{"title":"Strategi Pengembangan Usaha Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas di P4S Yoganik Kabupaten Probolinggo","authors":"Agus Wahana, Nining Hariyani","doi":"10.51589/ags.v7i2.3579","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nPusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan harus mampu menjadi tempat percontohan khususnya dalam kegiatan usahanya agar dapat berperan dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian dan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pengelola P4S dalam mengembangkan usaha melalui rencana usaha yang tepat menyebabkan permasalahan yang menghambat perkembangan usaha. Strategi dan penyusunan model bisnis yang tepat sangat diperlukan agar dapat diadopsi oleh pelaku usaha yang ingin berusaha di bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan rencana pengembangan usaha P4S melalui analisis SWOT dan BMC. Penelitian ini dilaksanakan di P4S Yoganik Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur dengan metode observasi dan wawancara kepada pengelola P4S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat dilakukan oleh P4S dalam mengembangkan usaha adalah strategi diversifikasi yang berada pada kuadran II SWOT, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman (S-T). Strateginya meliputi 1) Pemberdayaan SDM yang kompeten di P4S untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah secara kontinyu dengan mengadopsi budidaya pertanian secara organik agar mencegah kerusakan lingkungan; 2) Meningkatkan personal branding untuk kegiatan pemasaran produk barang dan jasa baik secara online dan offline untuk menghadapi kompetitor. Rencana pengembangan usaha yang dapat dilakukan P4S melalui pendekatan BMC terdiri dari 9 elemen dan divisualisasikan dalam bentuk kanvas. Diversifikasi usaha dapat difokuskan pada elemen aktifitas kunci (key activities) yaitu dengan mengembangkan usaha jasa sewa alsintan, pembibitan anggur dan pengolahan hasil buah dan sayur. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai tambah usaha P4S dan berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM pertanian melalui pelatihan/permagangan di P4S. \n \n \n \n","PeriodicalId":269526,"journal":{"name":"Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa","volume":"70 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51589/ags.v7i2.3579","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan harus mampu menjadi tempat percontohan khususnya dalam kegiatan usahanya agar dapat berperan dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian dan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pengelola P4S dalam mengembangkan usaha melalui rencana usaha yang tepat menyebabkan permasalahan yang menghambat perkembangan usaha. Strategi dan penyusunan model bisnis yang tepat sangat diperlukan agar dapat diadopsi oleh pelaku usaha yang ingin berusaha di bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan rencana pengembangan usaha P4S melalui analisis SWOT dan BMC. Penelitian ini dilaksanakan di P4S Yoganik Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur dengan metode observasi dan wawancara kepada pengelola P4S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat dilakukan oleh P4S dalam mengembangkan usaha adalah strategi diversifikasi yang berada pada kuadran II SWOT, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman (S-T). Strateginya meliputi 1) Pemberdayaan SDM yang kompeten di P4S untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah secara kontinyu dengan mengadopsi budidaya pertanian secara organik agar mencegah kerusakan lingkungan; 2) Meningkatkan personal branding untuk kegiatan pemasaran produk barang dan jasa baik secara online dan offline untuk menghadapi kompetitor. Rencana pengembangan usaha yang dapat dilakukan P4S melalui pendekatan BMC terdiri dari 9 elemen dan divisualisasikan dalam bentuk kanvas. Diversifikasi usaha dapat difokuskan pada elemen aktifitas kunci (key activities) yaitu dengan mengembangkan usaha jasa sewa alsintan, pembibitan anggur dan pengolahan hasil buah dan sayur. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai tambah usaha P4S dan berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM pertanian melalui pelatihan/permagangan di P4S.