utara, Indonesia, makalah ini mengontekstualisasi gagasan tatanan lokal dan 'bottom up' dengan mengidentifikasi aturan-aturan yang dengannya tatanan fisik dan pola spasial yang dihasilkan berkembang. Gagasan keteraturan seperti yang terlihat di Lebak Siliwangi adalah buatan lokal, bukan top-down, dengan tata letak dan pengaturan struktur perkotaan yang rumit yang ditentukan oleh pola pengurutan yang jelas dan agregasi adaptasi yang sistematis. Dalam situasi ini, makalah ini mengidentifikasi aturan kontekstual, prinsip dan kegiatan yang membentuk bentuk dan struktur pemukiman di Lebak Siliwangi dengan fokus pada struktur pemukiman, jenis bentuk antarmuka publik/pribadi, dan sifat perubahan progresif ke perumahan. Kata Kunci. keteraturan, aturan, evolusi, bentuk, struktur, informalitas, permukiman informal.
本文通过关注非正式住区中物质形态和结构演变和形成的规则,探讨了秩序与非正式性之间的关系。改善非正式住区和一般城市的规划和管理的核心是更深入地了解什么是秩序以及人口密集的非正式住区的实际秩序所依据的基本规则。这一点很重要,因为现有的非正式住区空间和相关模式被描述为混乱、功能失调和无计划的,许多居民被视为社会问题的根源,需要通过物理解决方案来“解决”。这种负面的刻板印象强烈地影响了支撑升级计划的“自上而下”政策的性质。本文以印度尼西亚万隆北部的kampung Lebak Siliwangi为例,通过确定物理秩序和由此产生的空间模式展开的规则,将当地和“自下而上”秩序的概念置于语境中。在Lebak Siliwangi看到的秩序概念是当地自制的,而不是自上而下的,复杂城市结构的布局和安排由清晰的顺序模式和适应的系统聚集定义。在此背景下,本文确定了塑造Lebak Siliwangi聚落形式和结构的背景规则、原则和活动,重点关注聚落结构、公共/私人界面形式类型以及住房渐进式变化的性质。Abstrak。Makalah ini mengeksplorasi hubungan antara keteraturan an informalitas dengan focus pada aturan-aturan dimana bentuk fisik dan strucktur berkembang dan dibentuk dalam permukiman informal。Hal yang penting dalam perencanan dan pengelolaan permukiman非正式的dan kota padumumnya adalah pemahaman yang lebih dalam tentang apan merupakan keteraturan dan aturan yang mendasari dimana keteraturan fisik dari permukiman非正式的yang padat terjadi。这个词的意思是:“i penting karena pola special danterkait yang ada di permukiman非正式的,非正式的,非正式的,非正式的,非正式的”。简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文。印度尼西亚万隆巴吉安乌特拉,makalah ini mengontekstualisasi gagasan tatanan本地丹'bottom - up' dunan mengidentifikasi aturan-aturan yang dengannya tatanan finisik dan pola special yang dihasilkan berkembang。Gagasan keteraturan sepperti yang terlihat di Lebak Siliwangi adalah buatan local, bukan自上而下,dengan tata letak dan pengaturan strucktur perkotaan yang rumit yang ditentukan oleh pola pengurutan yang jelas dan agregasi adaptasi yang sistematis。Dalam sitasi ini, makalah ini mengfifikasi aturan kontekstual, prinsip dan kegiatan yang membentuk bentuk dan strukturr pemukman di Lebak Siliwangi dengan focus patkstrukturr pemukman, jenis bentuk antarmuka public /pribadi, dan sifat perubahan progress like perumahan。型Kunci。Keteraturan, aturan, evolusi, bentuk, struktur, informalitas, permukiman informal。