Hubungan Riwayat Anemia, Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Dan Asupaan Protein Balita Dengan Insiden Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Kabupaten Bandung Barat 2024

Nadya Citra Pratiwi, I. Astuti, Noviyanti Noviyanti, Teguh Akbar Budiana
{"title":"Hubungan Riwayat Anemia, Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Dan Asupaan Protein Balita Dengan Insiden Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Kabupaten Bandung Barat 2024","authors":"Nadya Citra Pratiwi, I. Astuti, Noviyanti Noviyanti, Teguh Akbar Budiana","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1037","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Satu dari lima anak di dunia mengalami stunting. Stunting merupakan ketidakmampuan tumbuh yang ditandai dengan laju pertumbuhan kurang dari -2 SD. Penyebab paling umum dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung mulai dari masa kehamilan hingga awal kelahiran sehingga gizi ibu selama hamil dan asupan gizi setelahnya menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan riwayat anemia, kekurangan energi kronik pada ibu, dan asupan protein balita dengan insiden stunting. \nMetode: Riset ini menggunakan desain case control secara retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan instrumen kuesioner SQ FFQ untuk mengidentifikasi asupan protein balita sedangkan data sekunder didapatkan dari e-PPGBM untuk mengidentifikasi balita stunting dan buku KIA untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan KEK pada ibu. Analisis data dengan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan chi-square dan odd ratio. \nHasil: Terdapat hubungan signifikan antara asupan protein balita dengan insiden stunting (p=0,000), di mana kekurangan asupan protein meningkatkan risiko stunting sebanyak 10,716 kali di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Tahun 2024. Sedangkan insiden stunting dengan riwayat anemia dan riwayat KEK pada ibu tidak terbukti berhubungan (p>0,05). \nKesimpulan: Kekurangan asupan protein merupakan faktor dominan penyebab stunting \n ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"3 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1037","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Satu dari lima anak di dunia mengalami stunting. Stunting merupakan ketidakmampuan tumbuh yang ditandai dengan laju pertumbuhan kurang dari -2 SD. Penyebab paling umum dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung mulai dari masa kehamilan hingga awal kelahiran sehingga gizi ibu selama hamil dan asupan gizi setelahnya menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan riwayat anemia, kekurangan energi kronik pada ibu, dan asupan protein balita dengan insiden stunting. Metode: Riset ini menggunakan desain case control secara retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan instrumen kuesioner SQ FFQ untuk mengidentifikasi asupan protein balita sedangkan data sekunder didapatkan dari e-PPGBM untuk mengidentifikasi balita stunting dan buku KIA untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan KEK pada ibu. Analisis data dengan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan chi-square dan odd ratio. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara asupan protein balita dengan insiden stunting (p=0,000), di mana kekurangan asupan protein meningkatkan risiko stunting sebanyak 10,716 kali di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Tahun 2024. Sedangkan insiden stunting dengan riwayat anemia dan riwayat KEK pada ibu tidak terbukti berhubungan (p>0,05). Kesimpulan: Kekurangan asupan protein merupakan faktor dominan penyebab stunting  
西万隆区 Citalem 保健中心工作区幼儿贫血史、母亲慢性能量缺乏症和蛋白质摄入量与发育迟缓发生率之间的关系 2024
背景:世界上每五名儿童中就有一名发育迟缓。发育迟缓是一种发育障碍,其特征是生长速度低于-2 SD。发育迟缓最常见的原因是从怀孕到出生早期的慢性营养不良,因此孕期的母体营养和随后的营养摄入对儿童发育至关重要。本研究旨在确定贫血史、产妇慢性能量缺乏症和五岁以下儿童蛋白质摄入量与发育迟缓事件的关系。研究方法本研究采用回顾性病例对照设计。样本量为 45 个病例和 45 个对照,通过比例抽样技术选出。通过使用 SQ FFQ 问卷工具进行访谈来收集主要数据,以确定幼儿的蛋白质摄入量;通过 e-PPGBM 获得次要数据,以确定发育迟缓的幼儿;通过母婴保健书籍获得次要数据,以确定母亲的贫血史和 SEZ。数据分析采用频率分布进行单变量分析,采用卡方和奇数比进行双变量分析。结果幼儿蛋白质摄入量与发育迟缓发生率之间存在明显关系(P=0.000),在 2024 年,缺乏蛋白质摄入量会使 Citalem Puskesmas 工作区的发育迟缓风险增加 10.716 倍。而母亲贫血史和经济特区史与发育迟缓的发生率没有关系(p>0.05)。结论蛋白质摄入不足是导致发育迟缓的主要因素
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信