PENGELOLAAN SUMBERDAYA TERIPANG BERBASIS MASYARAKAT DI KAMPUNG MALAUMKARTA, KABUPATEN SORONG, PAPUA BARAT

Gulam Arafat, Budhi Gunawan, Iskandar Iskandar
{"title":"PENGELOLAAN SUMBERDAYA TERIPANG BERBASIS MASYARAKAT DI KAMPUNG MALAUMKARTA, KABUPATEN SORONG, PAPUA BARAT","authors":"Gulam Arafat, Budhi Gunawan, Iskandar Iskandar","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.47-58","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berbasis masyarakat, di berbagai tempat di dunia, dalam skala tertentu dan di tengah keterbatasan negara, telah banyak disebutkan sebagai satu bentuk pengelolaan yang mampu menjamin keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan yang dikelola. Sejalan dengan gagasan tersebut, artikel ini menguraikan hasil kajian tentang salah satu sistem pengelolaan berbasis masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (teripang) pada salah satu komunitas warga yang berada di kawasan pesisir utara Papua yang disebut dengan Egek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan sistem egek yang dipraktikkan secara kolektif oleh warga masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Selain itu, studi ini juga megumpulkan data perikanan teripang yaitu (1) Distribusi Ukuran Panjang, (2) Kepadatan Populasi dan (3) Keanekaragaman jenis dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui kondisi sumberdaya teripang yang dikelola oleh masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat di Kampung Malaumkarta telah memenuhi unsur pengelolaan yang baik dimana telah terdapat batasan wilayah pengelolaan, sistem aturan dan sanksi, hak pemanfaatan, sistem monitoring dan otoritas kelembagaan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap kelestarian sumberdaya perikanan teripang yang merupakan salah satu objek biota egek dimana nilai keanekaragamannya masuk dalam kategori sedang yaitu 1,48 dengan kepadatan populasi masuk kategori baik yaitu 223,2 ind/ha dengan sebaran ukuran individu teripang didominasi pada ukuran dewasa yang sudah layak untuk dipanen yaitu ukuran >30 cm mencapai 68%.Community-based natural resource management, in various places in the world, on a certain scale and in the midst of state limitations, has been widely mentioned as a form of management that is able to ensure the sustainability of the natural resources and the environment being managed. In line with this idea, this article describes the results of a study on a community-based management system in the management of fishery resources (sea cucumbers) in a community of residents in the northern coastal area of Papua called “Egek”. This research uses qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are used to describe the egek system that is practiced collectively by community members in the management of fishery resources. In addition, this study also collects data on sea cucumber fisheries, namely (1) Length Size Distribution, (2) Population Density and (3) Species diversity using quantitative methods to determine the condition of sea cucumber resources managed by the community. The results of the study show that, the community-based fisheries resources management system in Malaumkarta village has fulfilled the elements of good management where there are management boundaries, a system of rules and sanctions, utilization rights, monitoring systems and institutional authorities. This certainly has a positive impact on the sustainability of sea cucumber fisheries resources which is one of the objects of “Egek” where the diversity value is in the moderate category, namely 1.48 with a population density in the good category of 223.2 ind/ha with the distribution of individual sea cucumbers being dominated by adult size that are already good for harvesting, i.e. > 30 cm in size reach 68%.