{"title":"Peran PBB Melalui MDGs Dalam Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia","authors":"Gita Kartika Sari","doi":"10.56916/jmrd.v1i2.727","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengeksplorasi dan mendeskripsikan program PBB yang dikeluarkan PBB dalam mengentaskan kemiskinan pada Negara-negara miskin dan berkembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis peran Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui MDGs dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi kepustakaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan, mengkaji dampak MDGs terhadap pembangunan sosial-ekonomi Indonesia. Hasil penelitian ini mengungkap fakta bahwa Pembangunan Milenium (MDGs) muncul sebagai inisiatif global untuk mengatasi tantangan yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang, terutama yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) rendah. Meskipun telah berbagai upaya bantuan keuangan dan pembangunan, banyak negara masih menghadapi masalah mendasar seperti kemiskinan, kelaparan, akses kesehatan yang terbatas, perumahan yang tidak layak, dan pendidikan yang terbatas. Sekretaris Jenderal PBB memulai MDGs setelah KTT Milenium, di mana 189 pemimpin dunia berkomitmen untuk memperbaiki kondisi kehidupan global. Setiap negara berkembang, termasuk Indonesia, mengadopsi dan menyesuaikan strategi pembangunan nasional untuk mencapai tujuan utama MDGs. MDGs memberikan kerangka kerja daripada pedoman yang preskriptif, memungkinkan fleksibilitas bagi negara-negara untuk menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan kondisi lokal. Agenda pembangunan jangka menengah Indonesia berfokus pada menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan demokratis sambil meningkatkan kesejahteraan penduduk. Prioritas utama termasuk pengentasan kemiskinan, penurunan pengangguran, peningkatan investasi, pembangunan pedesaan, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, perlindungan sosial, kualitas penduduk, dan pembangunan infrastruktur.","PeriodicalId":516677,"journal":{"name":"Journal of Multidisciplinary Research and Development","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Multidisciplinary Research and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56916/jmrd.v1i2.727","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengeksplorasi dan mendeskripsikan program PBB yang dikeluarkan PBB dalam mengentaskan kemiskinan pada Negara-negara miskin dan berkembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis peran Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui MDGs dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi kepustakaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan, mengkaji dampak MDGs terhadap pembangunan sosial-ekonomi Indonesia. Hasil penelitian ini mengungkap fakta bahwa Pembangunan Milenium (MDGs) muncul sebagai inisiatif global untuk mengatasi tantangan yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang, terutama yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) rendah. Meskipun telah berbagai upaya bantuan keuangan dan pembangunan, banyak negara masih menghadapi masalah mendasar seperti kemiskinan, kelaparan, akses kesehatan yang terbatas, perumahan yang tidak layak, dan pendidikan yang terbatas. Sekretaris Jenderal PBB memulai MDGs setelah KTT Milenium, di mana 189 pemimpin dunia berkomitmen untuk memperbaiki kondisi kehidupan global. Setiap negara berkembang, termasuk Indonesia, mengadopsi dan menyesuaikan strategi pembangunan nasional untuk mencapai tujuan utama MDGs. MDGs memberikan kerangka kerja daripada pedoman yang preskriptif, memungkinkan fleksibilitas bagi negara-negara untuk menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan kondisi lokal. Agenda pembangunan jangka menengah Indonesia berfokus pada menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan demokratis sambil meningkatkan kesejahteraan penduduk. Prioritas utama termasuk pengentasan kemiskinan, penurunan pengangguran, peningkatan investasi, pembangunan pedesaan, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, perlindungan sosial, kualitas penduduk, dan pembangunan infrastruktur.