DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PETANI KEMBANG BERENTENG DI DESA LABUAN TABU KECAMATAN MARTAPURA

Siti Nisrina Nur, Rusdiana Rusdiana, Husna Karimah, A. Yamani
{"title":"DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PETANI KEMBANG BERENTENG DI DESA LABUAN TABU KECAMATAN MARTAPURA","authors":"Siti Nisrina Nur, Rusdiana Rusdiana, Husna Karimah, A. Yamani","doi":"10.20527/jht.v11i1.15998","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di wilayah Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar kegiatan keagamaan dan budaya seringkali diadakan dengan pemakaian bunga segar. Sejak mewabahnya covid – 19 pemerintah mengeluarkan aturan protokol kesehatan yang membatasi acara kegiatan dan interaksi diantara masyarakat, tidak terkecuali kegiatan keagamaan dan budaya. Kondisi seperti ini sangat berdampak kepada pendapatan petani bunga di desa Labuan Tabu yang mata pencaharian utamanya berkebun bunga. Tujuan penelitian menganalisis pendapatan petani bunga kembang berenteng di desa Labuan Tabu sebelum dan saat pandemi Covid-19. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti menggunakan metode purposive sampling dengan melakukan observasi lapangan dan pengisian kuesioner sebagai penunjang untuk mendapatkan data. Metode Analisa penelitian ini menggunakan rumus biaya pengeluaran, biaya penerimaan, serta pendapatan bersih. Peneliti menggunakan uji t-berpasangan untuk mengetahui rata-rata perbedaan pendapatan petani bunga antara sebelum dan saat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pendapatan petani bunga sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Labuan Tabu berbeda secara signifikan/nyata, adapun pendapatan rata-rata per hektar petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 18.447.223,- sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar Rp 8.314.090,-. Perbandingan persentasi pendapatan petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar 69% sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar 31%, sehingga dapat diketahui penurunan pendapatan petani bunga saat pandemi Covid-19 sebesar 38%.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15998","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Di wilayah Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar kegiatan keagamaan dan budaya seringkali diadakan dengan pemakaian bunga segar. Sejak mewabahnya covid – 19 pemerintah mengeluarkan aturan protokol kesehatan yang membatasi acara kegiatan dan interaksi diantara masyarakat, tidak terkecuali kegiatan keagamaan dan budaya. Kondisi seperti ini sangat berdampak kepada pendapatan petani bunga di desa Labuan Tabu yang mata pencaharian utamanya berkebun bunga. Tujuan penelitian menganalisis pendapatan petani bunga kembang berenteng di desa Labuan Tabu sebelum dan saat pandemi Covid-19. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti menggunakan metode purposive sampling dengan melakukan observasi lapangan dan pengisian kuesioner sebagai penunjang untuk mendapatkan data. Metode Analisa penelitian ini menggunakan rumus biaya pengeluaran, biaya penerimaan, serta pendapatan bersih. Peneliti menggunakan uji t-berpasangan untuk mengetahui rata-rata perbedaan pendapatan petani bunga antara sebelum dan saat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pendapatan petani bunga sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Labuan Tabu berbeda secara signifikan/nyata, adapun pendapatan rata-rata per hektar petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 18.447.223,- sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar Rp 8.314.090,-. Perbandingan persentasi pendapatan petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar 69% sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar 31%, sehingga dapat diketahui penurunan pendapatan petani bunga saat pandemi Covid-19 sebesar 38%.
新冠肺炎大流行首先引起了MARTING CAMERIES的关注
在加里曼丹南部地区,特别是班加尔县,宗教和文化活动通常需要鲜花。自从covid - 19事件发生以来,政府制定了一项卫生协议,限制了社区之间的活动和互动,包括宗教和文化活动。这些条件极大地影响了农农在禁忌村的收入,而这些农民的生计主要是园艺。该研究的目的分析了Covid-19大流行前和流行期间农村养花的收入。研究人员使用采样方法采用现场观察方法和以问卷为基础的获取数据。这项研究的分析方法采用了费用、收据和干净收入的公式。研究人员使用t-对测试来确定Covid-19大流行之前和大流行期间农民收入的平均差异。根据所作的研究表明,拉布因-19大禽流感大流行之前和第19大禽流感大流行期间,花卉农民的收入明显有所不同。在Covid-19大流行之前,与Covid-19大流行相比,与covid
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
28
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信