Pilgrimage to Sunan Ampel: From “Communitas” to Contested Space

Buletin AlTuras Pub Date : 2020-01-29 DOI:10.1692/1062
Achmad Fawaid
{"title":"Pilgrimage to Sunan Ampel: From “Communitas” to Contested Space","authors":"Achmad Fawaid","doi":"10.1692/1062","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Tulisan ini mencoba menganalisa tentang pencitraan Sunan Ampel, termasuk makam, mesjid, sumur, dan Pasar yang berkaitan dengan Sunan Ampel dalam tiga direktori online di internet, dan pengaruh pencitraan tersebut terhadap bagi para pengunjung yang pernah menggunakannya. Dengan menggunakan konsep “Komunitas, liminality dan tiga ruang” dari Turner, situs Sunan Ampel dianggap sebagai ruang perpaduan antara pariwisata dan ziarah yang tidak jelas, kabur dan dicap kurang baik. Hal ini juga berdampak pada adanya anggapan bahwa situs tersebut merupakan tempat mistis, berbau kematian dan kultus terhadap Sunan Ampel. Proyeksi wisata terhadap situs tersebut juga akan berdampak pada nilai ekonomis dan historis. Akibat dari proyeksi tersebut adalah munculnya paradoks antar fungsi ziarah dengan apa yang terjadi di lapangan. Niat ziarah yang suci akan bergeser menjadi pariwisata, perdagangan, migrasi, ekspresi nasionalisme, munculnya diaspora, maysarakat yang suka takhayul dan hal buruk lainnya.---Abstracts This paper is to analyze “image” of Sunan Ampel, including Ampel tombs, mosque, wells, and market, projected within the three online directories  and the possible impacts of this use on different visitors. By using Turner’s concept “communitas”, liminality, and third space, Sunan Ampel site is also considered as a space in which the ties between tourism and pilgrimage are unclear, blurred, and poorly classified. This relationship has also resulted in possible potentialities on how that site has projected mysticism, death, and apophantic nature of Sunan Ampel. The changing projection of the site will be also highlighted in the context of economic and historical spheres. The consequence of such interpretation is that Sunan Ampel could be empty vessel in which the interpretative battle and representations are continuously contested. “Sacred pilgrimage” to Sunan Ampel, finally, overlaps with tourism, trade, migration, expression of nationalism, creation of diasporas, imagining communities, and others.","PeriodicalId":33743,"journal":{"name":"Buletin AlTuras","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin AlTuras","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.1692/1062","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Abstrak Tulisan ini mencoba menganalisa tentang pencitraan Sunan Ampel, termasuk makam, mesjid, sumur, dan Pasar yang berkaitan dengan Sunan Ampel dalam tiga direktori online di internet, dan pengaruh pencitraan tersebut terhadap bagi para pengunjung yang pernah menggunakannya. Dengan menggunakan konsep “Komunitas, liminality dan tiga ruang” dari Turner, situs Sunan Ampel dianggap sebagai ruang perpaduan antara pariwisata dan ziarah yang tidak jelas, kabur dan dicap kurang baik. Hal ini juga berdampak pada adanya anggapan bahwa situs tersebut merupakan tempat mistis, berbau kematian dan kultus terhadap Sunan Ampel. Proyeksi wisata terhadap situs tersebut juga akan berdampak pada nilai ekonomis dan historis. Akibat dari proyeksi tersebut adalah munculnya paradoks antar fungsi ziarah dengan apa yang terjadi di lapangan. Niat ziarah yang suci akan bergeser menjadi pariwisata, perdagangan, migrasi, ekspresi nasionalisme, munculnya diaspora, maysarakat yang suka takhayul dan hal buruk lainnya.---Abstracts This paper is to analyze “image” of Sunan Ampel, including Ampel tombs, mosque, wells, and market, projected within the three online directories  and the possible impacts of this use on different visitors. By using Turner’s concept “communitas”, liminality, and third space, Sunan Ampel site is also considered as a space in which the ties between tourism and pilgrimage are unclear, blurred, and poorly classified. This relationship has also resulted in possible potentialities on how that site has projected mysticism, death, and apophantic nature of Sunan Ampel. The changing projection of the site will be also highlighted in the context of economic and historical spheres. The consequence of such interpretation is that Sunan Ampel could be empty vessel in which the interpretative battle and representations are continuously contested. “Sacred pilgrimage” to Sunan Ampel, finally, overlaps with tourism, trade, migration, expression of nationalism, creation of diasporas, imagining communities, and others.
苏南·安佩尔朝圣:从“社群”到争议空间
本摘要试图分析苏南·安佩尔的图像,包括互联网上三个在线目录中的坟墓、清真寺以及与苏南·安贝尔相关的市场,以及该图像对使用过该图像的游客的影响。利用特纳提出的“社区、界限和三个空间”的概念,苏南安佩尔遗址被认为是教区与不清晰、逃亡和印刷不良的期刊之间的和解空间。这也影响了人们的假设,即该遗址是一个神秘的地方,散发着死亡和反对苏南·安佩尔的文化气息。对该遗址的旅游预测也将影响经济和历史价值。该项目的结果是,离婚的功能和现场发生的事情之间出现了矛盾。神圣的仪式将转变为教区、贸易、移民、民族主义、散居国外、爱幻想的迷信和其他坏事--摘要本文旨在分析三个在线目录中投影的苏南安佩尔的“图像”,包括安佩尔坟墓、清真寺、水井和市场,以及这种使用对不同游客的可能影响。通过使用特纳的“共同体”、界限和第三空间的概念,苏南安佩尔遗址也被认为是一个旅游和朝圣之间的联系不明确、模糊和分类不当的空间。这种关系也产生了可能的潜力,即该遗址如何投射出苏南·安佩尔的神秘主义、死亡和中风性质。该遗址不断变化的投影也将在经济和历史领域的背景下得到强调。这种解释的结果是,Sunan Ampel可能是一艘空船,在这艘空船上,解释之争和陈述不断受到质疑。最后,前往苏南安佩尔的“神圣朝圣”与旅游、贸易、移民、民族主义的表达、流散者的创造、想象社区等重叠。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信