{"title":"POTENSI ANTIOKSIDAN DARI AKAR TANAMAN BAJAKAH (SPATHOLOBUS LITTORALIS HASSK) ASAL KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT","authors":"Andi Denisa Fadliah Nur, Mistika Zakiah, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Asseggaf","doi":"10.30743/ibnusina.v23i2.622","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lingkungan yang tercemar, pola hidup tidak sehat dan proses metabolisme dalam tubuh manusia secara normal menghasilkan spesies oksigen reaktif yang berdampak buruk terhadap tubuh dan dapat memicu penyakit degeneratif. Produksi spesies oksigen reaktif yang berlebihan akan menyebabkan antioksidan alami yang diproduksi tubuh menjadi lemah sehingga memerlukan antioksidan dari luar, seperti dari tanaman bajakah yang secara empiris telah digunakan oleh masyarakat Dayak dalam pengobatan tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan aktivitas antioksidan dan penentuan kandungan kimia dari ekstrak etanol akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) yang diambil dari wilayah Kubu Raya Kalimantan Barat. Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan metode ekstraksi menggunakan etanol, penentuan aktivitas antioksidan menggunakan senyawa 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), sedangkan untuk penentuan kandungan kimia dalam ekstrak etanolnya adalah melalui mekanisme reaksi yang spesifik antara lain yaitu bubuk Magnesium (Mg) dan larutan HCl untuk penentuan senyawa flavonoid, reagen Wagner untuk penentuan senyawa alkaloid, akuades untuk penentuan senyawa saponin berdasarkan buih yang terbentuk setelah dikocok dan reagen FeCl3 untuk penentuan senyawa tanin. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol akar bajakah Spatholobus littoralis memiliki antioksidan (IC50) sebesar 22,31 ppm, termasuk kategori potensi antioksidan sangat kuat dan berdasarkan pengujian fitokimianya menunjukkan adanya kandungan flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin.","PeriodicalId":518393,"journal":{"name":"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara","volume":"89 S1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v23i2.622","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Lingkungan yang tercemar, pola hidup tidak sehat dan proses metabolisme dalam tubuh manusia secara normal menghasilkan spesies oksigen reaktif yang berdampak buruk terhadap tubuh dan dapat memicu penyakit degeneratif. Produksi spesies oksigen reaktif yang berlebihan akan menyebabkan antioksidan alami yang diproduksi tubuh menjadi lemah sehingga memerlukan antioksidan dari luar, seperti dari tanaman bajakah yang secara empiris telah digunakan oleh masyarakat Dayak dalam pengobatan tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan aktivitas antioksidan dan penentuan kandungan kimia dari ekstrak etanol akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) yang diambil dari wilayah Kubu Raya Kalimantan Barat. Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan metode ekstraksi menggunakan etanol, penentuan aktivitas antioksidan menggunakan senyawa 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), sedangkan untuk penentuan kandungan kimia dalam ekstrak etanolnya adalah melalui mekanisme reaksi yang spesifik antara lain yaitu bubuk Magnesium (Mg) dan larutan HCl untuk penentuan senyawa flavonoid, reagen Wagner untuk penentuan senyawa alkaloid, akuades untuk penentuan senyawa saponin berdasarkan buih yang terbentuk setelah dikocok dan reagen FeCl3 untuk penentuan senyawa tanin. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol akar bajakah Spatholobus littoralis memiliki antioksidan (IC50) sebesar 22,31 ppm, termasuk kategori potensi antioksidan sangat kuat dan berdasarkan pengujian fitokimianya menunjukkan adanya kandungan flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin.