M. I. Suhifatullah, Hardjito S Darmojo, Kata Kunci, Emosional Kecerdasan Spiritual, Intensitas Pembinaan, Kebiasaan Berpikir, Guru Masalah Reflektif, Siswa
{"title":"HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL, EMOSIONAL, DAN INTENSITAS PEMBINAAN DENGAN KEBIASAAN BERPIKIR REFLEKTIF GURU DALAM MENGATASI MASALAH SISWA","authors":"M. I. Suhifatullah, Hardjito S Darmojo, Kata Kunci, Emosional Kecerdasan Spiritual, Intensitas Pembinaan, Kebiasaan Berpikir, Guru Masalah Reflektif, Siswa","doi":"10.56667/dejournal.v5i1.1313","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini dilakukan untuk mengukur tingkat hubungan antara kecerdasan spiritual (X1), kecerdasan emosional (X2) danintensitas pembinaan (X3) dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa (Y), baik secara varsial maupun simultan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik survei. Sampel ditetapkan melalui rumus slovin dengan kelonggaran error 5%, sehingga diperoleh jumlah sampel 125 orang dari jumlah populasi 181 orang guru. Untuk memperoleh data digunakan instrument angket yang nilai validitas dan reliabilitasnya telah diuji. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa : (1) terdapat hubungan positif yang kuat kecerdasan spiritual dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 = 0,562 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01). (2) terdapat hubungan positif yang kuat kecerdasan emosional dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 = 0,594 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01). (3) terdapat hubungan positif yang kuat intensitas pembinaan dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 = 0,643 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01). (4) terdapat hubungan positif yang kuat kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan intensitas pembinaan secara simultan dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 =0,701 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01).","PeriodicalId":179467,"journal":{"name":"Dharmas Education Journal (DE_Journal)","volume":"29 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dharmas Education Journal (DE_Journal)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56667/dejournal.v5i1.1313","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Studi ini dilakukan untuk mengukur tingkat hubungan antara kecerdasan spiritual (X1), kecerdasan emosional (X2) danintensitas pembinaan (X3) dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa (Y), baik secara varsial maupun simultan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik survei. Sampel ditetapkan melalui rumus slovin dengan kelonggaran error 5%, sehingga diperoleh jumlah sampel 125 orang dari jumlah populasi 181 orang guru. Untuk memperoleh data digunakan instrument angket yang nilai validitas dan reliabilitasnya telah diuji. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa : (1) terdapat hubungan positif yang kuat kecerdasan spiritual dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 = 0,562 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01). (2) terdapat hubungan positif yang kuat kecerdasan emosional dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 = 0,594 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01). (3) terdapat hubungan positif yang kuat intensitas pembinaan dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 = 0,643 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01). (4) terdapat hubungan positif yang kuat kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan intensitas pembinaan secara simultan dengan kebiasaan berpikir reflektif guru dalam mengatasi masalah siswa, berdasarkan pada nilai ry.1 =0,701 > rtabel (rtabel = 0,176 pada α = 0,05 dan rtabel = 0,230 pada α = 0,01).