Efisiensi Penyerbukan Tetragonula laeviceps Pada Budi Daya Tumpang Sari Tomat Dan Mentimun Di Greenhouse

Ramadhani Eka Putra, Novitasari Novitasari, Mia Rosmiati, Inayati Zakiyatun Husna, Eka Setiyarni, Ida Kinasih
{"title":"Efisiensi Penyerbukan Tetragonula laeviceps Pada Budi Daya Tumpang Sari Tomat Dan Mentimun Di Greenhouse","authors":"Ramadhani Eka Putra, Novitasari Novitasari, Mia Rosmiati, Inayati Zakiyatun Husna, Eka Setiyarni, Ida Kinasih","doi":"10.15408/kauniyah.v17i2.29769","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPenyerbukan oleh serangga liar merupakan salah satu servis ekosistem yang tidak dapat diperoleh oleh sistem pertanian tertutup. Hal tersebut mungkin dapat digantikan oleh lebah yang didomestikasi, seperti lebah tidak bersengat (Tetragonula laeviceps). Pada penelitian ini, koloni T. laeviceps diuji coba sebagai sistem tumpang sari tomat (Lycopersicon esculentum L.) dan mentimun (Cucumis sativus L.)  yang ditanam pada greenhouse. Kesuksesan penyerbukan diamati pada 100 tangkai bunga tomat dan mentimun oleh koloni T. laeviceps yang ditempatkan pada greenhouse, kemudian dibandingkan dengan kesuksesan penyerbukan pada sistem budi daya yang terdapat di luar greenhouse (penyerbukan terbuka). Untuk dapat menjelaskan peran dari T. laeviceps sebagai penyerbuk maka dilakukan juga pengamatan pada tingkat kunjungan lebah, laju kunjungan, dan waktu yang dihabiskan pada bunga. Efek lanjutan dari proses penyerbukan seperti diameter, panjang, bobot, dan jumlah biji juga diamati dan dibandingkan antara kelompok yang dibudidayakan di dalam dan di luar greenhouse. Efisiensi penyerbukan dan kualitas buah tomat yang dihasilkan di luar greenhouse secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan aplikasi lebah tidak bersengat di dalam greenhouse. Efisiensi penyerbukan mentimun dengan T. laeviceps (14%) sangat rendah dibandingkan dengan penyerbukan terbuka (73%), namun kualitas buah yang dihasilkan lebih tinggi walaupun tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Di sisi lain, efisiensi penyerbukan tomat dengan T. laeviceps (45%) sangat rendah dibandingkan dengan penyerbukan terbuka (80%), dengan kualitas buah jauh lebih rendah. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa T. laeviceps dapat diaplikasikan sebagai agen penyerbuk pada sistem greenhouse, namun belum dapat menggantikan keuntungan dari variasi dari agen penyerbuk (biotik dan abiotik) yang terdapat pada sistem budi daya di sistem terbuka. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk mendesain sistem produksi buah di dalam greenhouse yang berkesinambungan melalui aplikasi servis penyerbukan.AbstractClosed system farming system is lack of natural pollination service which might solve the by application of domesticated bees, such as stingless bees (Tetragonula laeviceps) as pollination agent. This hypothesis was tested in this study in which T. laeviceps was applied as pollination agent of tomato (Lycopersicon esculentum L.) and cucumber (Cucumis sativus L.) cultivated as companion plants inside the greenhouse. During this study, pollination efficiency and its effect on fruit quality (such as dimension, weight, and seed numbers) of application of T. laeviceps as a pollination agent were compared to natural pollination systems outside the greenhouse (open pollination). The variables were observed on 100 flowers of both tomato and cucumber cultivated inside and outside greenhouse. The efficiency of pollination by T. laeviceps (14%) on cucumber was significantly lower than open pollination (73%) and the quality of the fruit produced was lower although insignificant. On the other hand, the efficiency of pollination by T. laeviceps (45%) on tomato was also significantly lower than open pollination (80%) and the quality of the fruit produced was significantly lower. Based on this study, although stingless bees have great potency to be applied as pollinators for cultivated crops inside a greenhouse, they still do not completely replace the benefit of pollinator diversity (biotic and abiotic). Furtherly, this study could be applied as a foundation to design a sustainable fruit production inside greenhouse by applying the pollination services. ","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i2.29769","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstrakPenyerbukan oleh serangga liar merupakan salah satu servis ekosistem yang tidak dapat diperoleh oleh sistem pertanian tertutup. Hal tersebut mungkin dapat digantikan oleh lebah yang didomestikasi, seperti