{"title":"Hubungan Antara Problem Focused Coping Dengan Subjective Well-Being Pada Karyawan CV","authors":"Rossa Alifia Rachma, Widyastuti Widyastuti","doi":"10.21070/psikologia.v11i2.1813","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam mendukung aktifitas perusahaan. Perasaan tidak menyenangkan, emosi negatif, tidak nyaman, permasalahan kerja maupun relasi sangat bisa menghambat aktifitas kerja karyawan. Subjective well-being pada diri karyawan akan mempengaruhi banyak hal, seperti meningkatkan kesehatan fisik, tingkat kreativitas dan pemecahan masalah, mendorong perilaku pro-sosial dan meningkatkan partisipasi karyawan di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Problem focused coping dengan Subjective well-being pasa karyawan. Hipotesis yang peneliti ajukan adalah adanya hubungan positif antara Problem focused coping dengan Subjective well-being pada karyawan. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 118 karyawan, teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni Teknik Sampling Jenuh, sehingga seluruh populasi digunakan sebagai subjek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi dengan model penskalaan Likert yaitu subjective well being (SWLS dan PANAS) dan Problem focused coping. Teknik analisis data dilakukan menggunakan metode korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 25.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan korelasi positif yang sangat signifikan (rxy = 0,413; p<0,05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi problem-focused coping maka semakin tinggi pula subjective well-being pada karyawan, dan sebaliknya","PeriodicalId":500585,"journal":{"name":"Psikologia : jurnal psikologi","volume":"21 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Psikologia : jurnal psikologi","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21070/psikologia.v11i2.1813","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam mendukung aktifitas perusahaan. Perasaan tidak menyenangkan, emosi negatif, tidak nyaman, permasalahan kerja maupun relasi sangat bisa menghambat aktifitas kerja karyawan. Subjective well-being pada diri karyawan akan mempengaruhi banyak hal, seperti meningkatkan kesehatan fisik, tingkat kreativitas dan pemecahan masalah, mendorong perilaku pro-sosial dan meningkatkan partisipasi karyawan di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Problem focused coping dengan Subjective well-being pasa karyawan. Hipotesis yang peneliti ajukan adalah adanya hubungan positif antara Problem focused coping dengan Subjective well-being pada karyawan. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 118 karyawan, teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni Teknik Sampling Jenuh, sehingga seluruh populasi digunakan sebagai subjek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi dengan model penskalaan Likert yaitu subjective well being (SWLS dan PANAS) dan Problem focused coping. Teknik analisis data dilakukan menggunakan metode korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 25.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan korelasi positif yang sangat signifikan (rxy = 0,413; p<0,05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi problem-focused coping maka semakin tinggi pula subjective well-being pada karyawan, dan sebaliknya