BEBERAPA ASPEK BIOLOGI UDANG JERBUNG (Penaeus merguiensis) DI PERAIRAN KEPULAUAN ARU DAN SEKITARNYA (LAUT ARAFURA) SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN
{"title":"BEBERAPA ASPEK BIOLOGI UDANG JERBUNG (Penaeus merguiensis) DI PERAIRAN KEPULAUAN ARU DAN SEKITARNYA (LAUT ARAFURA) SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN","authors":"Ali Suman, D. D. Kembaren, Muhammad Taufik","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.35-46","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemanfatatan sumber daya udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Untuk menjaga keberlanjutannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan pengelolaan udang jerbung di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei 2013-2017 dengan metode survei dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ukuran udang jerbung berkisar antara 16-54 mm dengan perbadingan kelamin didominasi udang betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang jerbung yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan (K) udang jerbung sebagai 1,3/tahun dengan panjang karapas maksimum (Loo) 60,0 mm. Laju kematian total (Z) dan laju kematian alamiah (M) masing-masing 3,79/tahun dan 1,57/tahun. Laju kematian karena penangkapan (F) sebagai 2,22/tahun dan laju pengusahaan (E) sekitar 0,59/tahun, sementara spawning potential ratio (SPR) adalah 3 %. Dengan demikian status stok udang jerbung sudah berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Untuk menjamin keberlanjutannya, maka perlu disusun opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan Maret, melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 18 % dari kondisi saat ini dan penetapan ukuran udang jerbung terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang karapas 38,8 mm. The exploitation level of banana prawn (Penaeus merguiensis) resources in Aru Island and surrounding waters has been done very intensive for a long time and until now. To preserve the banana prawn resources, it needs management options to sustain the use of these resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of banana prawn in Aru Island and surrounding waters. The research was conducted during 2013 to 2017 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from Aru Island waters. Results show that the banana prawn’s size structure ranged between 16-54 mm, the sex ratio was dominated by female and the growth pattern was negative allometric. Most of the banana prawn were caught in immature condition. The growth rate (K) was 1.3/year with maximum carapace length (L∞) of 60.0 mm. Total mortality (Z) and natural mortality (M) was 3.79/year and 1.57/year respectively. The fishing mortality (F) was at 2.22/year and exploitation level (E) was around 0.59/year, while the spawning potential ratio (SPR) was 3 %. Hence the banana prawn stock in Aru Island and surrounding waters is in overfishing condition. Management options are proposed in order to keep the sustainability of the resources, such as: closed area/season in April, reducing effort to 18% from current condition, and legal-size catch limitation at 38,8 mm.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.35-46","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemanfatatan sumber daya udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Untuk menjaga keberlanjutannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan pengelolaan udang jerbung di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei 2013-2017 dengan metode survei dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ukuran udang jerbung berkisar antara 16-54 mm dengan perbadingan kelamin didominasi udang betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang jerbung yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan (K) udang jerbung sebagai 1,3/tahun dengan panjang karapas maksimum (Loo) 60,0 mm. Laju kematian total (Z) dan laju kematian alamiah (M) masing-masing 3,79/tahun dan 1,57/tahun. Laju kematian karena penangkapan (F) sebagai 2,22/tahun dan laju pengusahaan (E) sekitar 0,59/tahun, sementara spawning potential ratio (SPR) adalah 3 %. Dengan demikian status stok udang jerbung sudah berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Untuk menjamin keberlanjutannya, maka perlu disusun opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan Maret, melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 18 % dari kondisi saat ini dan penetapan ukuran udang jerbung terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang karapas 38,8 mm. The exploitation level of banana prawn (Penaeus merguiensis) resources in Aru Island and surrounding waters has been done very intensive for a long time and until now. To preserve the banana prawn resources, it needs management options to sustain the use of these resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of banana prawn in Aru Island and surrounding waters. The research was conducted during 2013 to 2017 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from Aru Island waters. Results show that the banana prawn’s size structure ranged between 16-54 mm, the sex ratio was dominated by female and the growth pattern was negative allometric. Most of the banana prawn were caught in immature condition. The growth rate (K) was 1.3/year with maximum carapace length (L∞) of 60.0 mm. Total mortality (Z) and natural mortality (M) was 3.79/year and 1.57/year respectively. The fishing mortality (F) was at 2.22/year and exploitation level (E) was around 0.59/year, while the spawning potential ratio (SPR) was 3 %. Hence the banana prawn stock in Aru Island and surrounding waters is in overfishing condition. Management options are proposed in order to keep the sustainability of the resources, such as: closed area/season in April, reducing effort to 18% from current condition, and legal-size catch limitation at 38,8 mm.