{"title":"Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik dan Kemandirian Siswa","authors":"Diana Astria Gultom","doi":"10.37010/nuc.v5i1.1509","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rendahnya kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran yang berlangsung belum mengkonstruk pemikiran siswa. Adapun upaya yang dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran CTL berbasis konstruktivisme yang bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa (2) meningkatkan kemandirian belajar siswa (3) mengetahui aktivitas aktif siswa (4) mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran (5) menganalisis proses jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan komunikasi matematik siswa. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMK Immanuel Medan. Subjek Penelitian kelas X Teknik Sepeda Motor (TSM) Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 32 orang. Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran yang menerapkan model CTL untuk mengetahui meningkatnya aktivitas aktif, kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II terdiri dari 8 pertemuan. Adapun hasil penelitian ini dapat dilihat dari (1) meningkatnya kemampuan komunikasi matematik siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil perolehan pada siklus I terdapat 25 siswa atau 78,1% memiliki nilai minimal 2,67 dan pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa atau 97% dan (2) meningkatnya kemandirian siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil perolehan pada siklus I terdapat 33,13% memiliki nilai terendah dan pada siklus II meningkat sebesar 89,84% (3) Aktifitas aktif siswa pada siklus I terdapat 5 kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata – rata 3,42, pada siklus II terdapat 5 kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata – rata 4,81. (4) Proses penyelesaian jawaban siswa menyelesaikan tes kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian siswa lebih baik.","PeriodicalId":2,"journal":{"name":"ACS Applied Bio Materials","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":4.6000,"publicationDate":"2024-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ACS Applied Bio Materials","FirstCategoryId":"99","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37010/nuc.v5i1.1509","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q2","JCRName":"MATERIALS SCIENCE, BIOMATERIALS","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rendahnya kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran yang berlangsung belum mengkonstruk pemikiran siswa. Adapun upaya yang dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran CTL berbasis konstruktivisme yang bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa (2) meningkatkan kemandirian belajar siswa (3) mengetahui aktivitas aktif siswa (4) mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran (5) menganalisis proses jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan komunikasi matematik siswa. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMK Immanuel Medan. Subjek Penelitian kelas X Teknik Sepeda Motor (TSM) Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 32 orang. Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran yang menerapkan model CTL untuk mengetahui meningkatnya aktivitas aktif, kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II terdiri dari 8 pertemuan. Adapun hasil penelitian ini dapat dilihat dari (1) meningkatnya kemampuan komunikasi matematik siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil perolehan pada siklus I terdapat 25 siswa atau 78,1% memiliki nilai minimal 2,67 dan pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa atau 97% dan (2) meningkatnya kemandirian siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil perolehan pada siklus I terdapat 33,13% memiliki nilai terendah dan pada siklus II meningkat sebesar 89,84% (3) Aktifitas aktif siswa pada siklus I terdapat 5 kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata – rata 3,42, pada siklus II terdapat 5 kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata – rata 4,81. (4) Proses penyelesaian jawaban siswa menyelesaikan tes kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian siswa lebih baik.