Wajah Allah yang Tersembunyi Disingkapkan: Etika Eskatologis Matius 25:31-46 sebagai Locus Allah yang Tersembunyi dalam Menyatakan Diri-Nya

Carel Hot Asi Siburian, A. P. Sitanggang
{"title":"Wajah Allah yang Tersembunyi Disingkapkan: Etika Eskatologis Matius 25:31-46 sebagai Locus Allah yang Tersembunyi dalam Menyatakan Diri-Nya","authors":"Carel Hot Asi Siburian, A. P. Sitanggang","doi":"10.21460/gema.2024.91.1097","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractMatthew 25:31-46 is a text that uniquely illustrates Jesus’ concept of the end times. The text shows that faith is not the important dimension in the end times, but attitude and deeds. The cursed and the righteous also do not know that what they “have” done is also for Jesus. This passage is not only present in the tension between faith and unknowing but also as a transformative solution for the people amid the reality of life. Through a narrative approach to Matthew 25:31-46, a construction of thinking will be built that finding the “hidden face of Jesus” is a difficult thing to do (especially for those who are “foreign”) if people do not know that Jesus revealed Himself as the lowly. In practice, the dimension of tension between faith and ignorance is very large in the search for the hidden face of Jesus which makes eschatological ethics precisely present at this time. The result of this study is that the text of Matthew 25:31-46 cannot be read as a justification for the help given to others, without maintaining the tension between faith and unknowing.\nAbstrakMatius 25:31-46 merupakan teks yang menggambarkan dengan unik konsep Yesus tentang akhir zaman. Teks memperlihatkan bahwa iman bukanlah dimensi penting pada akhir zaman, melainkan sikap dan perbuatan. Orang-orang terkutuk dan benar juga tidak tahu bahwa apa yang “telah” mereka lakukan ternyata juga untuk Yesus. Perikop ini tidak sekadar hadir dalam ketegangan antara iman dan ketidaktahuan, tetapi juga sebagai solusi transformatif umat di tengah realitas kehidupan. Melalui pendekatan naratif terhadap Matius 25:31-46, akan dibangun konstruksi berpikir bahwa menemukan “wajah Yesus yang tersembunyi” merupakan hal yang sulit dilakukan (terlebih kepada mereka yang “asing”) apabila orang tidakmengetahui bahwa Yesus mengungkapkan diri-Nya sebagai yang hina. Dalam praksisnya, dimensi ketegangan antara iman dan ketidaktahuan sangat besar dalam pencarian wajah Yesus yang tersembunyi yang membuat etika eskatologis justru hadir di saat ini. Hasil penelitian ini melihat bahwa teks Matius 25:31-46 tidak dapat dibaca sebagai pembenaran akan bantuan yang diberikan kepada sesama, tanpa mempertahankan ketegangan antara iman dan ketidaktahuan tersebut. ","PeriodicalId":327010,"journal":{"name":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","volume":"95 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21460/gema.2024.91.1097","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstractMatthew 25:31-46 is a text that uniquely illustrates Jesus’ concept of the end times. The text shows that faith is not the important dimension in the end times, but attitude and deeds. The cursed and the righteous also do not know that what they “have” done is also for Jesus. This passage is not only present in the tension between faith and unknowing but also as a transformative solution for the people amid the reality of life. Through a narrative approach to Matthew 25:31-46, a construction of thinking will be built that finding the “hidden face of Jesus” is a difficult thing to do (especially for those who are “foreign”) if people do not know that Jesus revealed Himself as the lowly. In practice, the dimension of tension between faith and ignorance is very large in the search for the hidden face of Jesus which makes eschatological ethics precisely present at this time. The result of this study is that the text of Matthew 25:31-46 cannot be read as a justification for the help given to others, without maintaining the tension between faith and unknowing. AbstrakMatius 25:31-46 merupakan teks yang menggambarkan dengan unik konsep Yesus tentang akhir zaman. Teks memperlihatkan bahwa iman bukanlah dimensi penting pada akhir zaman, melainkan sikap dan perbuatan. Orang-orang terkutuk dan benar juga tidak tahu bahwa apa yang “telah” mereka lakukan ternyata juga untuk Yesus. Perikop ini tidak sekadar hadir dalam ketegangan antara iman dan ketidaktahuan, tetapi juga sebagai solusi transformatif umat di tengah realitas kehidupan. Melalui pendekatan naratif terhadap Matius 25:31-46, akan dibangun konstruksi berpikir bahwa menemukan “wajah Yesus yang tersembunyi” merupakan hal yang sulit dilakukan (terlebih kepada mereka yang “asing”) apabila orang tidakmengetahui bahwa Yesus mengungkapkan diri-Nya sebagai yang hina. Dalam praksisnya, dimensi ketegangan antara iman dan ketidaktahuan sangat besar dalam pencarian wajah Yesus yang tersembunyi yang membuat etika eskatologis justru hadir di saat ini. Hasil penelitian ini melihat bahwa teks Matius 25:31-46 tidak dapat dibaca sebagai pembenaran akan bantuan yang diberikan kepada sesama, tanpa mempertahankan ketegangan antara iman dan ketidaktahuan tersebut. 
上帝隐藏的面容显露出来:马太福音》25:31-46 中的末世论伦理是隐藏的上帝显明自己的焦点
摘要《马太福音》25:31-46 是耶稣关于末世观念的独特阐释。这段经文表明,在末世中,信仰并不是重要的方面,重要的是态度和行为。被咒诅者和义人都不知道他们 "所作的 "也是为了耶稣。这段经文不仅存在于信与不知之间的张力中,也是人们在现实生活中的变革方案。通过对《马太福音》25:31-46 的叙事方法,我们将建立一种思维建构,即如果人们不知道耶稣是以卑微者的身份显现的,那么找到 "耶稣隐藏的面容 "是一件很难的事情(尤其是对于那些 "外来的 "人)。实际上,在寻找耶稣隐秘面容的过程中,信仰与无知之间的张力是非常大的,这使得末世论伦理恰恰在这个时候出现。本研究的结果是,《马太福音》25:31-46 的文本不能被解读为给予他人帮助的正当理由,而不保持信仰与无知之间的张力。这段经文表明,在末世,信仰并不是一个重要的维度,重要的是态度和行为。被诅咒的人和义人也不知道他们 "所作的 "也是为了耶稣。这段经文不仅存在于信仰与无知之间的紧张关系中,也是人们在现实生活中的变革方案。通过对《马太福音》25:31-46 的叙事方法,我们将建立一种思维建构,即如果人们不知道耶稣是以卑微者的身份显现的,那么找到 "耶稣隐秘的面容 "是一件很难的事情(尤其是对于那些 "外来的 "人)。实际上,在寻找耶稣隐秘面容的过程中,信仰与无知之间的张力是非常大的,这使得末世伦理在这一时刻恰恰存在。这项研究的结果是,如果不保持信仰与无知之间的张力,《马太福音》25:31-46 的文本就不能被解读为给予他人帮助的理由。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信