Rojelio Dias Trindade Sousa, I. W. Batan, I. G. Soma, I. Putra
{"title":"Laporan Kasus: Penyingkiran Benda Asing yang Tersangkut pada Kerongkongan Anjing Peranakan Dachshund","authors":"Rojelio Dias Trindade Sousa, I. W. Batan, I. G. Soma, I. Putra","doi":"10.19087/imv.2023.12.6.830","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seekor anjing peranakan dachshund, berjenis kelamin jantan, berumur delapan tahun, dengan bobot badan 5,4 kg datang ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, dengan keluhan muntah, kesulitan menelan, dan regurgitasi. Pemeriksaan fisik teramati adanya bengkak di leher, nyeri, dan ada reflek muntah saat dipalpasi. Hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya benda asing di dalam esofagus. Berdasarkan anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan radiografi, kesimpulannya bahwa kasus anjing mengalami obstruksi benda asing di dalam esofagus. Sebelum melakukan perawatan, anjing dianastesi terlebih dahulu dengan premedikasi menggunakan atropin sulfat dengan dosis anjuran 0,02-0,04 mg/kg BB diberikan secara subkutan. Anastesi diberikan kombinasi xylazine dengan dosis anjuran 1-3 mg/kg BB dan ketamin dengan dosis anjuran 10-15 mg/kg BB diberikan secara intramuskuler. Pengangkatan benda asing berupa sepotong tulang di dalam esofagus berhasil dikeluarkan melalui rongga mulut dibantu dengan alat forceps . Terapi yang diberikan pasca pemberian potongan tulang di dalam esofagus antara lain: asam tolfenamat dengan dosis anjuran 4 mg/kg BB secara intramuskuler, antibiotik doksisiklin dengan dosis anjuran 4,4-11 mg/kg BB diberikan peroral (dua kali sehari) selama satu minggu , dan prednison dengan dosis anjuran 0,5 -1 mg/kg BB (satu kali sehari) selama tiga hari. Anjing mengalami kesembuhan pada hari kedua setelah mengangkat benda asing berupa tulang ayam, ditandai dengan anjing mulai makan dan minun dengan normal.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.6.830","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Seekor anjing peranakan dachshund, berjenis kelamin jantan, berumur delapan tahun, dengan bobot badan 5,4 kg datang ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, dengan keluhan muntah, kesulitan menelan, dan regurgitasi. Pemeriksaan fisik teramati adanya bengkak di leher, nyeri, dan ada reflek muntah saat dipalpasi. Hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya benda asing di dalam esofagus. Berdasarkan anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan radiografi, kesimpulannya bahwa kasus anjing mengalami obstruksi benda asing di dalam esofagus. Sebelum melakukan perawatan, anjing dianastesi terlebih dahulu dengan premedikasi menggunakan atropin sulfat dengan dosis anjuran 0,02-0,04 mg/kg BB diberikan secara subkutan. Anastesi diberikan kombinasi xylazine dengan dosis anjuran 1-3 mg/kg BB dan ketamin dengan dosis anjuran 10-15 mg/kg BB diberikan secara intramuskuler. Pengangkatan benda asing berupa sepotong tulang di dalam esofagus berhasil dikeluarkan melalui rongga mulut dibantu dengan alat forceps . Terapi yang diberikan pasca pemberian potongan tulang di dalam esofagus antara lain: asam tolfenamat dengan dosis anjuran 4 mg/kg BB secara intramuskuler, antibiotik doksisiklin dengan dosis anjuran 4,4-11 mg/kg BB diberikan peroral (dua kali sehari) selama satu minggu , dan prednison dengan dosis anjuran 0,5 -1 mg/kg BB (satu kali sehari) selama tiga hari. Anjing mengalami kesembuhan pada hari kedua setelah mengangkat benda asing berupa tulang ayam, ditandai dengan anjing mulai makan dan minun dengan normal.