PERIKANAN PANCING ULUR TUNADI KEDONGANAN, BALI

Ririk Kartika Sulistyaningsih, Abram Barata, Kiroan Siregar
{"title":"PERIKANAN PANCING ULUR TUNADI KEDONGANAN, BALI","authors":"Ririk Kartika Sulistyaningsih, Abram Barata, Kiroan Siregar","doi":"10.15578/jppi.17.3.2011.185-191","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tuna merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang memiliki nilai komersial tinggi. Sumberdaya ikan ini akan terus ditangkap, karena permintaan pasar global terhadap komoditas ini terus meningkat. Pancing ulur merupakan salah satu alat tangkap berskala rakyat untuk menangkap tuna di sekitar rumpon sebagai alat bantu penangkapan. Penelitian yang dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kedonganan mulai bulan April sampai Nopember 2009, bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang perikanan pancing ulur tuna, meliputi aspek penangkapan (deskripsi armada penangkapan, alat tangkap dan daerah penangkapan) dan aspek produksi (komposisi hasil tangkapan dan catch per unit of effort). Hasil penelitian menunjukkan,  ada tiga metode pengoperasian pancing ulur tuna, yaitu metode “tomba”, “batu” dan “layangan”. Para nelayan juga mengoperasikan dengan cara tonda untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan sampingan (bycatch). Daerah penangkapan meliputi selatan Pulau Bali sampai Pulau Lombok. Total hasil tangkapan tuna (madidihang, tuna mata besar dan albakora) mencapai 53,7% (1.016.992 kg) dan ikan bycatch sebesar 46,3% (876.789 kg). Madidihang mendominasi hasil tangkapan utama (74,54%), sedangkan ikan bycatch didominasi oleh cakalang (58,4%) dan baby tuna (28,6%). Catch per unit of effort (CPUE) hasil tangkapan utama pancing ulur tuna cenderung meningkat pada bulan April sampai Juni dan menurun pada bulan Juli sampai Nopember, sedangkan nilai CPUE tertinggi ikan hasil tangkapan sampingan terjadi pada bulan Oktober. Tuna is one of fisheries commodity of a highly commercial value. This fish resource continuing to be exploited due to increasing global market demand. Hand line is one of the small scale fishing gear to catch tuna around fish agregating device. Research has been conducted from April until November at the fish landing Kedonganan. The study aimed to investigate tuna hand line fisheries covering aspects of the exploitation, the description of fleet, fishing gear, fishing ground, production, catch composition and catch composition per unit of effort. The results showed, that there are three methods of tuna fishing operation, by fishing rods i.e “tomba”, “stone” and “kites”. The fishers also operate tonda fishing method to get bycatch. The fishing ground include southern island of Bali until Lombok island. Total catches of tuna (yellowfin, bigeye and albacore) reached 53,7% (1.016.992 kg) and bycatch reached 46,3% (876.789 kg). Yellowfin catches dominate the total catches (74,54 %), while bycatch dominated by skipjack (58,4%) and baby tuna (28,6%). Catch per unit of effort (CPUE), of the main catches of tuna fishing tended to increase in April to June and decreased in July to November, while the highest CPUE of the bycatch occured in October.","PeriodicalId":55669,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia","volume":" 42","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jppi.17.3.2011.185-191","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

