Kajian Ketahanan Bahasa Kelompok Bidayuh Pegunungan Kalimantan Barat

Fernando H Gusmao
{"title":"Kajian Ketahanan Bahasa Kelompok Bidayuh Pegunungan Kalimantan Barat","authors":"Fernando H Gusmao","doi":"10.26499/li.v42i1.533","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji vitalitas bahasa pada masyarakat Bidayuh pegunungan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pergeseran dan melemahnya bahasa. Komunitas bahasa yang diteliti adalah Tamong, Liboy, Butok, Tawang, Tengon, Badeneh, Sapatoi, Suti Bamayo, Tadietn, dan Kowotn. Penelitian ini menggunakan pendekatan partisipatif dengan menggunakan alat Roda Ketahanan Bahasa dan observasi lapangan. Data dianalisis secara kualitatif dan skala vitalitas bahasa ditentukan dengan menggunakan skala EGIDS (Expanded Graded Intergenerational Disruption Scale). Hasil menunjukkan bahwa Tamong, Liboy, Butok, Tawang, Tengon, dan Badeneh memiliki vitalitas yang kuat (6a) dan dituturkan oleh semua generasi. Sapatoi, Suti Bamayo, Tadietn, dan Kowotn terancam vitalitasnya (6b), artinya hanya beberapa anak yang dapat berbahasa tersebut. Faktor utama yang mempengaruhi lek-lek di Bidayuh pegunungan menjadi lemah adalah motivasi orang tua yang memprioritaskan transmisi bahasa Indonesia kepada anak agar dapat mengikuti pendidikan formal dengan baik.","PeriodicalId":221379,"journal":{"name":"Linguistik Indonesia","volume":"427 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Linguistik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/li.v42i1.533","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini mengkaji vitalitas bahasa pada masyarakat Bidayuh pegunungan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pergeseran dan melemahnya bahasa. Komunitas bahasa yang diteliti adalah Tamong, Liboy, Butok, Tawang, Tengon, Badeneh, Sapatoi, Suti Bamayo, Tadietn, dan Kowotn. Penelitian ini menggunakan pendekatan partisipatif dengan menggunakan alat Roda Ketahanan Bahasa dan observasi lapangan. Data dianalisis secara kualitatif dan skala vitalitas bahasa ditentukan dengan menggunakan skala EGIDS (Expanded Graded Intergenerational Disruption Scale). Hasil menunjukkan bahwa Tamong, Liboy, Butok, Tawang, Tengon, dan Badeneh memiliki vitalitas yang kuat (6a) dan dituturkan oleh semua generasi. Sapatoi, Suti Bamayo, Tadietn, dan Kowotn terancam vitalitasnya (6b), artinya hanya beberapa anak yang dapat berbahasa tersebut. Faktor utama yang mempengaruhi lek-lek di Bidayuh pegunungan menjadi lemah adalah motivasi orang tua yang memprioritaskan transmisi bahasa Indonesia kepada anak agar dapat mengikuti pendidikan formal dengan baik.
西加里曼丹山区比达尤族语言复原力研究
本研究探讨了山区比达尤社区的语言活力,以找出导致语言转变和弱化的因素。研究的语言社区包括塔蒙(Tamong)、利博伊(Liboy)、布托克(Butok)、塔旺(Tawang)、腾贡(Tengon)、巴德内(Badeneh)、萨帕托伊(Sapatoi)、苏蒂-巴马约(Suti Bamayo)、塔迪腾(Tadietn)和科翁(Kowotn)。本研究采用参与式方法,使用语言复原力轮工具并进行实地观察。对数据进行了定性分析,并使用 EGIDS(代际中断扩展分级量表)量表确定了语言活力量表。结果显示,Tamong、Liboy、Butok、Tawang、Tengon 和 Badeneh 具有很强的生命力(6a),各代人都使用这些语言。萨帕托伊(Sapatoi)、苏提巴马约(Suti Bamayo)、塔迪特恩(Tadietn)和科沃恩(Kowotn)的活力受到威胁(6b),这意味着只有少数儿童会说这些语言。影响山区比达尤语(lek-lek)变得薄弱的主要因素是父母的积极性,他们优先考虑将印尼语传授给子女,以便他们能够很好地接受正规教育。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信