ANALISIS TINGKAT KELONGSORAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING (RMR) , SLOPE MASS RATING (SMR) SERTA METODE BISHOP PADA LERENG BATUAN X, KELURAHAN JANGLI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG
Syafrichard Ihsan Nickolas, Nick Nurfaizi, Habib Husain, Dian Agus Widiarso
{"title":"ANALISIS TINGKAT KELONGSORAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING (RMR) , SLOPE MASS RATING (SMR) SERTA METODE BISHOP PADA LERENG BATUAN X, KELURAHAN JANGLI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG","authors":"Syafrichard Ihsan Nickolas, Nick Nurfaizi, Habib Husain, Dian Agus Widiarso","doi":"10.58522/ppsdm22.v9i1.155","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawasan penelitian berlokasi di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kawasan ini berada dekat dengan kawasan pemukiman sehingga faktor keamanan lereng menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Lereng batuan yang aman dari longsor tentunya harus memenuhi berbagai kriteria dan pembobotan tertentu sesuai dengan metode yang digunakan. Longsor merupakan pergerakan massa tanah atau batuan sepanjang bidang tergelincir atau suatu permukaan bidang geser. Terjadinya suatu peristiwa tanah longsor tentunya disebabkan oleh berbagai faktor-faktor alam seperti adanya peran dari struktur geologi, mekanika batuan, kuat tekan batuan, maupun faktor geologi lainnya. Adapun penelitian kali ini memiliki fokus utama terkait dengan analisis RMR dan SMR dan penggunaan metode Bishop dalam mengidentifikasi tingkat kelongsoran lereng batuan penelitian. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwasanya pada metode RMR didapati nilai pembobotan sebesar 72 yang, menurut klasifikasi Bieniawski (1989), termasuk dalam kelas II atau \"Pemerian Baik\". Sementara dalam analisis SMR, hasil perhitungan mengungkapkan persentase kinematika wedge sliding sebesar 0,62%. Pembobotan F1, F2, F3, dan F4 menghasilkan nilai SMR sebesar 86,1, yang secara klasifikasi dikategorikan sebagai \"very good\" atau \"sangat baik\". Hasil pengolahan data dengan menggunakan Metode Bishop juga menunjukkan nilai kondisi lereng yang aman, baik dalam kondisi kering maupun kondisi jenuh, di mana nilai yang diperoleh menunjukkan FK>1,25. Dengan demikian, bahwa kondisi massa batuan di lokasi tersebut sangat stabil, dengan potensi kegagalan atau longsoran yang rendah","PeriodicalId":114588,"journal":{"name":"JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA)","volume":"348 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58522/ppsdm22.v9i1.155","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kawasan penelitian berlokasi di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kawasan ini berada dekat dengan kawasan pemukiman sehingga faktor keamanan lereng menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Lereng batuan yang aman dari longsor tentunya harus memenuhi berbagai kriteria dan pembobotan tertentu sesuai dengan metode yang digunakan. Longsor merupakan pergerakan massa tanah atau batuan sepanjang bidang tergelincir atau suatu permukaan bidang geser. Terjadinya suatu peristiwa tanah longsor tentunya disebabkan oleh berbagai faktor-faktor alam seperti adanya peran dari struktur geologi, mekanika batuan, kuat tekan batuan, maupun faktor geologi lainnya. Adapun penelitian kali ini memiliki fokus utama terkait dengan analisis RMR dan SMR dan penggunaan metode Bishop dalam mengidentifikasi tingkat kelongsoran lereng batuan penelitian. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwasanya pada metode RMR didapati nilai pembobotan sebesar 72 yang, menurut klasifikasi Bieniawski (1989), termasuk dalam kelas II atau "Pemerian Baik". Sementara dalam analisis SMR, hasil perhitungan mengungkapkan persentase kinematika wedge sliding sebesar 0,62%. Pembobotan F1, F2, F3, dan F4 menghasilkan nilai SMR sebesar 86,1, yang secara klasifikasi dikategorikan sebagai "very good" atau "sangat baik". Hasil pengolahan data dengan menggunakan Metode Bishop juga menunjukkan nilai kondisi lereng yang aman, baik dalam kondisi kering maupun kondisi jenuh, di mana nilai yang diperoleh menunjukkan FK>1,25. Dengan demikian, bahwa kondisi massa batuan di lokasi tersebut sangat stabil, dengan potensi kegagalan atau longsoran yang rendah