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.47-58","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berbasis masyarakat, di berbagai tempat di dunia, dalam skala tertentu dan di tengah keterbatasan negara, telah banyak disebutkan sebagai satu bentuk pengelolaan yang mampu menjamin keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan yang dikelola. Sejalan dengan gagasan tersebut, artikel ini menguraikan hasil kajian tentang salah satu sistem pengelolaan berbasis masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (teripang) pada salah satu komunitas warga yang berada di kawasan pesisir utara Papua yang disebut dengan Egek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan sistem egek yang dipraktikkan secara kolektif oleh warga masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Selain itu, studi ini juga megumpulkan data perikanan teripang yaitu (1) Distribusi Ukuran Panjang, (2) Kepadatan Populasi dan (3) Keanekaragaman jenis dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui kondisi sumberdaya teripang yang dikelola oleh masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat di Kampung Malaumkarta telah memenuhi unsur pengelolaan yang baik dimana telah terdapat batasan wilayah pengelolaan, sistem aturan dan sanksi, hak pemanfaatan, sistem monitoring dan otoritas kelembagaan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap kelestarian sumberdaya perikanan teripang yang merupakan salah satu objek biota egek dimana nilai keanekaragamannya masuk dalam kategori sedang yaitu 1,48 dengan kepadatan populasi masuk kategori baik yaitu 223,2 ind/ha dengan sebaran ukuran individu teripang didominasi pada ukuran dewasa yang sudah layak untuk dipanen yaitu ukuran >30 cm mencapai 68%.Community-based natural resource management, in various places in the world, on a certain scale and in the midst of state limitations, has been widely mentioned as a form of management that is able to ensure the sustainability of the natural resources and the environment being managed. In line with this idea, this article describes the results of a study on a community-based management system in the management of fishery resources (sea cucumbers) in a community of residents in the northern coastal area of Papua called “Egek”. This research uses qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are used to describe the egek system that is practiced collectively by community members in the management of fishery resources. In addition, this study also collects data on sea cucumber fisheries, namely (1) Length Size Distribution, (2) Population Density and (3) Species diversity using quantitative methods to determine the condition of sea cucumber resources managed by the community. The results of the study show that, the community-based fisheries resources management system in Malaumkarta village has fulfilled the elements of good management where there are management boundaries, a system of rules and sanctions, utilization rights, monitoring systems and institutional authorities. This certainly has a positive impact on the sustainability of sea cucumber fisheries resources which is one of the objects of “Egek” where the diversity value is in the moderate category, namely 1.48 with a population density in the good category of 223.2 ind/ha with the distribution of individual sea cucumbers being dominated by adult size that are already good for harvesting, i.e. > 30 cm in size reach 68%.
基于马拉姆卡特营地研究的相关监测,索荣上尉,巴拉特论文
在世界上许多地方,在国家的限制范围内,以社会为基础的自然资源和环境管理被广泛认为是确保自然资源和管理环境可持续发展的一种管理形式。与这一想法相一致的是,这篇文章概述了在被称为Egek的巴布亚北部沿海社区以渔业管理为基础的社会管理制度的研究。该研究采用定性和定量方法。描述社会公民在渔业资源管理方面集体实行的egek系统的定性方法。此外,该研究还将海参渔业的数据(1)长期分布、(2)人口密度和(3)通过定量方法确定社区管理的海参的资源状况而变得模糊。研究结果表明,以社区为基础的渔业资源管理制度符合一个良好的管理因素,即存在管理限制、监管制度和制裁制度、利用权利、监督制度和制度权威。这无疑对动物产生积极影响的海参是渔业资源景点之一egek生物keanekaragamannya进入类别的价值在哪里,即1,48通过类别人口密度好即223.2 ind -哈和零散的个体大小海参为主的成人尺码已经值得收获就是大小> 30厘米(12英寸)达到68%。一种基于自然资源管理的公共关系,在世界上不同的地方,在确定的天平上,在国家限制中,作为一种可以确保自然资源和环境管理的形式,一直是很严肃的。在这个想法的基础上,这篇文章描述了在一个名为“Egek”的巴布亚北部沿海地区进行的社区资源管理研究的结果。这个研究的资源和量量方法。有用的方法被用来描述由社区成员管理资源的egek系统。此外,这项研究还收集了海洋播种工具、namely (1) Length Size分布、(2)人口密度和(3)多样性物种的数据,使用量量方法来确定海源资源管理的情况。研究报告的结果,Malaumkarta村的公营渔业管理系统已经完善了良好管理的要素,有规则和奖励的制度、公用事业制度、会计系统和机构授权。这肯定有一个积极、可持续发展》impact on海cucumber fisheries资源,这是一个物体的《Egek》哪里境多样性价值是温和派都会类别,namely 1 . 48和a《祝类别的人口密度223和个体之distribution。2 ind -哈海cucumbers身为控制由成人大小的船只已经为harvesting好,神盾局> 30厘米(12英寸)大小河段的68%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信