Muhammad Ibranim, Bahaking Ramaa, Abbas, Ilham Muchtar
{"title":"KH. Djamaluddin Amien dan Pemikiran Pendididikan Tentang Pendirian Lembaga Kaderisasi Ulama di Universitas Muhammadiyah Makassar","authors":"Muhammad Ibranim, Bahaking Ramaa, Abbas, Ilham Muchtar","doi":"10.24090/jimrf.v13i2.11234","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Djamaluddin Amien adalah tokoh Muhammadiyah yang prihatin dan merasa gelisah dengan kelangkaan pendidikan Muhammadiyah yang berorientasi pada keilmuan, keulamaan, dan ketarjihan. Upaya ini tersinkronisasi dalam lima lembaga yang meliputi sekolah laboratorium (labschools), pesantren, ma’had, dan pendidikan ketarjihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri pemikiran KH. Djamaluddin Amien tentang dasar dan pendirian lembaga kaderisasi ulama di Unismuh Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogik, historis, sosiologis, filosofis, dan antropologis. KH. Djamaluddin Amien mengemukakan bahwa ketiga hal tersebut seharusnya menjadi fokus dalam pengembangan pendidikan. Baginya, ketiga poin tersebut merupakan ukuran kemajuan, baik untuk individu maupun bangsa. Pertama, beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Kedua, sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tugas untuk membangun bumi. Ketiga, sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tugas untuk memakmurkan bumi. KH. Djamaluddin menekankan semangat \"keulamaan dan ketarjihan,\" yang diwujudkan melalui pendirian berbagai lembaga kaderisasi ulama oleh Unismuh Makassar, yang mencakup Labschool SMP Unismuh Makassar, Labschool SMA 1 Unismuh Makassar, Pesantren Darul Fallaah Bissoloro Unismuh Makassar, Ma’had Albirr Unismuh Makassar, dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Unismuh Makassar. Melalui lembaga-lembaga tersebut, Muhammadiyah berupaya mencetak kader-kader ulama yang memiliki kemampuan tarjih (pengkajian dan pemilihan hukum Islam) serta berperan aktif dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia","PeriodicalId":485066,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr","volume":" 44","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24090/jimrf.v13i2.11234","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Djamaluddin Amien adalah tokoh Muhammadiyah yang prihatin dan merasa gelisah dengan kelangkaan pendidikan Muhammadiyah yang berorientasi pada keilmuan, keulamaan, dan ketarjihan. Upaya ini tersinkronisasi dalam lima lembaga yang meliputi sekolah laboratorium (labschools), pesantren, ma’had, dan pendidikan ketarjihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri pemikiran KH. Djamaluddin Amien tentang dasar dan pendirian lembaga kaderisasi ulama di Unismuh Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogik, historis, sosiologis, filosofis, dan antropologis. KH. Djamaluddin Amien mengemukakan bahwa ketiga hal tersebut seharusnya menjadi fokus dalam pengembangan pendidikan. Baginya, ketiga poin tersebut merupakan ukuran kemajuan, baik untuk individu maupun bangsa. Pertama, beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Kedua, sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tugas untuk membangun bumi. Ketiga, sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tugas untuk memakmurkan bumi. KH. Djamaluddin menekankan semangat "keulamaan dan ketarjihan," yang diwujudkan melalui pendirian berbagai lembaga kaderisasi ulama oleh Unismuh Makassar, yang mencakup Labschool SMP Unismuh Makassar, Labschool SMA 1 Unismuh Makassar, Pesantren Darul Fallaah Bissoloro Unismuh Makassar, Ma’had Albirr Unismuh Makassar, dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Unismuh Makassar. Melalui lembaga-lembaga tersebut, Muhammadiyah berupaya mencetak kader-kader ulama yang memiliki kemampuan tarjih (pengkajian dan pemilihan hukum Islam) serta berperan aktif dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia