{"title":"SISTEM PENTANAHAN DRIVEN GROUND PADA GARDU DISTRIBUSI ULP SOREANG","authors":"Fauzia Haz, Muhammad Ilhammawardi","doi":"10.55893/epsilon.v22i1.115","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada sistem tenaga listrik dibutuhkan suatu proteksi yang dapat menjaga dan juga mengamankan pemakai dan juga peralatan listrik maka diperlukan sebuah sistem yaitu sistem pentanahan pada gardu distribusi listrik. Sistem pentanahan yang terdapat pada jaringan distribusi bertujuan untuk pengaman langsung terhadap manusia dan juga peralatan jika terjadi gangguan tanah atau terjadi kebocoran arus yang diakibatkan kegagalan isolasi, tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi dan petir juga bisa menghasilkan arus gangguan dan tegangan lebih. Bahaya dari gangguan akibat petir bisa diatasi jika sistem pentanahannya baik yaitu memiliki nilai resistansi pentanahan yang kurang dari ≤1 ohm supaya arus dari gangguan akibat petir bisa langsung mengalir ke dalam tanah. Pada beberapa gardu distribusi di ULP Soreang sering mengalami masalah yang dikarenakan nilai resistansi nya lumayan tinggi yaitu 34.2 Ω, 25 Ω , 41.5 Ω, 6.42 Ω, dan 10.98 Ω. Cara yang dipakai adalah dengan sistem driven gound yaitu dengan cara menanamkan earthing rod atau elektroda batang ke dalam tanah untuk memper kecil nilai tahanan supaya bisa menghantarkan arus yang berlebih hingga dapat mengamankan peralatan listrik dan menjaga keselamatan manusia yang menggunakannya. Hasil dari penelitian bisa dijadikan referensi dalam penentu tindakan pencegahan gangguan penyaluran secara dini ataupun sebagai bahan untuk menentukan pemasangan pentanahan pada gardu distribusi secara tepat, supaya sistem pentanahan ULP Soreang UP3 Majalaya bisa terjaga keandalannya.","PeriodicalId":320715,"journal":{"name":"EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology","volume":"50 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55893/epsilon.v22i1.115","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada sistem tenaga listrik dibutuhkan suatu proteksi yang dapat menjaga dan juga mengamankan pemakai dan juga peralatan listrik maka diperlukan sebuah sistem yaitu sistem pentanahan pada gardu distribusi listrik. Sistem pentanahan yang terdapat pada jaringan distribusi bertujuan untuk pengaman langsung terhadap manusia dan juga peralatan jika terjadi gangguan tanah atau terjadi kebocoran arus yang diakibatkan kegagalan isolasi, tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi dan petir juga bisa menghasilkan arus gangguan dan tegangan lebih. Bahaya dari gangguan akibat petir bisa diatasi jika sistem pentanahannya baik yaitu memiliki nilai resistansi pentanahan yang kurang dari ≤1 ohm supaya arus dari gangguan akibat petir bisa langsung mengalir ke dalam tanah. Pada beberapa gardu distribusi di ULP Soreang sering mengalami masalah yang dikarenakan nilai resistansi nya lumayan tinggi yaitu 34.2 Ω, 25 Ω , 41.5 Ω, 6.42 Ω, dan 10.98 Ω. Cara yang dipakai adalah dengan sistem driven gound yaitu dengan cara menanamkan earthing rod atau elektroda batang ke dalam tanah untuk memper kecil nilai tahanan supaya bisa menghantarkan arus yang berlebih hingga dapat mengamankan peralatan listrik dan menjaga keselamatan manusia yang menggunakannya. Hasil dari penelitian bisa dijadikan referensi dalam penentu tindakan pencegahan gangguan penyaluran secara dini ataupun sebagai bahan untuk menentukan pemasangan pentanahan pada gardu distribusi secara tepat, supaya sistem pentanahan ULP Soreang UP3 Majalaya bisa terjaga keandalannya.