Muhammad Fathul Khoiry, A. Ramadhan, Rafsanjani Pascasarjana, Uin Sunan, Kalijaga Yogyakarta
{"title":"Sunnah Nabi dan Metode Memahaminya Menurut Yusuf Al-Qardhawi","authors":"Muhammad Fathul Khoiry, A. Ramadhan, Rafsanjani Pascasarjana, Uin Sunan, Kalijaga Yogyakarta","doi":"10.58410/madaniyah.v13i2.595","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Yusuf al-Qardhawi merupakan tokoh intelektual muslim yang lahir di sebuah desa kecil bernama Saft Turab di Mesir tahun 1926. Ia adalah sosok intelektual sekaligus ulama kontemporer yang cukup disegani dalam dunia ilmu pengetahuan Islam. Salah satu sumbangsih al-Qardhawi yang membahas tentang kontekstualisasi Sunnah, adalah al-Sunnah Mashdaran li al-Ma’rifah wa al-Hadharah. Buku ini membahas tiga tema pokok, yaitu (a) aspek tasyri’ dalam sunnah; (b) sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan (c) Sunnah sebagai sumber peradaban. Karyanya ini disusun menggunakan metode tematik dengan menggunakan sumber ma’sur dan juga ra’yu. Sedangkan terkait metode yang digunakan al-Qardhawi dalam membahas suatu hadis, menurut penulis, Beliau selalu memperhatikan sisi internal dan eksternal hadis. Segi internal Hadis yaitu mengenai isnad. Sementara sisi eksternal hadis yaitu pemahaman Hadis itu sendiri atau ma’anil hadisnya. Al-Qardhawi menetapkan delapan prinsip dalam memahami hadis: (a) memahami Hadis sesuai petunjuk al-Qur’an; (b) menghimpun Hadis-Hadis setema; (c) mentarjih Hadis-Hadis kontradiktif; (d) memahami hadis sesuai dengan latar belakang, situasi dan kondisi serta tujuannya; (e) membedakan antara sarana yang berubah-ubah dan tujuan yang tetap; (f) membedakan antara ungkapan haqiqi dan majazi; (g) membedakan antara yang gaib dan yang nyata dan (h) memastikan makna-makna konotasi di dalam Hadis.","PeriodicalId":518465,"journal":{"name":"Madaniyah","volume":"184 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Madaniyah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58410/madaniyah.v13i2.595","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Yusuf al-Qardhawi merupakan tokoh intelektual muslim yang lahir di sebuah desa kecil bernama Saft Turab di Mesir tahun 1926. Ia adalah sosok intelektual sekaligus ulama kontemporer yang cukup disegani dalam dunia ilmu pengetahuan Islam. Salah satu sumbangsih al-Qardhawi yang membahas tentang kontekstualisasi Sunnah, adalah al-Sunnah Mashdaran li al-Ma’rifah wa al-Hadharah. Buku ini membahas tiga tema pokok, yaitu (a) aspek tasyri’ dalam sunnah; (b) sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan (c) Sunnah sebagai sumber peradaban. Karyanya ini disusun menggunakan metode tematik dengan menggunakan sumber ma’sur dan juga ra’yu. Sedangkan terkait metode yang digunakan al-Qardhawi dalam membahas suatu hadis, menurut penulis, Beliau selalu memperhatikan sisi internal dan eksternal hadis. Segi internal Hadis yaitu mengenai isnad. Sementara sisi eksternal hadis yaitu pemahaman Hadis itu sendiri atau ma’anil hadisnya. Al-Qardhawi menetapkan delapan prinsip dalam memahami hadis: (a) memahami Hadis sesuai petunjuk al-Qur’an; (b) menghimpun Hadis-Hadis setema; (c) mentarjih Hadis-Hadis kontradiktif; (d) memahami hadis sesuai dengan latar belakang, situasi dan kondisi serta tujuannya; (e) membedakan antara sarana yang berubah-ubah dan tujuan yang tetap; (f) membedakan antara ungkapan haqiqi dan majazi; (g) membedakan antara yang gaib dan yang nyata dan (h) memastikan makna-makna konotasi di dalam Hadis.