{"title":"The Meeting Point of Neo-Sufism and School Counselors Competencies","authors":"R. Ridwan, Anwar Sutoyo, A. Mansur","doi":"10.17977/UM001V5I42020P142","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract : Neo-sufism is the recent Sufi movement that actively develops society. Historically, sufism has brought forth arif billâh individuals who have great faith and devotion to Allah, excellent pedagogical competence, as well as social and professional skills. This study aims to construct the meeting point between neo-sufism character and school counselor competence. It was carried out using a qualitative approach with the Hermeneutic analysis from Paul Ricoeur. The data was obtained from documents and interviews. The results reveal the meeting point between neo-sufism character and four counselors competencies. Makrifatullah (depth comprehension of God) character is linear with pedagogical and personality competence. Prioritizing other people (itsar) and noble (futuwwah) character are in line with social competence; meanwhile, creative-productive (intajiyyah) character is in accordance with professional competence. Therefore, neo-sufism character transforms counselors’ competencies to be more significant and meaningful. Abstrak : Neo-sufisme adalah sebuah gerakan sufi baru yang aktif membangun masyarakat. Dalam sejarahnya, sufisme telah melahirkan pribadi arif billâh , yang arif-bijaksana karena Allah, yang atas nama Allah mampu sebagai penyembuh. Sementara itu, salah satu kompetensi kepribadian konselor adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan, di samping kompetensi pedagogik, sosial dan profesional. Tujuan artikel ini adalah mengkonstruksi titik-temu karakter neo-sufisme dengan kompetensi konselor sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui penggunaan analisis hermeneutika dari Paul Ricouer. Data dikumpulkan dari dokumen dan wawancara kasus. Hasil menunjukkan bahwa terdapat titik-temu karakter neo-sufisme dengan empat kompetensi konselor. Karakter makrifatullah bertemu dengan kompetensi pedagogik, dan kompetensi kepribadian. Sementara itu, karakter sangat mementingkan orang lain ( itsar ) dan karakter kesatria ( futuwwah ) bertemu dengan kompetensi sosial, karakter kreatif-produktif ( intajiyyah ) bertemu dengan kompetensi profesional. Dengan karakter neo-sufisme, kompetensi konselor akan menjadi lebih baik dan lebih bermakna.","PeriodicalId":31671,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/UM001V5I42020P142","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract : Neo-sufism is the recent Sufi movement that actively develops society. Historically, sufism has brought forth arif billâh individuals who have great faith and devotion to Allah, excellent pedagogical competence, as well as social and professional skills. This study aims to construct the meeting point between neo-sufism character and school counselor competence. It was carried out using a qualitative approach with the Hermeneutic analysis from Paul Ricoeur. The data was obtained from documents and interviews. The results reveal the meeting point between neo-sufism character and four counselors competencies. Makrifatullah (depth comprehension of God) character is linear with pedagogical and personality competence. Prioritizing other people (itsar) and noble (futuwwah) character are in line with social competence; meanwhile, creative-productive (intajiyyah) character is in accordance with professional competence. Therefore, neo-sufism character transforms counselors’ competencies to be more significant and meaningful. Abstrak : Neo-sufisme adalah sebuah gerakan sufi baru yang aktif membangun masyarakat. Dalam sejarahnya, sufisme telah melahirkan pribadi arif billâh , yang arif-bijaksana karena Allah, yang atas nama Allah mampu sebagai penyembuh. Sementara itu, salah satu kompetensi kepribadian konselor adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan, di samping kompetensi pedagogik, sosial dan profesional. Tujuan artikel ini adalah mengkonstruksi titik-temu karakter neo-sufisme dengan kompetensi konselor sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui penggunaan analisis hermeneutika dari Paul Ricouer. Data dikumpulkan dari dokumen dan wawancara kasus. Hasil menunjukkan bahwa terdapat titik-temu karakter neo-sufisme dengan empat kompetensi konselor. Karakter makrifatullah bertemu dengan kompetensi pedagogik, dan kompetensi kepribadian. Sementara itu, karakter sangat mementingkan orang lain ( itsar ) dan karakter kesatria ( futuwwah ) bertemu dengan kompetensi sosial, karakter kreatif-produktif ( intajiyyah ) bertemu dengan kompetensi profesional. Dengan karakter neo-sufisme, kompetensi konselor akan menjadi lebih baik dan lebih bermakna.
摘要:新苏菲主义是近代积极发展社会的苏菲运动。从历史上看,苏菲主义造就了无数的个人,他们对安拉有极大的信仰和奉献,有出色的教学能力,以及社会和专业技能。本研究旨在建构新苏菲主义品格与学校辅导员胜任力的契合点。它是用定性的方法和保罗·利科的解释学分析来进行的。数据是从文件和访谈中获得的。结果揭示了新苏菲主义性格与辅导员四种胜任力的契合点。Makrifatullah(对真主的深度理解)的性格与教学和人格能力成线性关系。优先考虑他人(itsar)和高尚(futuwwah)的品格是符合社会能力的;同时,创造性-生产性(in塔吉yyah)特征与专业能力相一致。因此,新苏菲主义的性格使辅导员的胜任力变得更加重要和有意义。摘要:新苏菲主义adalah sebuah gerakan sufi baru yang aktif membangun masyarakat。Dalam sejarahnya, sufisme telah melahirkan pribadi arif billh, yang arif-bijaksana karena Allah, yang atas nama Allah mampu sebagai penyembuh。Sementara itu, salah satu kompetensi kepribadian konselor adalah beriman dan bertakwa kepaada Tuhan, di采样kompetensi pedagogik,社会和专业。图juan artikel ini adalah mengkonstrksi titik-temu karakter新冲浪登登式konpetensi konselor sekolah。Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui penggunaan分析hermeneutika达里语保罗Ricouer。数据:dikumpulkan dari dokumen dan wawancara kasus。Hasil menunjukkan bahwa terdapat titik-temu karakter neo-sufisme dengan empat kompetensi konselor。学习能力是教育的基础,学习能力是教育的基础。Sementara itu, karakter sangat mementingkan orang lain (itsar), karakter kesatria (futuwwah) bertemu dentan comppetensi social, karakter creative - product (intayyah) bertemu dentan comppetensi professional。登干karakter neo-sufisme, kompetensi konselor akan menjadi lebih baik danlebih bermakna。