{"title":"MELATIH MURID PAUD MENCEGAH KARIES & MAKANAN KARIOGENIK DENGAN Si KAGI","authors":"Indrayati Fadjeri, Rini Widiyastuti, E. Erwin","doi":"10.52561/abdimasya.v5i1.367","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Murid PAUD merupakan kelompok yang paling rentan terhadap karies gigi. Faktor kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dan pemeliharaan rongga mulut yang dilakukan anak-anak pada usia dini dapat memengaruhi kesehatan gigi mereka. PAUD Sanggar Fortune berada di wilayah puskesmas kecamatan pasaar minggu.. Lokasi PAUD berada ditengah kawasan padat perumahan penduduk di kelurahan Ragunan kecamatan Pasar Minggu dimana akses nakes ke sekolah hanya bisa dilakukan dengan melewati kendaraan roda dua atau berjalan kaki diantara rumah warga, kesulitan tersebut menjadi hambatan tenaga kesehatan dalam membawa logistik penyuluhan yang interaktif pada murid-murid sekolah tersebut. Oleh karena itu tim pengabmas bermaksud melakukan kegiatan Edukasi visual menghindari Si KAGI (Karies Gigi & Makanan Kariogenik) pada Murid PAUD Sanggar Fortune. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kemampuan anak PAUD Sanggar Fortune untuk mengenali tanda karies gigi dan makanan kariogenik. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan screening karies gigi, penyuluhan dengan media Si KAGI, pembagian peralatan menyikat gigi dan makanan non kariogenik serta pembimbingan sikat gigi bersama. Sasaran kegiatan berjumlah 38 anak. Hasil kegiatan menunjukkan 66% anak memiliki karies gigi, anak mampu mengenali tanda gigi yang mengalami karies, kemampuan mayoritas anak mengenali sikat gigi yang baik (meningkat dari 97% ke 100%,) dan kemampuan mayoritas anak memilih makanan sehat/non kariogenik (meningkat dari 66% ke 92%,). Kesimpulan kegiatan berhasil meningkatkan kemampuan anak untuk mengenali tanda karies gigi dan makanan kariogenik. Rencana tindak lanjut kedepannya adalah kegiatan bisa terlaksana secara rutin, berkelanjutan dan melibatkan sasaran dari lokasi lain sehingga kemanfaatan kegiatan akan lebih banyak dirasakan kelompok anak usia prasekolah dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.","PeriodicalId":120451,"journal":{"name":"Abdi Masya","volume":" 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Abdi Masya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52561/abdimasya.v5i1.367","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Murid PAUD merupakan kelompok yang paling rentan terhadap karies gigi. Faktor kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dan pemeliharaan rongga mulut yang dilakukan anak-anak pada usia dini dapat memengaruhi kesehatan gigi mereka. PAUD Sanggar Fortune berada di wilayah puskesmas kecamatan pasaar minggu.. Lokasi PAUD berada ditengah kawasan padat perumahan penduduk di kelurahan Ragunan kecamatan Pasar Minggu dimana akses nakes ke sekolah hanya bisa dilakukan dengan melewati kendaraan roda dua atau berjalan kaki diantara rumah warga, kesulitan tersebut menjadi hambatan tenaga kesehatan dalam membawa logistik penyuluhan yang interaktif pada murid-murid sekolah tersebut. Oleh karena itu tim pengabmas bermaksud melakukan kegiatan Edukasi visual menghindari Si KAGI (Karies Gigi & Makanan Kariogenik) pada Murid PAUD Sanggar Fortune. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kemampuan anak PAUD Sanggar Fortune untuk mengenali tanda karies gigi dan makanan kariogenik. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan screening karies gigi, penyuluhan dengan media Si KAGI, pembagian peralatan menyikat gigi dan makanan non kariogenik serta pembimbingan sikat gigi bersama. Sasaran kegiatan berjumlah 38 anak. Hasil kegiatan menunjukkan 66% anak memiliki karies gigi, anak mampu mengenali tanda gigi yang mengalami karies, kemampuan mayoritas anak mengenali sikat gigi yang baik (meningkat dari 97% ke 100%,) dan kemampuan mayoritas anak memilih makanan sehat/non kariogenik (meningkat dari 66% ke 92%,). Kesimpulan kegiatan berhasil meningkatkan kemampuan anak untuk mengenali tanda karies gigi dan makanan kariogenik. Rencana tindak lanjut kedepannya adalah kegiatan bisa terlaksana secara rutin, berkelanjutan dan melibatkan sasaran dari lokasi lain sehingga kemanfaatan kegiatan akan lebih banyak dirasakan kelompok anak usia prasekolah dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.