{"title":"Perancangan Maskot Sebagai Identitas Pariwisata Simeulue","authors":"Rain Nauli, F. Sucipto, Rino Yuda","doi":"10.51804/ijsd.v6i1.16497","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kabupten Simeulue merupakan salah satu daerah kepulauan yang memiliki beragam keindahan alam yang masih terjaga. Keindahan alam ini menjadi aset penting bagi daerah dalam mempromosikan citra daerah yang lebih baik. Keragaman budaya dan bahasa juga menjadi suatu daya tarik yang tidak kalah hebat. Kehidupan masyarakat yang sederhana, bertika, dan memiliki nilai-nilai moral yang tinggi menjadikan Kabupaten Simeulue sebagai salah satu daerah yang spesial. Dalam membangun dan menjaga kelestarian kekayaan alam yang dimiliki perlu adanya suatu bentuk branding agar bisa memberikan informasi mengenai Kabupaten Simeulue dengan cara yang lebih modern. Bentuk branding yang tepat ialah maskot. Maskot Kabupaten Simeulue yang cocok untuk ditampilkan adalah komoditi yang dimiliki Kabupaten Simeulue, salah satunya adalah lobster. Lobster merupakan komoditi yang dijaga dan dipelihara kearifannya sehingga menjadi satu bentuk promosi untuk citra Kabupaten Simeulue. Untuk merancang maskot yang tepat dalam mempromosikan Kabupaten Simeulue diperlukan data-data yang kuat mengenai pariwisata, budaya, dan juga nilai-nilai yang dimiliki kehidupan masyarakat Kabupaten Simeulue. Dengan adanya komoditi dan mengangkat nilai-nilai budaya, akan menghasilkan suatu branding yang mampu memperkenalkan kekayaan alam daerah, budaya, dan nilai-nilai kemasyarakatan yang dimiliki. Metode perancangan maskot untuk merancang maskot sebagai identitas pariwisata Kabupaten Simeulue menggunakan metode Design Thinking yang bisa mengumpulkan data, mengolah data, dan menerapkan data itu dalam perancangan sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki Kabupaten Simeulue. Design Thinking dibagi dalam 5 tahap yaitu, emphatize, define, ideate, prototype, dan test.","PeriodicalId":268295,"journal":{"name":"IKONIK : Jurnal Seni dan Desain","volume":"192 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IKONIK : Jurnal Seni dan Desain","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51804/ijsd.v6i1.16497","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kabupten Simeulue merupakan salah satu daerah kepulauan yang memiliki beragam keindahan alam yang masih terjaga. Keindahan alam ini menjadi aset penting bagi daerah dalam mempromosikan citra daerah yang lebih baik. Keragaman budaya dan bahasa juga menjadi suatu daya tarik yang tidak kalah hebat. Kehidupan masyarakat yang sederhana, bertika, dan memiliki nilai-nilai moral yang tinggi menjadikan Kabupaten Simeulue sebagai salah satu daerah yang spesial. Dalam membangun dan menjaga kelestarian kekayaan alam yang dimiliki perlu adanya suatu bentuk branding agar bisa memberikan informasi mengenai Kabupaten Simeulue dengan cara yang lebih modern. Bentuk branding yang tepat ialah maskot. Maskot Kabupaten Simeulue yang cocok untuk ditampilkan adalah komoditi yang dimiliki Kabupaten Simeulue, salah satunya adalah lobster. Lobster merupakan komoditi yang dijaga dan dipelihara kearifannya sehingga menjadi satu bentuk promosi untuk citra Kabupaten Simeulue. Untuk merancang maskot yang tepat dalam mempromosikan Kabupaten Simeulue diperlukan data-data yang kuat mengenai pariwisata, budaya, dan juga nilai-nilai yang dimiliki kehidupan masyarakat Kabupaten Simeulue. Dengan adanya komoditi dan mengangkat nilai-nilai budaya, akan menghasilkan suatu branding yang mampu memperkenalkan kekayaan alam daerah, budaya, dan nilai-nilai kemasyarakatan yang dimiliki. Metode perancangan maskot untuk merancang maskot sebagai identitas pariwisata Kabupaten Simeulue menggunakan metode Design Thinking yang bisa mengumpulkan data, mengolah data, dan menerapkan data itu dalam perancangan sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki Kabupaten Simeulue. Design Thinking dibagi dalam 5 tahap yaitu, emphatize, define, ideate, prototype, dan test.