Analisis Geokimia Batuan Induk dan Sejarah Pemendaman Cekungan Sumatera Tengah Daerah Indragiri Hulu dan Pelalawan, Provinsi Riau

Munafatin, Eko Bayu Purwasatriya, Akhmad Khahlil Gibran, Moh. Heri Hermiyanto Zajuli
{"title":"Analisis Geokimia Batuan Induk dan Sejarah Pemendaman Cekungan Sumatera Tengah Daerah Indragiri Hulu dan Pelalawan, Provinsi Riau","authors":"Munafatin, Eko Bayu Purwasatriya, Akhmad Khahlil Gibran, Moh. Heri Hermiyanto Zajuli","doi":"10.33332/jgsm.geologi.v25i2.854","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan belakang busur yang terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia dan diketahui sebagai cekungan penghasil hidrokarbon di kawasan barat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia batuan induk Formasi Kelesa dan Formasi Lakat, serta kematangannya berdasarkan kurva sejarah pemendaman. Data yang digunakan dalam analisis karakteristik geokimia batuan induk meliputi total organic carbon dan rock eval pyrolysis. Metode yang digunakan dalam analisis sejarah pemendaman adalah metode Sweeney Burnham. Batuan induk Formasi Kelesa memiliki kuantitas material organik buruk hingga cukup, dan batuan induk Formasi Lakat memiliki kuantitas material organik yang buruk hingga baik. Tipe kerogen yang terbentuk adalah tipe II/III dan III pada Formasi Kelesa; tipe kerogen pada Formasi Lakat yaitu II/III, III, dan IV yang akan menghasilkan minyak/gas, gas, dan tidak menghasilkan minyak maupun gas. Kurva sejarah pemendaman manunjukkan batuan induk pada sumur Agha-1 belum mencapai kematangan, batuan induk pada sumur Rabung-1 juga belum matang, sedangkan batuan induk Formasi Kelesa pada sumur Talau-1 telah mencapai kematangan awal di kedalaman 1.833 m pada 1,43 jtl dan puncak matang di kedalaman 1.896 m pada 0,45 jtl, dan pada Formasi Lakat telah matang awal di kedalaman 1.747 m pada 0,94 jtl.\nKatakunci: Batuan induk, Cekungan Sumatera,Tengah Formasi Kelesa, Formasi Lakat geokimia,sejarah pemendaman, .","PeriodicalId":500850,"journal":{"name":"Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral","volume":" 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v25i2.854","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan belakang busur yang terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia dan diketahui sebagai cekungan penghasil hidrokarbon di kawasan barat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia batuan induk Formasi Kelesa dan Formasi Lakat, serta kematangannya berdasarkan kurva sejarah pemendaman. Data yang digunakan dalam analisis karakteristik geokimia batuan induk meliputi total organic carbon dan rock eval pyrolysis. Metode yang digunakan dalam analisis sejarah pemendaman adalah metode Sweeney Burnham. Batuan induk Formasi Kelesa memiliki kuantitas material organik buruk hingga cukup, dan batuan induk Formasi Lakat memiliki kuantitas material organik yang buruk hingga baik. Tipe kerogen yang terbentuk adalah tipe II/III dan III pada Formasi Kelesa; tipe kerogen pada Formasi Lakat yaitu II/III, III, dan IV yang akan menghasilkan minyak/gas, gas, dan tidak menghasilkan minyak maupun gas. Kurva sejarah pemendaman manunjukkan batuan induk pada sumur Agha-1 belum mencapai kematangan, batuan induk pada sumur Rabung-1 juga belum matang, sedangkan batuan induk Formasi Kelesa pada sumur Talau-1 telah mencapai kematangan awal di kedalaman 1.833 m pada 1,43 jtl dan puncak matang di kedalaman 1.896 m pada 0,45 jtl, dan pada Formasi Lakat telah matang awal di kedalaman 1.747 m pada 0,94 jtl. Katakunci: Batuan induk, Cekungan Sumatera,Tengah Formasi Kelesa, Formasi Lakat geokimia,sejarah pemendaman, .
廖内省 Indragiri Hulu 和 Pelalawan 地区中苏门答腊盆地母岩地球化学分析与埋藏史
中苏门答腊盆地是印度-澳大利亚板块与欧亚板块俯冲形成的弧后盆地,是印度尼西亚西部著名的碳氢化合物产地。本研究旨在确定 Kelesa Formation 和 Lakat Formation 母岩的地球化学特征,以及根据埋藏历史曲线确定其成熟度。用于分析母岩地球化学特征的数据包括总有机碳和岩石评价热解。分析埋藏历史所用的方法是 Sweeney Burnham 法。Kelesa Formation 主岩的有机质含量从较差到一般,Lakat Formation 主岩的有机质含量从较差到较好。在 Kelesa 地层中形成的角质类型为 II/III 型和 III 型;在 Lakat 地层中形成的角质类型为 II/III、III 和 IV 型,这些类型将产生油/气、气和非油非气。埋藏史曲线显示,Agha-1井的主岩尚未达到成熟,Rabung-1井的主岩也不成熟,而Talau-1井的Kelesa地层主岩在1.43时深度1,833米处达到早熟,在0.45时深度1,896米处达到成熟峰值,Lakat地层在0.94时深度1,747米处达到早熟:主岩 苏门答腊盆地 中Kelesa地层 Lakat地层 地球化学 埋藏历史 .
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信