{"title":"IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SHORD CARD OLEH GURU FIQH PADA MATERI PEMBELAJARAN FIQH","authors":"Mariatul Hikmah, Syahputri Ariani","doi":"10.55558/alihda.v16i1.147","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembelajaran merupakan proses ataupun interaksi Pendidikan yang disampaikan oleh seorang guru kepada para siswanya. Adapun objek dalam kajian penelitian ini adalah interaksi yang disampaikan oleh seorang guru dalam bentuk memberikan arahan, bantuan, pendampingan dalam transperisasi keilmuan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dibutuhkan peran serta dari seorang gur, maka di sini adalah gueu fiqh untuk menetapkan media dan strategi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun dalam kajian ini adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru fiqh dalam melaksanakn proses pembelajaran kepada para peserta didiknya dengan menggunakan media pembelajaran shord card. Di masa ini, sebagai seorang guru fiqh yang melaksanakan proses pembelajaran dalam kurikulum Merdeka, harus mampu menjadikan para siswa memiliki daya kritis yang kuat, kemudian berani bertanggung jawab terhadap pendapat dari mereka, tidak terikut-ikut atas pendapat kawan-kawannya, optimis, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Sebagai seorang guru fiqh, Ketika melaksanakan proses pembelajaran, khususnya tentang sholat, harus lah mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan maksimal. Dan sadar akan kewajiban melaksanakan sholat. \nDalam paradigma yang penulis lihat, pembelajaran agama pada saat ini banyak dijelaskan dengan metode ceramah. Anak didik hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh seorang guru secara sistematis, metode pembelajaran seperti ini banyak sekali dilaksanakan oleh seorang guru. Namun terlihat banyak dari anak didik yang merasa bosan akan adanya metode pembelajaran system ceramah. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan media pembelajatan Shord card, yakni bentuk media pembelajaran menggunakan kartu. Metode yang digunakan ini sangat simple dan umumnya dipahami oleh kebanyakan anak diidk, serta merangsang anak didik juga untuk menjadi aktif dan berani m enjelaskan materi dengan daya nalar mere sehingga pembelajaran itu terkesan menyenangkan.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55558/alihda.v16i1.147","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pembelajaran merupakan proses ataupun interaksi Pendidikan yang disampaikan oleh seorang guru kepada para siswanya. Adapun objek dalam kajian penelitian ini adalah interaksi yang disampaikan oleh seorang guru dalam bentuk memberikan arahan, bantuan, pendampingan dalam transperisasi keilmuan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dibutuhkan peran serta dari seorang gur, maka di sini adalah gueu fiqh untuk menetapkan media dan strategi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun dalam kajian ini adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru fiqh dalam melaksanakn proses pembelajaran kepada para peserta didiknya dengan menggunakan media pembelajaran shord card. Di masa ini, sebagai seorang guru fiqh yang melaksanakan proses pembelajaran dalam kurikulum Merdeka, harus mampu menjadikan para siswa memiliki daya kritis yang kuat, kemudian berani bertanggung jawab terhadap pendapat dari mereka, tidak terikut-ikut atas pendapat kawan-kawannya, optimis, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Sebagai seorang guru fiqh, Ketika melaksanakan proses pembelajaran, khususnya tentang sholat, harus lah mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan maksimal. Dan sadar akan kewajiban melaksanakan sholat.
Dalam paradigma yang penulis lihat, pembelajaran agama pada saat ini banyak dijelaskan dengan metode ceramah. Anak didik hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh seorang guru secara sistematis, metode pembelajaran seperti ini banyak sekali dilaksanakan oleh seorang guru. Namun terlihat banyak dari anak didik yang merasa bosan akan adanya metode pembelajaran system ceramah. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan media pembelajatan Shord card, yakni bentuk media pembelajaran menggunakan kartu. Metode yang digunakan ini sangat simple dan umumnya dipahami oleh kebanyakan anak diidk, serta merangsang anak didik juga untuk menjadi aktif dan berani m enjelaskan materi dengan daya nalar mere sehingga pembelajaran itu terkesan menyenangkan.