{"title":"ANALISIS POTENSI BENCANA LONGSOR MENGGUNAKAN METODE KINEMATIK DI DESA JABUNGAN, KOTA SEMARANG","authors":"Leony Isda Perkasa, Najwa Humaira Dirostrimila, Puspo Anggreiny Putri Soputan, Dian Agus Widiarso","doi":"10.58522/ppsdm22.v9i1.154","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Daerah penelitian merupakan daerah pemukiman yang terletak di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian berfokus pada analisis potensi longsor yang dapat terjadi pada lereng penelitian. Lereng penelitian berlokasi tepat berdampingan dengan pemukiman warga dan jalan. Berdasarkan tingginya potensi kerusakan yang dapat terjadi apabila lereng tersebut longsor menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Pada sekitar lokasi penelitian yang merupakan pemukiman warga dan jalan, faktor kestabilan lereng perlu diperhatikan karena lereng yang stabil menyebabkan lereng menjadi aman dan menjadi kecil kemungkinan terjadi longsoran. Longsoran merupakan pergerakan massa tanah atau batuan sepanjang bidang tergelincir atau suatu permukaan bidang geser. Jenis-jenis longsoran memiliki hubungan dengan adanya struktur-struktur geologi yang menyebabkan terdapatnya suatu diskontinuitas pada suatu massa batuan. Salah satu langkah pendekatan awal untuk menentukan kemungkinan terjadinya longsoran dari suatu lereng adalah dengan metode analisis kinematik. Analisis kinematik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tipe longsoran yang berpotensi terjadi pada suatu lereng. Setelah dilakukan analisis kinematik pada lereng penelitian, dapat diketahui bahwa lereng tersebut berpotensi untuk mengalami longsoran. Lereng penelitian tersebut berpotensi untuk terjadi longsoran bidang. Dengan mengetahui potensi longsor, maka dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan mitigasi yang tepat agar tidak terjadi bencana longsor pada daerah tersebut yang dapat menyebabkan kerugian.","PeriodicalId":114588,"journal":{"name":"JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA)","volume":"21 36","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58522/ppsdm22.v9i1.154","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Daerah penelitian merupakan daerah pemukiman yang terletak di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian berfokus pada analisis potensi longsor yang dapat terjadi pada lereng penelitian. Lereng penelitian berlokasi tepat berdampingan dengan pemukiman warga dan jalan. Berdasarkan tingginya potensi kerusakan yang dapat terjadi apabila lereng tersebut longsor menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Pada sekitar lokasi penelitian yang merupakan pemukiman warga dan jalan, faktor kestabilan lereng perlu diperhatikan karena lereng yang stabil menyebabkan lereng menjadi aman dan menjadi kecil kemungkinan terjadi longsoran. Longsoran merupakan pergerakan massa tanah atau batuan sepanjang bidang tergelincir atau suatu permukaan bidang geser. Jenis-jenis longsoran memiliki hubungan dengan adanya struktur-struktur geologi yang menyebabkan terdapatnya suatu diskontinuitas pada suatu massa batuan. Salah satu langkah pendekatan awal untuk menentukan kemungkinan terjadinya longsoran dari suatu lereng adalah dengan metode analisis kinematik. Analisis kinematik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tipe longsoran yang berpotensi terjadi pada suatu lereng. Setelah dilakukan analisis kinematik pada lereng penelitian, dapat diketahui bahwa lereng tersebut berpotensi untuk mengalami longsoran. Lereng penelitian tersebut berpotensi untuk terjadi longsoran bidang. Dengan mengetahui potensi longsor, maka dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan mitigasi yang tepat agar tidak terjadi bencana longsor pada daerah tersebut yang dapat menyebabkan kerugian.