Proses Coaching Terhadap Perawat untuk Meningkatkan Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat pada Rumah Sakit XYZ Kabupaten Manggarai, NTT

Yohanes Jakri, Yosef Andrian Beo, Nur Dafiq, Fransiskus X. Meku
{"title":"Proses Coaching Terhadap Perawat untuk Meningkatkan Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat pada Rumah Sakit XYZ Kabupaten Manggarai, NTT","authors":"Yohanes Jakri, Yosef Andrian Beo, Nur Dafiq, Fransiskus X. Meku","doi":"10.33024/jkpm.v7i7.13010","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Rumah   sakit   sebagai   tempat   pelayanan   kesehatan,   sudah seharusnya mempunyai kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut, perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan kepada para perawat yang bekerja di lingkungan rumah sakit. Pemberdayaan staf,  dapat  dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, yaitu metode pelatihan, mentoring, counselling atau Coaching. Coaching merupakan salah satu cara atau kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja. Inti dari coaching adalah memberdayakan orang dengan memfasilitasi pembelajaran   diri,   pertumbuhan   pribadi,   dan perbaikan   kinerja. Coaching menekankan pada aspek hubungan interpersonal yang mensyaratkan adanya hubungan saling percaya, saling menghormati, dan saling bebas mengungkapkan pikiran dan isi  hatinya  masing- masing. Permasalahan  yang  terdapat  di  Rumah  Sakit  XYZ adalah belum pernal dilakukan Coaching pada perawat, walaupun metode pendidikan dan pelatihan lainnya sudah pernah dilakukan. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama 5 bulan, dengan melibatkan 30 perawat yang bekerja di Rumah Sakit XYZ. Metode pendekatan/ solusi yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelaksanaan sesi coaching grup, dalam satu grup sesi coaching terdiri dari 5 orang perawat. Hasil pengabdian ini, sebelum dilakukan sesi coaching di ukur motivasi dan kinerja perawat dengan hasil mean 1,68 dan SD 0,48 dan setelah dilakukan proses coaching dikur lagi motivasi dan kinerja perawat meningkat dengan mean 2,94 dan SD 0,71 dengan p-value 0,005. Dengan melihat nilai pengukuran diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan kinerja perawat setelah dilakukan proses sesi coaching. Kata Kunci: Coaching, Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat  ABSTRACT Hospitals as places of health services, should have good and high quality health services. To improve the quality of these services, it is necessary to provide education and training to nurses who work in the hospital environment. Staff empowerment can be done using various methods, namely training, mentoring, counseling or coaching methods. Coaching is one way or key to unlock a person's potential to maximize performance. The essence of coaching is to empower people by facilitating self-learning, personal growth, and performance improvement. Coaching emphasizes aspects of interpersonal relationships which require a relationship of mutual trust, mutual respect, and mutual freedom to express one's thoughts and feelings. The problem at XYZ Hospital is that coaching has never been carried out for nurses, even though other education and training methods have been carried out. This community service was carried out for 5 months, involving 30 nurses who worked at XYZ Hospital. The approach/solution method offered in this community service is the implementation of group coaching sessions, in one coaching session group consisting of  5 nurses. The results of this service, before the coaching session was carried out, nurses' motivation and performance were measured with a mean of 1.68 and SD 0.48 and after the coaching process was carried out, nurses' motivation and performance were measured again with a mean of 2.94 and SD 0.71 with p- value 0.005. By looking at the measurement values above, it can be concluded that there is an increase in nurses' motivation and performance after the coaching session. Keywords: Coaching, Work Motivation and Nurse Performance","PeriodicalId":448471,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)","volume":"39 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i7.13010","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK Rumah   sakit   sebagai   tempat   pelayanan   kesehatan,   sudah seharusnya mempunyai kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut, perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan kepada para perawat yang bekerja di lingkungan rumah sakit. Pemberdayaan staf,  dapat  dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, yaitu metode pelatihan, mentoring, counselling atau Coaching. Coaching merupakan salah satu cara atau kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja. Inti dari coaching adalah memberdayakan orang dengan memfasilitasi pembelajaran   diri,   pertumbuhan   pribadi,   dan perbaikan   kinerja. Coaching menekankan pada aspek hubungan interpersonal yang mensyaratkan adanya hubungan saling percaya, saling menghormati, dan saling bebas mengungkapkan pikiran dan isi  hatinya  masing- masing. Permasalahan  yang  terdapat  di  Rumah  Sakit  XYZ adalah belum pernal dilakukan Coaching pada perawat, walaupun metode pendidikan dan pelatihan lainnya sudah pernah dilakukan. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama 5 bulan, dengan melibatkan 30 perawat yang bekerja di Rumah Sakit XYZ. Metode pendekatan/ solusi yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelaksanaan sesi coaching grup, dalam satu grup sesi coaching terdiri dari 5 orang perawat. Hasil pengabdian ini, sebelum dilakukan sesi coaching di ukur motivasi dan kinerja perawat dengan hasil mean 1,68 dan SD 0,48 dan setelah dilakukan proses coaching dikur lagi motivasi dan kinerja perawat meningkat dengan mean 2,94 dan SD 0,71 dengan p-value 0,005. Dengan melihat nilai pengukuran diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan kinerja perawat setelah dilakukan proses sesi coaching. Kata Kunci: Coaching, Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat  ABSTRACT Hospitals as places of health services, should have good and high quality health services. To improve the quality of these services, it is necessary to provide education and training to nurses who work in the hospital environment. Staff empowerment can be done using various methods, namely training, mentoring, counseling or coaching methods. Coaching is one way or key to unlock a person's potential to maximize performance. The essence of coaching is to empower people by facilitating self-learning, personal growth, and performance improvement. Coaching emphasizes aspects of interpersonal relationships which require a relationship of mutual trust, mutual respect, and mutual freedom to express one's thoughts and feelings. The problem at XYZ Hospital is that coaching has never been carried out for nurses, even though other education and training methods have been carried out. This community service was carried out for 5 months, involving 30 nurses who worked at XYZ Hospital. The approach/solution method offered in this community service is the implementation of group coaching sessions, in one coaching session group consisting of  5 nurses. The results of this service, before the coaching session was carried out, nurses' motivation and performance were measured with a mean of 1.68 and SD 0.48 and after the coaching process was carried out, nurses' motivation and performance were measured again with a mean of 2.94 and SD 0.71 with p- value 0.005. By looking at the measurement values above, it can be concluded that there is an increase in nurses' motivation and performance after the coaching session. Keywords: Coaching, Work Motivation and Nurse Performance
为 XYZ 医院护士提供教练过程,以提高护士的工作积极性和护士的工作表现,NTT,Manggarai Regency
医院作为医疗保健场所,应具备良好的医疗服务质量。为了提高这些服务的质量,有必要对在医院环境中工作的护士进行教育和培训。增强员工能力可以通过各种方法来实现,即培训、指导、咨询或教练方法。教练是释放一个人的潜能以最大限度地提高绩效的一种方法或关键。教练的本质是通过促进自学、个人成长和绩效提高来增强人的能力。教练强调人际关系的各个方面,要求建立一种相互信任、相互尊重、相互自由表达各自想法和内心的关系。XYZ 医院的问题是,虽然采用了其他教育和培训方法,但从未对护士进行过教练辅导。这项社区服务为期 5 个月,有 30 名在 XYZ 医院工作的护士参与。这项社区服务提供的方法/解决方案是实施小组辅导课程,其中一次小组辅导课程由 5 名护士组成。这项服务的结果是,在辅导课开展之前,护士的积极性和工作表现的平均值为 1.68,标准差为 0.48;在辅导过程结束后,护士的积极性和工作表现的平均值为 2.94,标准差为 0.71,P 值为 0.005。通过观察上述测量值,可以得出结论:在辅导过程后,护士的积极性和绩效都有所提高。关键词辅导 工作动机 护士绩效 ABSTRACT Hospitals as places of health services, should have good and high quality health services.为了提高这些服务的质量,有必要对在医院环境中工作的护士进行教育和培训。增强员工能力可以采用多种方法,即培训、指导、咨询或教练方法。教练是释放一个人的潜能以最大限度地提高绩效的一种方法或关键。教练的本质是通过促进自学、个人成长和绩效提升来增强人的能力。教练强调人际关系的各个方面,要求建立一种相互信任、相互尊重、相互自由表达思想和情感的关系。XYZ 医院的问题是,尽管已经开展了其他教育和培训方法,但从未对护士进行过教练辅导。这项社区服务为期 5 个月,有 30 名在 XYZ 医院工作的护士参与。这项社区服务提供的方法/解决方案是实施小组辅导课程,一个辅导课程小组由 5 名护士组成。这项服务的结果是,在辅导课开展之前,护士的积极性和工作表现的平均值为 1.68,标准差为 0.48;在辅导课开展之后,护士的积极性和工作表现的平均值为 2.94,标准差为 0.71,P 值为 0.005。通过观察上述测量值,可以得出结论:辅导课程结束后,护士的积极性和绩效都有所提高。关键词辅导、工作动机和护士绩效
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信