Laporan Kasus: Kombinasi Imidacloprid dan Moxidectin dalam Penanganan Skabiosis dan Toksokariosis pada Anjing Kacang

Linus Putra Jaya Lase, I. W. Batan, Putu Devi Devi Jayanti
{"title":"Laporan Kasus: Kombinasi Imidacloprid dan Moxidectin dalam Penanganan Skabiosis dan Toksokariosis pada Anjing Kacang","authors":"Linus Putra Jaya Lase, I. W. Batan, Putu Devi Devi Jayanti","doi":"10.19087/imv.2023.12.6.785","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seekor anak anjing kacang berjenis kelamin jantan, bernama Mocca, umur empat bulan, berat badan 3 kg dengan rambut berwarna hitam. Anjing Mocca memiliki kebiasaan menggaruk seluruh tubuhnya dengan frekuensi sering. Pemeriksaan fisik menunjukkan turgor kulitnya agak lambat dan ditemukan alopesia dengan rambut kusam, kering dan kasar di samping terdapat papula, pustula, eritema, krusta, dan hiperkeratosis di seluruh kulit pada permukaan tubuhnya. Terdapat pula lipatan kulit pada daerah badan dan kepala. Pemeriksaan secara mikroskopis dengan metode kerokan kulit atau kerokan kulit superfisial ditemukan tungau dan telur Sarcoptes scabiei . Hasil pemeriksaan histopatologi biopsi kulit ditemukan tungau dan terowongan S. scabiei pada epidermis kulit, terjadi perubahan hiperplasia pada membrana basalis epidermis, dan teramati banyak infiltrasi sel radang. Pemeriksaan hitung darah lengkap menunjukkan peningkatan sel darah putih (WBC), limfosit, trombosit (PLT) dan prokalsitonin (PCT); serta mengalami penurunan granulosit, Red blood cell (RBC), hemoglobin (HGB), hematokrit (HCT), mean corpuscular hemoglobin (MCH), dan mean cell hemoglobin concetration (MCHC). Feses berwarna kehijauan dan memiliki konsistensi padat, muntahan anjing disertai cacing Toxocara canis, dan pada pemeriksaan feses dengan metode natif diidentifikasi telur cacing T. canis . Terapi yang diberikan yaitu pemberian antiparasit secara topikal kombinasi imidakloprid 10 mg/kg BB dan moxidectin 2,5% BB, serta suplemen kulit dan rambut. Pasca pengobatan hari ke-28, pruritus anjing masih ada tetapi dengan frekuensi yang jarang. Lesi sudah tidak terlihat, pertumbuhan rambut yang sudah lebat, dan telur cacing sudah tidak teramati pada pemeriksaan dengan metode natif dan apung. Kebersihan lingkungan dan hewan harus selalu dijaga untuk mencegah tertularnya kembali agen infeksi.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.6.785","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Seekor anak anjing kacang berjenis kelamin jantan, bernama Mocca, umur empat bulan, berat badan 3 kg dengan rambut berwarna hitam. Anjing Mocca memiliki kebiasaan menggaruk seluruh tubuhnya dengan frekuensi sering. Pemeriksaan fisik menunjukkan turgor kulitnya agak lambat dan ditemukan alopesia dengan rambut kusam, kering dan kasar di samping terdapat papula, pustula, eritema, krusta, dan hiperkeratosis di seluruh kulit pada permukaan tubuhnya. Terdapat pula lipatan kulit pada daerah badan dan kepala. Pemeriksaan secara mikroskopis dengan metode kerokan kulit atau kerokan kulit superfisial ditemukan tungau dan telur Sarcoptes scabiei . Hasil pemeriksaan histopatologi biopsi kulit ditemukan tungau dan terowongan S. scabiei pada epidermis kulit, terjadi perubahan hiperplasia pada membrana basalis epidermis, dan teramati banyak infiltrasi sel radang. Pemeriksaan hitung darah lengkap menunjukkan peningkatan sel darah putih (WBC), limfosit, trombosit (PLT) dan prokalsitonin (PCT); serta mengalami penurunan granulosit, Red blood cell (RBC), hemoglobin (HGB), hematokrit (HCT), mean corpuscular hemoglobin (MCH), dan mean cell hemoglobin concetration (MCHC). Feses berwarna kehijauan dan memiliki konsistensi padat, muntahan anjing disertai cacing Toxocara canis, dan pada pemeriksaan feses dengan metode natif diidentifikasi telur cacing T. canis . Terapi yang diberikan yaitu pemberian antiparasit secara topikal kombinasi imidakloprid 10 mg/kg BB dan moxidectin 2,5% BB, serta suplemen kulit dan rambut. Pasca pengobatan hari ke-28, pruritus anjing masih ada tetapi dengan frekuensi yang jarang. Lesi sudah tidak terlihat, pertumbuhan rambut yang sudah lebat, dan telur cacing sudah tidak teramati pada pemeriksaan dengan metode natif dan apung. Kebersihan lingkungan dan hewan harus selalu dijaga untuk mencegah tertularnya kembali agen infeksi.
病例报告:吡虫啉和莫西菌素联合治疗花生犬的疥癣病和毒蝇蛆病
这是一只雄性花生幼犬,名叫 Mocca,四个月大,体重 3 千克,全身黑色毛发。莫卡有频繁抓挠全身的习惯。体格检查显示,它的皮肤张力相当缓慢,除了全身皮肤表面的丘疹、脓疱、红斑、结痂和过度角化外,还发现毛发枯黄、干燥和粗糙。身体和头部也有皮肤褶皱。通过皮肤刮片或表皮刮片法进行显微镜检查,发现了疥螨和螨卵。皮肤活检组织病理学检查结果显示,皮肤表皮有疥螨和隧道,表皮基底膜有增生变化,并观察到许多炎症细胞浸润。全血细胞计数显示,白细胞(WBC)、淋巴细胞、血小板(PLT)和降钙素原(PCT)增加;粒细胞、红细胞(RBC)、血红蛋白(HGB)、血细胞比容(HCT)、平均血红蛋白(MCH)和平均细胞血红蛋白浓度(MCHC)降低。粪便呈绿色,呈固体状,狗的呕吐物中伴有犬弓形虫,用本地方法检查粪便时发现了犬弓形虫卵。治疗方法是局部使用吡虫啉 10 毫克/千克体重和莫西菌素 2.5%体重的组合抗寄生虫药物,以及皮肤和毛发补充剂。治疗后第 28 天,狗狗的瘙痒症状依然存在,但频率有所降低。病变已不明显,毛发生长茂密,用原生法和漂浮法检查未发现虫卵。应始终保持环境和动物卫生,以防止再次感染。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
39
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信