lebah tidak bersengat (Tetragonula laeviceps). Pada penelitian ini, koloni T. laeviceps diuji coba sebagai sistem tumpang sari tomat (Lycopersicon esculentum L.) dan mentimun (Cucumis sativus L.)  yang ditanam pada greenhouse. Kesuksesan penyerbukan diamati pada 100 tangkai bunga tomat dan mentimun oleh koloni T. laeviceps yang ditempatkan pada greenhouse, kemudian dibandingkan dengan kesuksesan penyerbukan pada sistem budi daya yang terdapat di luar greenhouse (penyerbukan terbuka). Untuk dapat menjelaskan peran dari T. laeviceps sebagai penyerbuk maka dilakukan juga pengamatan pada tingkat kunjungan lebah, laju kunjungan, dan waktu yang dihabiskan pada bunga. Efek lanjutan dari proses penyerbukan seperti diameter, panjang, bobot, dan jumlah biji juga diamati dan dibandingkan antara kelompok yang dibudidayakan di dalam dan di luar greenhouse. Efisiensi penyerbukan dan kualitas buah tomat yang dihasilkan di luar greenhouse secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan aplikasi lebah tidak bersengat di dalam greenhouse. Efisiensi penyerbukan mentimun dengan T. laeviceps (14%) sangat rendah dibandingkan dengan penyerbukan terbuka (73%), namun kualitas buah yang dihasilkan lebih tinggi walaupun tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Di sisi lain, efisiensi penyerbukan tomat dengan T. laeviceps (45%) sangat rendah dibandingkan dengan penyerbukan terbuka (80%), dengan kualitas buah jauh lebih rendah. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa T. laeviceps dapat diaplikasikan sebagai agen penyerbuk pada sistem greenhouse, namun belum dapat menggantikan keuntungan dari variasi dari agen penyerbuk (biotik dan abiotik) yang terdapat pada sistem budi daya di sistem terbuka. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk mendesain sistem produksi buah di dalam greenhouse yang berkesinambungan melalui aplikasi servis penyerbukan.AbstractClosed system farming system is lack of natural pollination service which might solve the by application of domesticated bees, such as stingless bees (Tetragonula laeviceps) as pollination agent. This hypothesis was tested in this study in which T. laeviceps was applied as pollination agent of tomato (Lycopersicon esculentum L.) and cucumber (Cucumis sativus L.) cultivated as companion plants inside the greenhouse. During this study, pollination efficiency and its effect on fruit quality (such as dimension, weight, and seed numbers) of application of T. laeviceps as a pollination agent were compared to natural pollination systems outside the greenhouse (open pollination). The variables were observed on 100 flowers of both tomato and cucumber cultivated inside and outside greenhouse. The efficiency of pollination by T. laeviceps (14%) on cucumber was significantly lower than open pollination (73%) and the quality of the fruit produced was lower although insignificant. On the other hand, the efficiency of pollination by T. laeviceps (45%) on tomato was also significantly lower than open pollination (80%) and the quality of the fruit produced was significantly lower. Based on this study, although stingless bees have great potency to be applied as pollinators for cultivated crops inside a greenhouse, they still do not completely replace the benefit of pollinator diversity (biotic and abiotic). Furtherly, this study could be applied as a foundation to design a sustainable fruit production inside greenhouse by applying the pollination services. 
西红柿和黄瓜温室间作套种中的四角虫授粉效率
摘要 野生昆虫授粉是封闭农业系统无法提供的生态系统服务之一。它可能会被驯化的蜜蜂(如无刺蜂)所取代。在这项研究中,T. laeviceps 蜂群作为间作系统被试用于在温室中种植的番茄(Lycopersicon esculentum L.)和黄瓜(Cucumis sativus L.)。在 100 个番茄和黄瓜花茎上观察了放置在温室中的 T. laeviceps 群体的授粉成功率,然后与温室外栽培系统(开放授粉)的授粉成功率进行比较。为了阐明 T. laeviceps 作为授粉者的作用,还对蜜蜂的拜访率、拜访率和在花上停留的时间进行了观察。此外,还观察了授粉过程的进一步影响,如直径、长度、重量和种子数量,并对温室内外栽培组进行了比较。在温室外生产的西红柿的授粉效率和果实质量明显优于在温室内应用无刺蜂的西红柿。与开放授粉(73%)相比,黄瓜的无刺蜜蜂授粉效率(14%)很低,但所产果实的质量较高,尽管没有显著差异。另一方面,与开放授粉(80%)相比,西红柿用 T. laeviceps 授粉的效率(45%)非常低,果实质量也更低。根据这些结果,可以得出结论:T. laeviceps 可以作为授粉剂应用于温室系统,但它不能取代开放系统栽培系统中各种授粉剂(生物和非生物)的优势。摘要 封闭式栽培系统缺乏自然授粉服务,应用驯化蜜蜂(如无刺蜂)作为授粉媒介可能会解决这一问题。本研究对这一假设进行了验证,将无刺蜂(Tetragonula laeviceps)用作温室内番茄(Lycopersicon esculentum L.)和黄瓜(Cucumis sativus L.)的授粉媒介。在这项研究中,比较了应用 T. laeviceps 作为授粉剂与温室外自然授粉系统(开放授粉)的授粉效率及其对果实质量(如尺寸、重量和种子数量)的影响。对温室内外栽培的番茄和黄瓜的 100 朵花进行了变量观察。在黄瓜上,T. laeviceps 的授粉效率(14%)明显低于开放授粉(73%),结出的果实质量也较低,但差异不大。另一方面,姬松茸在番茄上的授粉效率(45%)也明显低于开放授粉(80%),所产果实的质量也明显较低。根据这项研究,尽管无刺蜂作为温室内栽培作物的授粉媒介有很大的应用潜力,但它们仍然不能完全取代授粉媒介多样性(生物和非生物)的益处。此外,这项研究还可作为设计温室内可持续水果生产的基础,应用授粉服务。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信