{"title":"Studi Dramaturgi Tokoh Simon Leviev dalam Film The Tinder Swindler","authors":"Nikita Anastasya, Suzy S. Azeharie","doi":"10.24912/ki.v3i1.29378","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Technological developments in the era of globalization make access to communication easier. This makes easier to get acquainted with new people through online media such as through dating applications. Fraud cases emerged in Europe through dating applications so a documentary was made called The Tinder Swindler. The film tells about fraud committed by an Israeli named Simon Leviev who pretends to be an extraordinarily rich person to deceive several women through the Tinder. This study aims to determine the dramaturgical theory used by Simon in The Tinder Swindler film. The theory used by researchers is dramaturgical theory according to Erving Goffman with the concept of front stage and back stage. Author uses a descriptive qualitative approach and Todorov narrative analysis method. Todorov makes observations on the film and divides it into three plots according to narrative analysis. the groove, beginning of balance, then the middle plot appears conflict and is completed in the final plot with appearance of balance. The results show that Simon Leviev uses dramaturgical theory in deceiving several women in The Tinder application which can be seen in two early plot scenes and three middle plot scenes. \nPerkembangan teknologi pada era globalisasi membuat akses komunikasi menjadi lebih mudah sehingga mempermudah manusia untuk berkenalan melalui media daring seperti melalui aplikasi kencan. Muncul kasus penipuan di Eropa melalui aplikasi kencan sehingga dibuat sebuah film dokumenter yang berjudul The Tinder Swindler. Film yang mengisahkan penipuan yang dilakukan oleh orang Israel bernama Simon Leviev yang berpura-pura menjadi sosok luar biasa kaya untuk menipu beberapa perempuan melalui aplikasi Tinder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dramaturgi yang dilakukan Simon dalam film The Tinder swindler. Teori yang digunakan peneliti adalah teori dramaturgi menurut Erving Goffman dengan konsep depan panggung (front stage) dan belakang panggung (back stage). Penulis menggundramaturgyakan pendekatan kualitatif secara deskriptif dan metode analisis naratif Todorov. Todorov melakukan observasi pada film dan dibagi menjadi tiga alur yang sesuai dengan analisis naratif. Dimulai dengan alur yaitu awal keseimbangan lalu alur tengah muncul konflik dan diselesaikan pada alur akhir dengan munculnya keseimbangan. Hasil penelitian menunjukan Simon Leviev menggunakan teori dramaturgi dalam melakukan penipuan pada beberapa perempuan di aplikasi Tinder dengan melakukan pencitraan menjadi sosok kaya untuk medapatkan hati perempuan lalu Simon akan menipu mereka. ","PeriodicalId":485943,"journal":{"name":"Kiwari","volume":"140 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kiwari","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/ki.v3i1.29378","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Technological developments in the era of globalization make access to communication easier. This makes easier to get acquainted with new people through online media such as through dating applications. Fraud cases emerged in Europe through dating applications so a documentary was made called The Tinder Swindler. The film tells about fraud committed by an Israeli named Simon Leviev who pretends to be an extraordinarily rich person to deceive several women through the Tinder. This study aims to determine the dramaturgical theory used by Simon in The Tinder Swindler film. The theory used by researchers is dramaturgical theory according to Erving Goffman with the concept of front stage and back stage. Author uses a descriptive qualitative approach and Todorov narrative analysis method. Todorov makes observations on the film and divides it into three plots according to narrative analysis. the groove, beginning of balance, then the middle plot appears conflict and is completed in the final plot with appearance of balance. The results show that Simon Leviev uses dramaturgical theory in deceiving several women in The Tinder application which can be seen in two early plot scenes and three middle plot scenes.
Perkembangan teknologi pada era globalisasi membuat akses komunikasi menjadi lebih mudah sehingga mempermudah manusia untuk berkenalan melalui media daring seperti melalui aplikasi kencan. Muncul kasus penipuan di Eropa melalui aplikasi kencan sehingga dibuat sebuah film dokumenter yang berjudul The Tinder Swindler. Film yang mengisahkan penipuan yang dilakukan oleh orang Israel bernama Simon Leviev yang berpura-pura menjadi sosok luar biasa kaya untuk menipu beberapa perempuan melalui aplikasi Tinder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dramaturgi yang dilakukan Simon dalam film The Tinder swindler. Teori yang digunakan peneliti adalah teori dramaturgi menurut Erving Goffman dengan konsep depan panggung (front stage) dan belakang panggung (back stage). Penulis menggundramaturgyakan pendekatan kualitatif secara deskriptif dan metode analisis naratif Todorov. Todorov melakukan observasi pada film dan dibagi menjadi tiga alur yang sesuai dengan analisis naratif. Dimulai dengan alur yaitu awal keseimbangan lalu alur tengah muncul konflik dan diselesaikan pada alur akhir dengan munculnya keseimbangan. Hasil penelitian menunjukan Simon Leviev menggunakan teori dramaturgi dalam melakukan penipuan pada beberapa perempuan di aplikasi Tinder dengan melakukan pencitraan menjadi sosok kaya untuk medapatkan hati perempuan lalu Simon akan menipu mereka.