{"title":"Analisis Literasi Matematis Siswa ditinjau dari Self Regulated Learning pada Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis E-Modul","authors":"Dewi Friska, Sukestiyarno, Kartono","doi":"10.33603/cpt2nq30","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau dari self Regulated Learning (SRL) siswa melalui penerapan model pembelajaran PBL berbantuan e-modul. Subjek penelitiannya adalah 28 siswa SMA Katolik Sibolga. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) yaitu kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan desain sequential exploratory. Tingkat Self Regulated Learning (SRL) dikategorikan menjadi 3 yaitu tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian dari 28 siswa pada kelas eksperimen terdapat 8 anak yang memiliki SRL rendah, 14 anak memiliki SRL sedang, dan 6 anak memiliki SRL tinggi. Dari hasil tersebut, diambil 2 sampel siswa untuk dilakukan wawancara terkait hasil tes SRL. Setelah melakukan wawancara, dilanjutkan penelitian kuantitatif dengan penerapan model PBL berbantuan e-modul di kelas eksperimen sedangkan kelas control dengan pembelajaran konvensional, masing-masing sebanyak 4 pertemuan. Selanjutnya diberikan tes kemampuan literasi matematis sebanyak 5 soal. Kemudian keenam siswa yang sudah diwawancara sebelumnya, dilakukan wawancara kembali terkait dengan hasil tes literasi matematisnya. Hasil wawancara diperoleh, siswa dengan SRL rendah secara umum tidak dapat menyebutkan proses pemecahan masalah; siswa dengan SRL sedang secara umum dapat menuliskan beberapa pemecahan masalah; sedangkan siswa dengan SRL tinggi, secara umum dapat menyebutkan pemecahan masalah dengan benar dan tepat. Secara keseluruhan keterlaksanaan pembelajaran berjalan dengan sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,50. Rata-rata nilai kemampuan literasi matematis mencapai KKM (65) yaitu 72,82 dengan proporsi ketuntasan mencapai 70%. Hasil interpretasi penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat disimpulkan ada hubungan antara SRL siswa dengan kemampuan literasi matematis siswa yang dikenai model pembelajaran PBL yakni siswa yang memiliki SRL rendah, kemampuan literasi matematisnya rendah, begitu pula sebaliknya. Pada penelitian ini, diperoleh rata-rata nilai kemampuan literasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kelas kontrol","PeriodicalId":32474,"journal":{"name":"Euclid","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Euclid","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33603/cpt2nq30","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau dari self Regulated Learning (SRL) siswa melalui penerapan model pembelajaran PBL berbantuan e-modul. Subjek penelitiannya adalah 28 siswa SMA Katolik Sibolga. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) yaitu kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan desain sequential exploratory. Tingkat Self Regulated Learning (SRL) dikategorikan menjadi 3 yaitu tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian dari 28 siswa pada kelas eksperimen terdapat 8 anak yang memiliki SRL rendah, 14 anak memiliki SRL sedang, dan 6 anak memiliki SRL tinggi. Dari hasil tersebut, diambil 2 sampel siswa untuk dilakukan wawancara terkait hasil tes SRL. Setelah melakukan wawancara, dilanjutkan penelitian kuantitatif dengan penerapan model PBL berbantuan e-modul di kelas eksperimen sedangkan kelas control dengan pembelajaran konvensional, masing-masing sebanyak 4 pertemuan. Selanjutnya diberikan tes kemampuan literasi matematis sebanyak 5 soal. Kemudian keenam siswa yang sudah diwawancara sebelumnya, dilakukan wawancara kembali terkait dengan hasil tes literasi matematisnya. Hasil wawancara diperoleh, siswa dengan SRL rendah secara umum tidak dapat menyebutkan proses pemecahan masalah; siswa dengan SRL sedang secara umum dapat menuliskan beberapa pemecahan masalah; sedangkan siswa dengan SRL tinggi, secara umum dapat menyebutkan pemecahan masalah dengan benar dan tepat. Secara keseluruhan keterlaksanaan pembelajaran berjalan dengan sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,50. Rata-rata nilai kemampuan literasi matematis mencapai KKM (65) yaitu 72,82 dengan proporsi ketuntasan mencapai 70%. Hasil interpretasi penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat disimpulkan ada hubungan antara SRL siswa dengan kemampuan literasi matematis siswa yang dikenai model pembelajaran PBL yakni siswa yang memiliki SRL rendah, kemampuan literasi matematisnya rendah, begitu pula sebaliknya. Pada penelitian ini, diperoleh rata-rata nilai kemampuan literasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kelas kontrol