ANALISIS FAKTOR RISIKO GASTRO-ESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DI ERA PANDEMI COVID-19

Erdilian Jodi
{"title":"ANALISIS FAKTOR RISIKO GASTRO-ESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DI ERA PANDEMI COVID-19","authors":"Erdilian Jodi","doi":"10.33475/jikmh.v13i1.339","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi patologis akibat refluks kandungan lambung ke esophagus dengan etiologi multifaktorial. Mahasiswa kedokteran memiliki risiko tinggi GERD karena kelelahan yang berlebihan terutama pada saat pandemi COVID-19. Namun, penelitian tentang faktor risiko mahasiswa kedokteran terhadap kejadian GERD pada era pandemi COVID-19 belum pernah diteliti. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko GERD di era pandemi COVID-19 pada mahasiswa kedokteran. \nMetode: Kuesioner diberikan pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Brawijaya,  menggunakan google form dengan metode sampling menggunakan simple random sampling pada mahasiswa kedokteran tahap pre-klinik dan klinik. Kuesioner terdiri dari beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi serta kuesioner GERDQ. Analisa faktor risiko menggunakan chi-square dan regresi logistik dengan tingkat signifikasi p<0,05. \nHasil: Faktor risiko GERD pada mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya untuk tahap klinik yaitu lama ilmiah daring (P=0,043), terlambat makan (p=0,047), konsumsi kopi (P=0,011) dan kepuasan pencapaian ilmu (P=0,041) sedangkan mahasiswa tahap preklinik yaitu terlambat makan (p=0,009). Faktor risiko paling berpengaruh terhadap mahasiswa tahap klinik adalah konsumsi kopi (OR : 65,92; p=0,011), dan mahasiswa tahap pre-klinik adalah terlambat makan (OR: 31,09; p=0,009). \nKesimpulan: Faktor beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi berhubungan dengan kejadian GERD pada mahasiswa kedokteran. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian GERD adalah terlambat makan. \nKata Kunci : COVID-19, faktor risiko, GERD, mahasiswa kedokteran","PeriodicalId":476929,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada","volume":"74 S9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33475/jikmh.v13i1.339","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan: Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi patologis akibat refluks kandungan lambung ke esophagus dengan etiologi multifaktorial. Mahasiswa kedokteran memiliki risiko tinggi GERD karena kelelahan yang berlebihan terutama pada saat pandemi COVID-19. Namun, penelitian tentang faktor risiko mahasiswa kedokteran terhadap kejadian GERD pada era pandemi COVID-19 belum pernah diteliti. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko GERD di era pandemi COVID-19 pada mahasiswa kedokteran. Metode: Kuesioner diberikan pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Brawijaya,  menggunakan google form dengan metode sampling menggunakan simple random sampling pada mahasiswa kedokteran tahap pre-klinik dan klinik. Kuesioner terdiri dari beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi serta kuesioner GERDQ. Analisa faktor risiko menggunakan chi-square dan regresi logistik dengan tingkat signifikasi p<0,05. Hasil: Faktor risiko GERD pada mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya untuk tahap klinik yaitu lama ilmiah daring (P=0,043), terlambat makan (p=0,047), konsumsi kopi (P=0,011) dan kepuasan pencapaian ilmu (P=0,041) sedangkan mahasiswa tahap preklinik yaitu terlambat makan (p=0,009). Faktor risiko paling berpengaruh terhadap mahasiswa tahap klinik adalah konsumsi kopi (OR : 65,92; p=0,011), dan mahasiswa tahap pre-klinik adalah terlambat makan (OR: 31,09; p=0,009). Kesimpulan: Faktor beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi berhubungan dengan kejadian GERD pada mahasiswa kedokteran. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian GERD adalah terlambat makan. Kata Kunci : COVID-19, faktor risiko, GERD, mahasiswa kedokteran
Analisis factor risk gastro-esophageal reflux disease (gerd) di era pandemi covid-19
简介胃食管反流病(GERD)是由于胃内容物反流至食管而引起的一种病理状态,其病因是多因素的。由于过度疲劳,尤其是在 COVID-19 大流行期间,医学生患胃食管反流病的风险很高。然而,有关医学生在 COVID-19 大流行期间发生胃食管反流病的风险因素的研究却从未有过。因此,本研究旨在分析医学生在 COVID-19 大流行期间发生胃食管反流病的风险因素。研究方法使用谷歌表格向 Brawijaya 大学医学系的学生发放问卷,采用简单随机抽样法对临床前和临床医学专业的学生进行抽样调查。问卷内容包括教育、饮食、心理社会经济负担和胃食管反流Q问卷。采用卡方和逻辑回归分析风险因素,显著性水平为 p<0.05。结果Brawijaya 大学医学生临床阶段胃食管反流病的风险因素是在线科学学习时间(P=0.043)、晚吃(P=0.047)、喝咖啡(P=0.011)和对知识成就的满意度(P=0.041),而临床前阶段学生的风险因素是晚吃(P=0.009)。对临床阶段学生影响最大的风险因素是饮用咖啡(OR:65.92;P=0.011),对临床前阶段学生影响最大的风险因素是晚食(OR:31.09;P=0.009)。结论教育负荷、饮食和社会经济心理因素与医学生胃食管反流病的发病率有关。对胃食管反流病发病率影响最大的因素是过晚进食。关键词COVID-19、风险因素、胃食管反流病、医学生
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信