Pengaruh Pengeluaran Per Kapita, Angka Kesakitan, Angka Perceraian, dan Persentase Penerima Kredit Usaha Rakyat terhadap Tingkat Kemiskinan di Jawa Barat Tahun 2010-2022
{"title":"Pengaruh Pengeluaran Per Kapita, Angka Kesakitan, Angka Perceraian, dan Persentase Penerima Kredit Usaha Rakyat terhadap Tingkat Kemiskinan di Jawa Barat Tahun 2010-2022","authors":"Ravi Anugrah Akbar, Ima Amaliah","doi":"10.29313/bcses.v4i1.10398","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Poverty Poverty is a global challenge faced by most countries, including Indonesia, with significant disparities in poverty levels between provinces, especially in western Indonesia, including West Java. The aim of this research is to identify and analyze how per capita expenditure, morbidity rates, divorce rates, and the percentage of people's business credit recipients influence poverty levels in West Java from 2010 to 2022. Apart from that, this research also attempts to measure how big the influence of these variables is. these variables on the level of poverty in the region in the same period. This research uses multiple linear regression Ordinary Least Squares (OLS) to analyze the influence of per capita expenditure, morbidity rates, divorce rates, and the percentage of people's business credit recipients on poverty levels in West Java. Secondary data was obtained from the Central Statistics Agency (BPS) in the 2010-2022 period. The research approach is descriptive and quantitative, with a focus on time series data. The research results show that per capita expenditure has a significant negative effect on poverty levels in West Java, which means that increasing per capita expenditure can help reduce poverty levels. Morbidity rates have a significant positive effect on poverty levels, indicating that increasing morbidity rates can contribute to increasing poverty rates. The percentage of people receiving people's business credit also has a significant negative influence on the poverty level, indicating that the higher the percentage of individuals receiving people's business credit, the lower the poverty level in the region. However, the divorce rate does not have a significant effect on poverty levels. \nKeywords: Poverty, Pain Rates, Divorce Rates, KUR \nAbstrak. Kemiskinan adalah tantangan global yang dihadapi sebagian besar negara, termasuk Indonesia, dengan disparitas tingkat kemiskinan yang signifikan antar provinsi, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Jawa Barat. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana pengeluaran per kapita, angka kesakitan, angka perceraian, dan persentase penerima kredit usaha rakyat memengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Barat dari tahun 2010 hingga 2022. Selain itu, penelitian ini juga berupaya mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap tingkat kemiskinan di wilayah tersebut dalam periode yang sama. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda Ordinary Least Squares (OLS) untuk menganalisis pengaruh pengeluaran per kapita, angka kesakitan, angka perceraian, dan persentase penerima kredit usaha rakyat terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Barat. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam periode 2010-2022. Pendekatan penelitian bersifat deskriptif dan kuantitatif, dengan fokus pada data time series. Hasil penelitian menunjukkan pengeluaran per kapita berpengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Barat, yang berarti peningkatan pengeluaran per kapita dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan. Angka kesakitan berpengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, mengindikasikan bahwa peningkatan angka kesakitan dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat kemiskinan. Persentase penerima kredit usaha rakyat juga memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, menandakan semakin tinggi persentase individu yang menerima kredit usaha rakyat, semakin rendah tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Namun, angka perceraian tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan. \nKata Kunci: Kemiskinan, Angka Kesakitan Angka Perceraian, KUR.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"41 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Economics Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.10398","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. Poverty Poverty is a global challenge faced by most countries, including Indonesia, with significant disparities in poverty levels between provinces, especially in western Indonesia, including West Java. The aim of this research is to identify and analyze how per capita expenditure, morbidity rates, divorce rates, and the percentage of people's business credit recipients influence poverty levels in West Java from 2010 to 2022. Apart from that, this research also attempts to measure how big the influence of these variables is. these variables on the level of poverty in the region in the same period. This research uses multiple linear regression Ordinary Least Squares (OLS) to analyze the influence of per capita expenditure, morbidity rates, divorce rates, and the percentage of people's business credit recipients on poverty levels in West Java. Secondary data was obtained from the Central Statistics Agency (BPS) in the 2010-2022 period. The research approach is descriptive and quantitative, with a focus on time series data. The research results show that per capita expenditure has a significant negative effect on poverty levels in West Java, which means that increasing per capita expenditure can help reduce poverty levels. Morbidity rates have a significant positive effect on poverty levels, indicating that increasing morbidity rates can contribute to increasing poverty rates. The percentage of people receiving people's business credit also has a significant negative influence on the poverty level, indicating that the higher the percentage of individuals receiving people's business credit, the lower the poverty level in the region. However, the divorce rate does not have a significant effect on poverty levels.
Keywords: Poverty, Pain Rates, Divorce Rates, KUR
Abstrak. Kemiskinan adalah tantangan global yang dihadapi sebagian besar negara, termasuk Indonesia, dengan disparitas tingkat kemiskinan yang signifikan antar provinsi, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Jawa Barat. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana pengeluaran per kapita, angka kesakitan, angka perceraian, dan persentase penerima kredit usaha rakyat memengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Barat dari tahun 2010 hingga 2022. Selain itu, penelitian ini juga berupaya mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap tingkat kemiskinan di wilayah tersebut dalam periode yang sama. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda Ordinary Least Squares (OLS) untuk menganalisis pengaruh pengeluaran per kapita, angka kesakitan, angka perceraian, dan persentase penerima kredit usaha rakyat terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Barat. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam periode 2010-2022. Pendekatan penelitian bersifat deskriptif dan kuantitatif, dengan fokus pada data time series. Hasil penelitian menunjukkan pengeluaran per kapita berpengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Barat, yang berarti peningkatan pengeluaran per kapita dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan. Angka kesakitan berpengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, mengindikasikan bahwa peningkatan angka kesakitan dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat kemiskinan. Persentase penerima kredit usaha rakyat juga memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, menandakan semakin tinggi persentase individu yang menerima kredit usaha rakyat, semakin rendah tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Namun, angka perceraian tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Kata Kunci: Kemiskinan, Angka Kesakitan Angka Perceraian, KUR.