{"title":"Creating New Rural Communitas: The Case of China Taiwan’s Rural Regeneration","authors":"Li Wenqi, Li Zhang","doi":"10.5614/jpwk.2021.32.3.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Traditional sociological theory explains that a rural community is an enclosed unit. China’s fast modernization and urbanization, however, display a rather different phenomenon, where rural communities are changing into open communities, which face the dual task of rebuilding internal relations and expanding external resources. Based on this background and practical cognition, the theoretical framework of the ‘new rural communitas’ is proposed, which expands the common enclosed relationships in traditional rural communities into new, open co-construction relationships with endogenous power as core, government power as support, and social power as coordination, emphasizing the full cooperation of these three types of power. On the basis of the theory, this article employs the practice of the rural regeneration policy in Taiwan as an empirical case, and analyzes how these three types of power affect and cooperate with each other. Furthermore, interviews have been conducted with local community members, government officers, and social participants in three communities in Taiwan to give examples of three different types of new rural communitas. Finally, several suggestions toward constructing new rural communitas are discussed.\n \nAbstrak. Teori tradisional dalam sosiologi menjelaskan bahwa komunitas perdesaan adalah unit yang tertutup. Modernisasi dan urbanisasi cepat yang terjadi di China menampilkan fenomena yang sedikit berbeda, dimana komunitas perdesaan berubah menjadi komunitas yang terbuka yang menghadapi tugas ganda membangun kembali hubungan internal dan memperluas sumber daya eksternal. Berdasarkan latar belakang dan kognisi praktis ini, kerangka teoritis ‘komunitas perdesaan baru’ diusulkan, sehingga dapat memperluas hubungan tertutup bersama dalam komunitas perdesaan tradisional menjadi hubungan ko-kontruksi baru yang terbuka dengan kekuatan endogen sebagai inti, kekuatan pemerintah sebagai pendukung, dan kekuasaan social sebagai koordinasi serta menekankan kerjasama penuh dari ketiga jenis kekuasaan tersebut. Berdasarkan teori tersebut, artikel ini menggunakan praktik kebijakan regenerasi perdesaan di Taiwan sebagai kasus empiris, dan menganalisis bagaimana ketiga jenis kekuasaan ini saling mempengaruhi dan bekerja sama. Selanjutnya, wawancara telah dilakukan dengan anggota masyarakat setempat, pejabat pemerintah, dan peserta sosial di tiga komunitas di Taiwan untuk memberikan contoh tiga jenis komunitas perdesaan baru yang berbeda. Akhirnya, beberapa saran untuk membangun komunitas perdesaan baru juga dibahas.\n \nKata kunci. Komunitas perdesaan, komunitas, regenerasi perdesaan, Cina, Taiwan.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2021-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jpwk.2021.32.3.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Traditional sociological theory explains that a rural community is an enclosed unit. China’s fast modernization and urbanization, however, display a rather different phenomenon, where rural communities are changing into open communities, which face the dual task of rebuilding internal relations and expanding external resources. Based on this background and practical cognition, the theoretical framework of the ‘new rural communitas’ is proposed, which expands the common enclosed relationships in traditional rural communities into new, open co-construction relationships with endogenous power as core, government power as support, and social power as coordination, emphasizing the full cooperation of these three types of power. On the basis of the theory, this article employs the practice of the rural regeneration policy in Taiwan as an empirical case, and analyzes how these three types of power affect and cooperate with each other. Furthermore, interviews have been conducted with local community members, government officers, and social participants in three communities in Taiwan to give examples of three different types of new rural communitas. Finally, several suggestions toward constructing new rural communitas are discussed.
Abstrak. Teori tradisional dalam sosiologi menjelaskan bahwa komunitas perdesaan adalah unit yang tertutup. Modernisasi dan urbanisasi cepat yang terjadi di China menampilkan fenomena yang sedikit berbeda, dimana komunitas perdesaan berubah menjadi komunitas yang terbuka yang menghadapi tugas ganda membangun kembali hubungan internal dan memperluas sumber daya eksternal. Berdasarkan latar belakang dan kognisi praktis ini, kerangka teoritis ‘komunitas perdesaan baru’ diusulkan, sehingga dapat memperluas hubungan tertutup bersama dalam komunitas perdesaan tradisional menjadi hubungan ko-kontruksi baru yang terbuka dengan kekuatan endogen sebagai inti, kekuatan pemerintah sebagai pendukung, dan kekuasaan social sebagai koordinasi serta menekankan kerjasama penuh dari ketiga jenis kekuasaan tersebut. Berdasarkan teori tersebut, artikel ini menggunakan praktik kebijakan regenerasi perdesaan di Taiwan sebagai kasus empiris, dan menganalisis bagaimana ketiga jenis kekuasaan ini saling mempengaruhi dan bekerja sama. Selanjutnya, wawancara telah dilakukan dengan anggota masyarakat setempat, pejabat pemerintah, dan peserta sosial di tiga komunitas di Taiwan untuk memberikan contoh tiga jenis komunitas perdesaan baru yang berbeda. Akhirnya, beberapa saran untuk membangun komunitas perdesaan baru juga dibahas.
Kata kunci. Komunitas perdesaan, komunitas, regenerasi perdesaan, Cina, Taiwan.
传统的社会学理论认为,农村社区是一个封闭的单位。然而,在中国快速的现代化和城市化进程中,却呈现出一种截然不同的现象,农村社区正在向开放社区转变,面临着重建内部关系和拓展外部资源的双重任务。基于这一背景和实践认知,提出了“新农村社区”的理论框架,将传统农村社区中常见的封闭关系拓展为以内生权力为核心、政府权力为支撑、社会权力为协调的新型、开放的共建关系,强调三种权力的充分合作。在此理论的基础上,本文以台湾乡村更新政策的实践为实证案例,分析这三种权力是如何相互影响、相互配合的。在此基础上,通过对台湾三个社区的当地社区成员、政府官员和社会参与者的访谈,给出了三种不同类型的新农村社区的例子。最后,对建设新型农村社区提出了几点建议。Abstrak。Teori traditional dalam sosiologi menjelaskan bahwa komunitas perdesaan adalah unit yang tertuup。现代的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的,城市的。Berdasarkan latar belakang dan kognisi praktis ini, kerangka teoritis ' komunitas perdesaan baru ' diusulkan, sehinga dapat memperperluas hubungan tertuup bersama dalam komunitas perdesaan传统menjadi hubungan ko-kontruksi baru yang terbuka dengan kekuatan endogen sebagai inti, kekuasan peremintah sebagai pendukung, dan kekuasan social sebagai koordinasi serta menekankan kerjasama penuh dari ketiga jenis kekuasaan tersebut。在台湾,人们对中国的传统文化有了新的认识,人们对中国的传统文化有了新的认识,人们对中国文化有了新的认识。Selanjutnya, wawancara telah dilakukan dengan anggota masyarakat setempat, pejabat pemerintah, dan peserta socialdi tiga komunitas di Taiwan untuk成员kan contoh tiga jenis komunitas perdesaan baru yang berbeda。阿齐尔尼亚,beberapapsaranuntuk成员在komunitas perdesaan baru juga dibahas。型kunci。小檗,小檗,再生小檗,中国,台湾。