{"title":"Analisis Kesuksesan Sistem Dapodik dengan Model Delone dan McLean pada SMA Kabupaten Ogan Komering Ilir","authors":"Talia Natasya, Mohamad Farozi","doi":"10.37012/jtik.v10i1.1845","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengelolaan informasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki peran vital dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Sumatera Selatan menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan TIK. Keberhasilan sistem informasi data pokok pendidikan (Dapodik) di tingkat SMA di Kabupaten OKI dievaluasi menggunakan model DeLone dan McLean. Model DeLone and McLean menggunakan enam pengukuran kesuksesan Sistem Informasi yaitu kualitas sistem (System Quality), kualitas informasi (Information Quality), kualitas layanan (Service Quality), penggunaan (Use), kepuasan pemakai (User Satisfaction), dan manfaat bersih (Net Benefit). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesuksesan penerapan sistem informasi data pokok pendidikan (Dapodik) di SMA Kabupaten OKI. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan yang berharga bagi penyempurnaan sistem informasi pendidikan dan pengembangan lebih lanjut di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem (System Quality) dan kualitas layanan (Service Quality) memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan sistem (Use) dan kepuasan pengguna (User Satisfaction). Temuan ini menggarisbawahi pentingnya menyediakan sistem yang handal, responsif, dan mudah digunakan, serta layanan yang memuaskan agar pengguna merasa terdorong untuk aktif menggunakan sistem dan merasa puas dengan pengalaman penggunaan. Meskipun kualitas informasi (Information Quality) dan manfaat bersih (Net Benefit) tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap variabel lain dalam model, kedua aspek ini tidak boleh diabaikan. Kualitas informasi yang baik dan manfaat bersih yang diperoleh masih memiliki dampak penting dalam mendukung pengambilan keputusan dan efisiensi proses pendidikan.","PeriodicalId":203870,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer","volume":"40 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37012/jtik.v10i1.1845","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengelolaan informasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki peran vital dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Sumatera Selatan menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan TIK. Keberhasilan sistem informasi data pokok pendidikan (Dapodik) di tingkat SMA di Kabupaten OKI dievaluasi menggunakan model DeLone dan McLean. Model DeLone and McLean menggunakan enam pengukuran kesuksesan Sistem Informasi yaitu kualitas sistem (System Quality), kualitas informasi (Information Quality), kualitas layanan (Service Quality), penggunaan (Use), kepuasan pemakai (User Satisfaction), dan manfaat bersih (Net Benefit). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesuksesan penerapan sistem informasi data pokok pendidikan (Dapodik) di SMA Kabupaten OKI. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan yang berharga bagi penyempurnaan sistem informasi pendidikan dan pengembangan lebih lanjut di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem (System Quality) dan kualitas layanan (Service Quality) memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan sistem (Use) dan kepuasan pengguna (User Satisfaction). Temuan ini menggarisbawahi pentingnya menyediakan sistem yang handal, responsif, dan mudah digunakan, serta layanan yang memuaskan agar pengguna merasa terdorong untuk aktif menggunakan sistem dan merasa puas dengan pengalaman penggunaan. Meskipun kualitas informasi (Information Quality) dan manfaat bersih (Net Benefit) tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap variabel lain dalam model, kedua aspek ini tidak boleh diabaikan. Kualitas informasi yang baik dan manfaat bersih yang diperoleh masih memiliki dampak penting dalam mendukung pengambilan keputusan dan efisiensi proses pendidikan.