Abstract

Tuna merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang memiliki nilai komersial tinggi. Sumberdaya ikan ini akan terus ditangkap, karena permintaan pasar global terhadap komoditas ini terus meningkat. Pancing ulur merupakan salah satu alat tangkap berskala rakyat untuk menangkap tuna di sekitar rumpon sebagai alat bantu penangkapan. Penelitian yang dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kedonganan mulai bulan April sampai Nopember 2009, bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang perikanan pancing ulur tuna, meliputi aspek penangkapan (deskripsi armada penangkapan, alat tangkap dan daerah penangkapan) dan aspek produksi (komposisi hasil tangkapan dan catch per unit of effort). Hasil penelitian menunjukkan,  ada tiga metode pengoperasian pancing ulur tuna, yaitu metode “tomba”, “batu” dan “layangan”. Para nelayan juga mengoperasikan dengan cara tonda untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan sampingan (bycatch). Daerah penangkapan meliputi selatan Pulau Bali sampai Pulau Lombok. Total hasil tangkapan tuna (madidihang, tuna mata besar dan albakora) mencapai 53,7% (1.016.992 kg) dan ikan bycatch sebesar 46,3% (876.789 kg). Madidihang mendominasi hasil tangkapan utama (74,54%), sedangkan ikan bycatch didominasi oleh cakalang (58,4%) dan baby tuna (28,6%). Catch per unit of effort (CPUE) hasil tangkapan utama pancing ulur tuna cenderung meningkat pada bulan April sampai Juni dan menurun pada bulan Juli sampai Nopember, sedangkan nilai CPUE tertinggi ikan hasil tangkapan sampingan terjadi pada bulan Oktober. Tuna is one of fisheries commodity of a highly commercial value. This fish resource continuing to be exploited due to increasing global market demand. Hand line is one of the small scale fishing gear to catch tuna around fish agregating device. Research has been conducted from April until November at the fish landing Kedonganan. The study aimed to investigate tuna hand line fisheries covering aspects of the exploitation, the description of fleet, fishing gear, fishing ground, production, catch composition and catch composition per unit of effort. The results showed, that there are three methods of tuna fishing operation, by fishing rods i.e “tomba”, “stone” and “kites”. The fishers also operate tonda fishing method to get bycatch. The fishing ground include southern island of Bali until Lombok island. Total catches of tuna (yellowfin, bigeye and albacore) reached 53,7% (1.016.992 kg) and bycatch reached 46,3% (876.789 kg). Yellowfin catches dominate the total catches (74,54 %), while bycatch dominated by skipjack (58,4%) and baby tuna (28,6%). Catch per unit of effort (CPUE), of the main catches of tuna fishing tended to increase in April to June and decreased in July to November, while the highest CPUE of the bycatch occured in October.
捕鱼捕鱼在巴厘岛的东南亚南
金枪鱼是一种具有较高商业价值的软件商品。随着全球市场对这种商品的需求不断增加,这种鱼的资源将继续被捕获。拖网是人们在草地周围捕获金枪鱼的大型捕捞工具之一。2009年4月至11月在渔业登陆基地进行的研究,旨在获得关于金枪鱼围网渔具的数据和信息,涵盖捕捞方面(捕捞船队、渔具和捕捞区的说明)和生产方面(每单位努力的捕捞量和捕捞量的组成)。研究表明,金枪鱼拖网作业有三种方法,即“矛”法、“石”法和“风筝”法。渔民们还四处捕鱼。逮捕区域包括巴厘岛南部至龙目岛。金枪鱼总渔获量(马帝航、大眼金枪鱼和长鳍金枪鱼)达到53.7%(1.016.992公斤),副渔获量达到46.3%(876.789公斤)。马地吊占主要渔获物(74.54%),副渔获物以鲨鱼(58.4%)和金枪鱼(28.6%)为主。单位努力渔获量(CPUE)金枪鱼围网的主要渔获量往往在4月至6月之间增加,在7月至11月之间下降,而CPUE的峰值出现在10月。金枪鱼是一种具有高度商业价值的渔业商品。由于全球市场需求的增加,这种鱼类资源仍在继续被开发。手钓线是一种小型渔具,用于捕捉金枪鱼周围的鱼类攻击装置。从4月到11月,在Kedonganan的渔场进行了研究。该研究旨在调查金枪鱼手钓渔业,包括捕捞、船队描述、渔具、渔场、产量、渔获物组成和单位努力的渔获物构成。结果表明,金枪鱼捕捞作业有三种方法,即“汤巴”、“石头”和“风筝”。渔民们还采用tonda捕鱼法来获取副渔获物。渔场包括南部的巴厘岛直到龙目岛。金枪鱼(黄鳍金枪鱼、大眼金枪鱼和长鳍金枪鱼)的总捕获量达到53.7%(1.016.992公斤),副渔获物达到46.3%(876.789公斤)。黄鳍金枪鱼的总捕获量占主导地位(74,54%),副渔获物主要是鲣鱼(58.4%)和小金枪鱼(28.6%)。金枪鱼捕捞的主要渔获量中,单位努力渔获量(CPUE)在4月至6月趋于增加,在7月至11月有所下降,而副渔获物的最高CPUE出现在10月。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信