Keketuaan ASEAN dan Potensi Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik di Myanmar

Wan Nur Ain, Sephia Dwi Meilinda Wulandari
{"title":"Keketuaan ASEAN dan Potensi Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik di Myanmar","authors":"Wan Nur Ain, Sephia Dwi Meilinda Wulandari","doi":"10.26593/sentris.v4i2.7174.146-161","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagai pemegang keputusan tertinggi ASEAN satu tahun kedepan, Indonesia harus mampu menyikapi tantangan dalam kawasan, termasuk konflik Myanmar yang hingga saat ini masih memanas. Lima konsensus yang disepakati ASEAN tahun 2021 sebagai upaya damai di Myanmar, masih terkesan lemah untuk menopang perdamaian. Kondisi serupa juga pernah dialami oleh Indonesia di tahun 1976-2005 yaitu konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia yang berhasil didamaikan melalui kesepakatan MoU Helsinki yang dicetus oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dimediasi oleh Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, perwakilan Uni Eropa dan anggota ASEAN. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan potensi diplomasinya dalam memfasilitasi perdamaian untuk Myanmar pada era keketuaannya di ASEAN, dengan bercermin pada keberhasilan Indonesia dalam konflik antara GAM dan Indonesia. Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan menggunakan artikel jurnal, laporan, perundang-undangan pemerintah dan organisasi internasional yang telah dipublikasi melalui website resmi mereka. Hasil temuan yang disajikan penulis yaitu Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan posisinya sebagai ketua ASEAN dengan mengoptimalkan diplomasi melalui dialog seluas-luasnya dalam penyelesaian konflik Myanmar, seperti yang terjadi di Aceh.\nKata Kunci: ASEAN; Indonesia; Myanmar; Konsensus; Diplomasi","PeriodicalId":263620,"journal":{"name":"Jurnal Sentris","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sentris","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26593/sentris.v4i2.7174.146-161","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Sebagai pemegang keputusan tertinggi ASEAN satu tahun kedepan, Indonesia harus mampu menyikapi tantangan dalam kawasan, termasuk konflik Myanmar yang hingga saat ini masih memanas. Lima konsensus yang disepakati ASEAN tahun 2021 sebagai upaya damai di Myanmar, masih terkesan lemah untuk menopang perdamaian. Kondisi serupa juga pernah dialami oleh Indonesia di tahun 1976-2005 yaitu konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia yang berhasil didamaikan melalui kesepakatan MoU Helsinki yang dicetus oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dimediasi oleh Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, perwakilan Uni Eropa dan anggota ASEAN. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan potensi diplomasinya dalam memfasilitasi perdamaian untuk Myanmar pada era keketuaannya di ASEAN, dengan bercermin pada keberhasilan Indonesia dalam konflik antara GAM dan Indonesia. Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan menggunakan artikel jurnal, laporan, perundang-undangan pemerintah dan organisasi internasional yang telah dipublikasi melalui website resmi mereka. Hasil temuan yang disajikan penulis yaitu Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan posisinya sebagai ketua ASEAN dengan mengoptimalkan diplomasi melalui dialog seluas-luasnya dalam penyelesaian konflik Myanmar, seperti yang terjadi di Aceh. Kata Kunci: ASEAN; Indonesia; Myanmar; Konsensus; Diplomasi
东盟轮值主席国与印尼在解决缅甸冲突中的外交潜力
作为东盟未来一年的最高决策者,印尼必须有能力应对该地区的挑战,包括仍在升温的缅甸冲突。东盟在 2021 年达成的作为缅甸和平努力的五项共识似乎仍不足以维持和平。印尼在 1976-2005 年期间也经历了类似的情况,即自由亚齐运动(GAM)与印尼之间的冲突,该冲突在副总统尤素福-卡拉(Jusuf Kalla)的倡议下,在芬兰总统马尔蒂-阿赫蒂萨里(Martti Ahtisaari)、欧盟和东盟成员国代表的调解下,通过赫尔辛基谅解备忘录协议成功和解。本文旨在通过反思印尼在缅甸甘地运动(GAM)与印尼冲突中取得的成功,解释印尼在担任东盟主席国期间如何利用其外交潜力促进缅甸和平。本文的研究采用案头研究法,使用了期刊论文、报告、政府立法和国际组织通过其官方网站发布的信息。作者的研究结果表明,印尼应能利用其东盟主席国的地位,通过尽可能广泛的对话优化外交,解决缅甸冲突,正如亚齐冲突一样:东盟;印尼;缅甸;共识;外交
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信